Pembunuhan di Curup

5 Bulan Misteri Pembunuhan Resma Reta di Curup Bengkulu Belum Terungkap, Keluarga Makin Takut

5 bulan berlalu, pembunuhan Resma Reta di Rejang Lebong masih misterius. Keluarga resah dan takut kasus ini berakhir tanpa kejelasan.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Ricky Jenihansen
TribunBengkulu.com/M Rizki Wahyudi
ORANG TUA RESMA RETA - Foto orang tua Resma Reta saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Senin (18/8/2025) siang. Wawancara Eksklusif: Orang tua Resma Reta ungkap kesedihan dan sosok misterius di balik kasus pembunuhan putri mereka di Curup Bengkulu. 

Ringkasan Berita:
  1. Resma Reta (23) ditemukan tewas sadis pada 10 Juni 2025 di Kelurahan Dwi Tunggal, Curup, Rejang Lebong.
  2. Hingga 17 November 2025, pelaku dan motif pembunuhan belum terungkap.
  3. Keluarga korban merasa resah, takut, dan kecewa karena belum ada perkembangan penyelidikan.
  4. Eli, ibu korban, mengaku khawatir kasus anaknya akan berakhir tanpa kejelasan.

 

Laporan Wartawan TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Lima bulan setelah Resma Reta (23) ditemukan tewas secara sadis di Kelurahan Dwi Tunggal, Kecamatan Curup, Rejang Lebong, identitas pelaku dan motif pembunuhan masih belum terungkap.

Keluarga korban mengaku resah dan takut kasus ini akan berakhir tanpa kejelasan, karena hingga kini belum ada perkembangan signifikan dari penyidik Polres Rejang Lebong.

Eli, ibu korban, menyatakan kekecewaannya atas lambannya proses penyelidikan, sementara kakak korban, Ijal, mengatakan mereka belum bisa tidur nyenyak sebelum pelaku ditangkap.

Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong, Iptu Reno Wijaya, memastikan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

Resma ditemukan meninggal dunia pada 10 Juni 2025 dalam kondisi mengenaskan.

Sejak peristiwa itu, pihak keluarga terus menagih kepastian dan berharap ada perkembangan berarti dari penyidik Polres Rejang Lebong.

Namun hingga Senin (17/11/2025), tak satu pun kabar terbaru diterima keluarga.

Eli, ibu kandung almarhumah, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

Ia mengaku semakin khawatir kasus yang merenggut nyawa anaknya itu akan berakhir tanpa kejelasan.

“Kami sudah lima bulan menunggu, tapi belum ada perkembangan. Kami kecewa sekali. Setiap minggu kami datang ke Polres, tapi jawabannya masih sama karena belum ada perkembangan terbaru,” ungkap Eli dengan suara bergetar.

Keluarga juga mengaku semakin bingung harus berbuat apa.

Mereka tidak tahu harus mengadu ke mana lagi selain berharap penuh pada pihak kepolisian.

Kebingungan itu muncul karena sejauh ini belum ada petunjuk kuat dari penyelidikan, sementara kasus-kasus kriminal lain justru banyak yang cepat terungkap.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved