Bocah Cacingan Parah di Curup Utara

Bocah 6 Tahun di Rejang Lebong Bengkulu Cacingan Parah, Hidup di Rumah Tak Layak Huni

Kondisi fisiknya yang terus menurun membuat pihak keluarga akhirnya meminta pertolongan pemerintah desa.

|
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
M Rizki Wahyudi/TribunBengkulu.com
BOCAH CACINGAN PARAH - Rumah keluarga bocah diduga menderita cacingan parah berinisial F di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Rumah ini dalam kondisi tak layak terutama tidak adanya MCK atau WC yang layak. 

“Melihat kondisi rumahnya yang sangat tidak layak, mungkin ini juga penyebab anak itu bisa cacingan," papar Hadio. 

Melihat kondisi rumah tersebut dan penyakit ini, pihak pemerintah desa juga berencana mengusulkan bantuan rehab rumah ke pemerintah daerah.

Ia berharap agar rumah keluarga itu bisa direhab dan layak huni. 

"Akan kami usulkan pak ke pemerintah, semoga bisa direhab agar layak huni,"harap Hadio. 

Saat ini, F masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Rejang Lebong.

Diperkirakan F bakal dirawat selama tiga hari lebih sembari diawasi langsung oleh dokter spesialis anak. 

Baca juga: Nasib Pilu Bocah 6 Tahun di Rejang Lebong Bengkulu Idap Cacingan Parah, Disabilitas dan Stunting

Penjelasan Kadis Kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan pun angkat bicara, menjelaskan temuan awal dan langkah penanganan yang tengah dilakukan untuk memastikan kondisi sang bocah tidak semakin memburuk.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong, drg. Asep Setia Budiman, membenarkan adanya kasus tersebut.

Menurutnya, kondisi pasien masih dalam tahap suspect dan belum bisa dipastikan sepenuhnya mengidap cacingan. Selain itu, pasien tersebut juga diduga mengidap disabilitas. 

“Anak ini memang ada masalah dengan kesehatannya. Dugaan sementara memang ke arah cacingan, namun belum ada kepastian, kita tunggu hasil pasti dari rumah sakit,” jelas Asep saat dihubungi TribunBengkulu.com, pada Kamis (2/10/2025) sore. 

Dinkes Rejang Lebong, sudah memerintahkan Puskesmas Kampung Delima untuk melakukan pemantauan langsung.

Bahkan, setelah bocah tersebut keluar dari rumah sakit nantinya, tim puskesmas akan melakukan home visit untuk memberikan pendampingan kesehatan di rumah.

“Pasien ini sebelumnya juga pernah mendapatkan obat cacing, imunisasi, serta penanganan kesehatan lainnya. Kalau nanti ada indikasi stunting, akan ada intervensi lebih lanjut dari pihak kesehatan maupun pemerintah,”tambahnya.

Dari hasil pemantauan tim Puskesmas Kampung Delima, kondisi sosial ekonomi keluarga pasien tergolong rendah.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved