Jelang Mudik Lebaran, Vaksinasi Booster di Bengkulu Meningkat

Vaksinasi booster di Provinsi Bengkulu terus mengalami peningkatan sekitar 1 persen perharinya.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni saat diwawancarai, Kamis (7/4/2022). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Vaksinasi booster di Provinsi Bengkulu terus mengalami peningkatan sekitar 1 persen perharinya.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni peningkatan 1 persen perhari ini cukup baik mengingat vaksinasi dosis kedua di Provinsi Bengkulu juga baru mencapai di atas 70 persen.

"Jika dibandingkan dengan peningkatan dosis pertama dan kedua, untuk vaksin booster ini terbilang meningkat karena sudah mampu mencapai 1 persen perhari. Sedangkan untuk vaksinasi dosis pertama sendiri itu angkanya sekitar 0,2 persen perhari dan dosis kedua 0,3 - 0,4 persen perhari," kata Herwan.

Terutama dalam beberapa minggu terakhir semenjak dikeluarkannya aturan persyaratan untuk pemudik ataupun perjalanan dinas dan perjalanan luar daerah wajib vaksinasi booster, diakui Herwan sangat mempengaruhi meningkatnya vaksinasi booster di Provinsi Bengkulu saat ini.

"Di samping itu kita juga gencar mengajak masyarakat kita untuk booster, karena jika hanya vaksin dosis pertama dan kedua saja maka kurang optimal. Makanya kita minta setelah dosis 2 selesai, jarak 3 bulan lakukan vaksinasi booster," beber Herwan.

Untuk melaksanakan vaksin booster ini, di Provinsi Bengkulu rata-rata menggunakan vaksin jenis Moderna dan AstraZeneca. Mengingat vaksin jenis Covovax hanya dipergunakan untuk vaksinasi dosis pertama dan kedua saja, dan tidak bisa digunakan untuk vaksinasi ketiga atau booster.

"Seperti diketahui dari data terakhir Minggu lalu, se-Provinsi Bengkulu itu vaksinasi booster kita sudah berada hampir diangka 7 persen," kata Herwan.

Sementara itu untuk jenis vaksin yang cukup diminati oleh masyarakat Provinsi Bengkulu saat ini adalah jenis vaksin Moderna.

Namun sayangnya sebelumnya 13 ribuan lebih vaksin jenis Moderna harus terbuang sia-sia karena sudah sampai masa kedaluwarsa pada 31 Maret 2022 lalu.

"Harusnya itu tidak terjadi di kabupaten/kota. Apalagi vaksin ini juga bisa digunakan untuk vaksinasi booster yang saat ini juga sedang terus kita kejar angkanya," ujar Herwan. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved