Mudik Lebaran, Permintaan Vaksinasi Booster Meningkat, Capai 4.000 Dosis Perhari
Permintaan vaksinasi booster di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan sekitar 0,3 - 0,4 persen perhari.
Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Permintaan vaksinasi booster di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan sekitar 0,3 - 0,4 persen perhari.
Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni persentase tersebut jika diangkakan, saat ini capaian vaksinasi booster di Provinsi Bengkulu mencapai 4.000 dosis perhari.
"Kalau kita bandingkan dengan awal tahun telah terjadi peningkatan, naik di atas angka 10 persen," ungkap Herwan usai mengikuti kegiatan vaksinasi di Labkesda Provinsi Bengkulu, Senin (25/4/2022).
Ini sesuai dengan instruksi pusat yang didukung oleh Kapolri, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan dan pihak terkait lainnya yang menargetkan program 1 juta vaksinasi booster.
Terget tersebut dibagi kepada provinsi-provinsi yang ada di Indonesia tidak terkecuali Provinsi Bengkulu sendiri.
"Untuk memenuhi target pemerintah pusat tersebut, kita di Provinsi Bengkulu menargetkan pada bulan Juni 2022 nanti target vaksinasi sudah mencapai angka 30 persen," kata Herwan.
Maka dari itu, untuk mencapai target tersebut serbuan vaksinasi massal bakal terus dijalankan. Termasuk juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pentingnya vaksinasi booster ini.
"Termasuk juga dalam sosialisasi itu kita mengingatkan kepada masyarakat untuk booster, karena terkadang mereka ini ada juga yang kelupaan jadwal boosternya," ujar Herwan.
Terpisah Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Fachriza Razie menyatakan memang antusias masyarakat mengikuti vaksinasi meningkat, termasuk vaksinas booster.
"Lihat saja hari ini banyak sekali masyarakat yang datang dalam agenda vaksinasi massal yang digelar di Labkesda ini," kata Fachriza.
Fachriza yakin jika ke depan vaksinasi terus menunjukkan peningkatan yang positif, maka mudah-mudahan pandemi akan dapat segera berakhir.
"Jadi nanti kalau sudah jadi endemi, Covid-19 ini jatuhnya sama seperti flu-flu biasa saja," ungkap Fachriza.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/vaksinasi-labkesda.jpg)