Tiga Guru Perempuan Dibegal
Tiga Guru Perempuan di Rejang Lebong Bengkulu Dibegal Sepulang Mengajar, Pelaku Muncul dari Semak
Tiga guru perempuan di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dibegal sepulang mengajar.
Penulis: Romi Juniandra | Editor: prawira maulana
Tiga guru di Rejang Lebong mengaku trauma usai jadi korban pembegalan pada Kamis (24/2/2022) lalu.
Salah satu korban, CDJ mengatakan dirinya dan dua rekan lain masih merasa ketakutan.
"Ya trauma (diancam pisau)," kata CDJ kepada TribunBengkulu.com, Senin (27/2/2022).
Hingga saat ini, CDJ mengaku dirinya dan dua rekan lain masih menenangkan diri.
Dari Dinas Pendidikan, kata dia, mereka bertiga juga diminta untuk istirahat sampai ada keputusan selanjutnya.
Sementara, untuk mengajar lagi, CDJ mengatakan dirinya dan dua rekan lain berharap bisa dititipkan terlebih dahulu ke sekolah lain untuk sementara.
"Daripada kami mengajar ke sana, belum aman juga," ungkap dia.
Kemudian, jika keputusan atasan tetap harus mengajar di sekolah yang sama, CDJ meminta pengawalan atau jaminan keselamatan.
"Kalau nyawa tetap terancam, mau bagaimana," ujar dia.
CDJ dan dua rekannya, EP dan DE menjadi korban pembegalan di Desa Apur, Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Kamis (22/2/2022) lalu.
Kepada TribunBengkulu.com, CDJ menceritakan dirinya dan dua guru lain, EP dan DE dalam perjalanan pulang dari SD tempat tugas masing-masing.
Mereka menggunakan dua motor. CDJ menggunakan motor sendiri, sementara EP membonceng DE.
Saat berada di wilayah Desa Apur, di sebuah penurunan, mereka tiba-tiba dihadang seorang pria bersenjata pisau.
"Pria itu muncul dari semak-semak. Langsung mengeluarkan pisau, menyuruh turun, dan minta motor," kata CDJ.
Karena ketakutan, CDJ mengatakan mereka menyerahkan saja motor yang diminta pelaku.
Pelaku kemudian mengambil motor milik EP.
"Kami serahkan saja, daripada nyawa kami," kata CDJ.