Cerita Penjual Gorengan di Kota Bengkulu: 4 Hari Tak Jualan karena Tak Dapat Minyak Goreng
Efredi (40), warga Kota Bengkulu yang berprofesi sebagai penjual gorengan mengaku pernah 4 hari tidak jualan akibat tidak mendapat minyak goreng.
Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Efredi (40) salah satu warga Kota Bengkulu yang berprofesi sebagai penjual gorengan mengaku pernah 4 hari tidak jualan akibat tidak mendapat minyak goreng.
Ini akibat sulitnya mendapatkan minyak goreng yang menjadi kebutuhan wajib bagi Efredi untuk mencari nafkah untuk keluarganya.
"Ini baru jualan lagi, kemarin keliling-keliling cari minyak goreng, kebetulan dapat di warung-warung kecil dapat 3 liter dengan harga Rp 20.000 per liter," ungkap Efredi.
Efredi mengaku benar-benar khawatir jika kelangkaan minyak goreng ini terus berlanjut.
Dirinya yang sudah 5 tahun berjualan gorengan ini menyebutkan penghasilannya bahkan ikut menurun hingga 50 persen akibat adanya kelangkaan minyak goreng.
"Biasanya sebelum minyak langka seperti sekarang sehari itu saya bisa goreng sampai 1.000 buah perhari. Tapi akibat minyak langka ini, estimasi rata-rata itu paling sebatas 500 buah sehari," katanya.
Untuk kebutuhannya dalam sekali menggoreng, Efredi membutuhkan paling tidak 3 liter minyak goreng dalam 1 hari.
Sehingga dalam kondisi sulitnya mendapatkan minyak goreng seperti saat ini harus ia akali, agar usahanya dapat terus berlangsung.
"Paling keliling ke warung-warung kecil itu, karena warung kecil ini kan yang belanja jarang. Beda dengan warung besar atau yang di pinggir jalan. Biasanya ada ketemu tapi memang paling hanya beberapa liter saja. Selain itu ya terpaksa ikut antrian panjang juga yang berdesak-desakan itu," ungkapnya.
Dari pantauan TribunBengkulu.com pembeli gorengan di tempat Efredi juga tidak terlalu ramai. Hal ini diakui Efredi semenjak dirinya menaikkan harga gorengan dari Rp 1.000 perbuah menjadi Rp 5.000 untuk 4 buah gorengan.
"Banyak juga sebenarnya pembeli yang terkejut waktu kita bilang 4 buah Rp 5.000, ini juga cukup mempengaruhi pembelian," katanya.
Akan tetapi, hal tersebut terpaksa ia lakukan karena saat ini bukan hanya minyak goreng yang mengalami kelangkaan.
Namun juga bahan dapat untuk membuat gorengan seperti tepung, tahu dan tempe juga mengalami kenaikan. Sehingga berat bagi Efredi jika tetap bertahan dengan harga gorengan Rp 1.000 perbuah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/AKTIVITAS-TUKANG-GORENGAN.jpg)