Cerita Penjual Gorengan di Kota Bengkulu: 4 Hari Tak Jualan karena Tak Dapat Minyak Goreng

Efredi (40), warga Kota Bengkulu yang berprofesi sebagai penjual gorengan mengaku pernah 4 hari tidak jualan akibat tidak mendapat minyak goreng.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta/TribunBengkulu.com
Aktivitas Efredi saat berjualan gorengan di Jalan Mangga, Kota Bengkulu, Kamis (10/3/2022). 

"Kan kita tahu sekarang harga kedelai juga naik, sehingga juga memperngaruhi harga tempe dan tahu juga. Bahkan harga tahun itu di pabrikan, satu kotak cetakan itu sudah mencapai Rp 55.000," ujar Efredi.

Efredi berharap segera ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng khususnya seperti yang terjadi di Provinsi Bengkulu saat ini.

Karena jika ini berlangsung lama kedepan, ia khawatir akan gulung tikar akibat tidak bisa berjualan.

"Kita berharap pemerintah bisa memperhatikan pedagang kecil seperti saya ini. Kalau warga biasa mungkin masih bisa tidak menggoreng dulu. Tapi kalau seperti saya yang menggantungkan hidup dari jualan gorengan ini, lama-lama bisa nggak makan, apalagi harga kebutuhan juga semuanya naik," ungkap Efredi.

Terpisah Ani, Istri dari Efredi yang ikut berjualan menyatakan sangat kebingungan dengan kondisi yang terjadi saat ini.

Apalagi saat ini mereka masih harus membayar kontrakan tempat mereka tinggal.

"Belum lagi untuk kebutuhan anak kami yang pertama itu yang saat ini sudah SMP. Ditambah lagi untuk beli pempers dan susu anak kedua kami yang masih berusia 1 tahun 4 bulan ini, termasuk kebutuhan untuk makan kami sehari-hari," ujarnya.

Bahkan baru-baru ini, disamping gerobak gorengan suaminya, Ani membuka jualan es kelapa muda untuk menambah pendapatan suaminya yang menurun drastis.

Ia juga mengaku cukup was-was takutnya dalam beberapa hari kedepan suaminya tidak mendapatkan minyak goreng, sehingga terpaksa untuk tidak berjualan.

"Kita mengharapkan ada solusi secepatnya.  Bukan hanya dengan menyediakan minyak goreng murah yang untuk mendapatkannya harus berdesak-desakan itu. Tapi ini kekosongan minyak goreng di pasar, sehingga tidak susah lagi kami untuk dapat minyak goreng," ungkapnya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved