Info Haji 2022

Kisah Sedih Pasutri di Bengkulu Gagal Berangkat Haji karena Usia, Sudah Persiapkan Perlengkapan

kekecewaan dan kesedihan bagi calon jemaah yang gagal berangkat tahun ini padahal sudah masuk antrean jadwal keberangkatan.

Penulis: Kartika Aditia | Editor: Yunike Karolina
Kartika/TribunBengkulu.com
Ratih dan Sofian, Setelah dua kali tertunda tahun ini kembali gagal berangkat karena faktor syarat usia saat diwawancara TribunBengkulu.com, Minggu (5/6/2022). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Kartika Aditia

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Keberangkatan Calon Jemaah Haji asal Bengkulu tinggal menghitung hari.

Dibalik kisah kebahagian calon jemaah haji yang akan segera menunaikan ibadah ke tanah suci, ada kekecewaan dan kesedihan bagi calon jemaah yang gagal berangkat tahun ini, padahal sudah masuk antrean jadwal keberangkatan.

Hal tersebut dirasakan oleh pasangan suami istri yang tinggal di Jalan Hibrida Raya, yakni Sofian (68) dan Ratih (64).

Keduanya telah mempersiapkan banyak hal untuk keberangkatan mereka.

"Kita sudah senang karena tahun ini sudah dibolehkan untuk kembali melakukan ibadah haji setelah 2 tahun tertunda. Saya juga sudah jahit pakaian. Tapi ya gimana lagi, balik-balik itu takdir Allah," ujar Ratih saat dijumpai TribunBengkulu.com, Minggu (5/6/2022).

Tertundanya keberangkatan itu bukan tanpa alasan. Ada ketentuan dari Arab Saudi untuk jemaah haji yang berangkat tahun ini berusia maksimal 65 tahun,  terhitung paling tua adalah 30 Juni 1957.

Sedangkan saat ini umur Sofian sudah 68 tahun yang artinya ia harus menunggu keberangkatan selanjutnya atau sampai peraturan berubah.

"Kecewa sudah pasti, namanya kita sudah berharap. Cuma ya kita terima aja, nggak bisa memaksakan diri, apalagi karena peraturan," ucap Sofian.

Ratih lantas bercerita, ia dan suaminya sudah mengumpulkan uang sejak lama untuk bisa mendaftar haji.

Sofian merupakan salah satu Dosen Universitas Muhamadiyah Bengkulu, sedangkan Ratih adalah ibu rumah tangga.

Setelah menabung dan terkumpul, merekapun mendaftarkan diri di tahun 2012.

seharusnya ia dan suaminya, sofian, akan menunaikan ibadah haji di tahun 2020.

Namun, karena adanya covid -19 keduanya harus menerima kenyataan bahwa mereka tak jadi berangkat.

"Iya, padahal yang dulu itu sudah semua, mulai dari tes kesehatan, manasik, vaksin meningitis dan lain sebagainya, tinggal berangkat. Tahu-tahu tidak jadi" kata Ratih.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved