Bengkulu Krisis BBM

Kota Bengkulu Krisis BBM, di Rejang Lebong Malah Stok Aman dan Tak Ada Antrean Panjang

Bengkulu krisis BBM, tapi di Rejang Lebong stok aman dan antrean pendek. Polisi pastikan distribusi BBM lancar dan imbau warga jangan panic buying.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Ricky Jenihansen
M Rizki Wahyudi/Tribunbengkulu.com
SPBU DI REJANG LEBONG – Suasana di SPBU Simpang Macang, Sabtu (8/11/2025). Stok BBM aman, sehingga aktivitas di SPBU tetap ramai tapi lancar. 

Situasi ini juga berdampak pada kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di tingkat pengecer.

Banyak pengendara mengaku kesulitan mendapatkan BBM untuk menunjang aktivitas harian.

Di beberapa titik SPBU, antrean kendaraan tampak mengular sejak pagi hari. Bahkan, tidak sedikit pengendara yang terpaksa menunggu berjam-jam hanya untuk mendapatkan beberapa liter BBM.

Menanggapi situasi tersebut, Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, R.A. Denni, menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak akan tinggal diam.

Ia menyebut pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pertamina untuk melakukan evaluasi terhadap distribusi dan persediaan BBM.

"Kita sudah memantau kondisi di lapangan. Kalau soal kendala di Pelabuhan Pulau Baai saya rasa tidak ada lagi pengaruh di situ," ungkap Denni, Sabtu (8/12/2025).

Menurut Denni, berdasarkan laporan sementara, pasokan atau stok BBM di Bengkulu sebenarnya dalam kondisi aman.

Kendala yang terjadi kemungkinan justru terletak pada sistem transportasi dan distribusi yang terkesan tidak berjalan optimal dalam beberapa waktu terakhir.

"Nanti kepada Pertamina kita akan koordinasikan secepat mungkin. Ini kemungkinan masalah transportasinya. Kita akan minta Pertamina mengambil langkah percepatan kebutuhan masyarakat," kata Denni.

Denni mengingatkan bahwa Bengkulu sedang memasuki masa persiapan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana kebutuhan BBM diperkirakan meningkat tajam.

Karena itu, ia meminta Pertamina melakukan langkah antisipasi agar kelangkaan BBM di Bengkulu tidak berlanjut atau semakin memburuk.

Denni menyebut bahwa Pertamina harus menyiapkan alternatif jalur distribusi bila terdapat hambatan dalam jalur yang sedang digunakan saat ini.

Menurutnya, berbagai jalur pasokan dapat dioptimalkan jika Pelabuhan Pulau Baai atau jalur tertentu menghadapi kendala.

"Kalau memang masih ada terkendala, mereka harus mengambil langkah-langkah. Apakah nanti jalur darat dari Lubuklinggau, dari Lampung, atau dari Padang, tergantung kebijakan mereka," ujar Denni.

Meski mengaku stok BBM cukup, Denni tidak menutup kemungkinan adanya gangguan distribusi yang belum teridentifikasi secara jelas.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved