Selain Jelang Idul Adha, Adanya PMK Juga Sebabkan Harga Sapi Mengalami Kenaikan
Menjelang hari raya idul adha 1443 Hijriyah, harga hewan qurban mengalami kenaikan yang signifikan terutama pada sapi.
Penulis: Suryadi Jaya | Editor: M Arif Hidayat
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya
TRIBUNBENGKULU.COM, KOTA BENGKULU - Menjelang hari raya idul adha 1443 Hijriyah, harga hewan qurban mengalami kenaikan yang signifikan terutama pada sapi.
Efek dari adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, mengakibatkan harga sapi mengalami kenaikan mencapai Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
Edi (43) salah satu pedagang sapi di Kota Bengkulu menyebutkan, kenaikan harga ini terjadi akibat dari sulitnya menemukan sapi yang akan dilakukan penggemukan.
"Karena PMK, jadinya sapi dari luar Provinsi Bengkulu tidak bisa masuk ke Bengkulu karena takut menularkan penyakit, sehingga kita mengalami kesulitan mendapatkan sapi," ujar Edi saat ditemui di lokasi peternakan miliknya, Selasa (7/6/2022).
Saat ini, meski modal untuk membeli sapi mengalami kenaikan, dikatakan Edi, dirinya tetap menyediakan sapi untuk qurban, dikarenakan permintaan masih tinggi.
"Kita masih sediakan sapi, karena pelanggan kita pasti nanya nantinya, tapi kita stok hanya sedikit kalau kondisi seperti ini," kata Edi.
Edi pun saatbini terpaksa menaikkan harga jual sapi, dikarenakan sulitnya mendapatkan pasokan sapi di Provinsi Bengkulu.
"Saya dapat sapi ini dari peternak yang berada di Kecamatan Ketahun, itu pun dengan modal yang tinggi, biasanya untuk sapi dengan berat 80 kilogram itu harganya Rp 15 juta, namun saat ini sudah mencapai Rp 16,5 juta," ungkap Edi.
Terkait PMK, menurut Edi, dirinya belum mendapatkan informasi adanya hewan di Provinsi Bengkulu yang terjangkit PMK hingga saat ini.
"Sampai sekarang sih, saya belum mendapatkan informasi adanya sapi yang terjangkit PMK, dan semoga saja tidak ada," ujar Edi.
