Pedagang di Kota Bengkulu Keluhkan Minimnya Stok Minyak Goreng Subsidi
Salah satu pedagang Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu mengeluhkan minimnya stok minyak goreng subsidi dari pemerintah.
Penulis: Achmad Fadian | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com Achmad Fadian
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Salah satu pedagang Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu mengeluhkan minimnya stok minyak goreng subsidi dari pemerintah.
Bahkan di ritel modern minyak goreng subsidi ini mulai langka lagi. Sementara di pasar tradisional, meskipun stok tersedia namun harga minyak goreng melebihi harga ketetapan pemerintah, yaitu Rp 14 ribu per liter atau Rp 28 ribu untuk minyak goreng 2 liter.
"Satu liter minyak goreng, dijual Rp 16 ribu. Sedangkan dua liter Rp 32 ribu," kata Susi salah satu pedagang di pasar tradisional di Kota Bengkulu.
Susi pun mengeluhkan minimnya stok minyak goreng yang disubsidi. Sehingga Susi pun terpaksa membeli minyak goreng dari dari tangan ketiga, yang memang harganya sudah berbeda dari tangan pertama dan dua.
"Kami harus membeli dengan harga mahal. Bagaiamana kami mau menjual dengan harga Rp 14. 000, yang ada kami merugi," ujar Susi kepada TribunBengkulu.com (20/2/2022).
Dari pantauan TribunBengkulu.com di Pasar Minggu, harga minyak masih di atas Rp 14 ribu satu liternya. Salah satu pedagang manisan juga menjual minyak goreng dengan harga per liternya Rp 17 ribu.
"Harga minyak disini belum turun. Harga segitulah, harga setengah liter minyak Rp 10 ribu, beli lah mumpung masih murah," tawarnya.
Dia mengaku mendapat stok minyak goreng dari distributor di Pasar Minggu. "Kami kemarin ambil dua dus minyak goreng, modal awalnya Rp 16 ribu satu liternya," kata pedagang ini yang enggan diwawancara lebih lanjut setelah mengetahui yang datang wartawan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Minyak-Gorengg.jpg)