Wabah PMK di Bengkulu

Wabah PMK Sapi di Bengkulu, 5 Ekor Sapi di Kepahiang Terjangkit, Masyarakat Diminta Jangan Panik

Sebanyak 5 ekor hewan ternak di Kabawetan, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Penulis: Beta Misutra | Editor: Hendrik Budiman
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Ilustrasi - 5 ekor sapi di Kepahiang terjangkit Wabah PMK Sapi di Bengkulu, salah satu peternak sapi yang ada di Kota Bengkulu terus menjaga kebersihan kandang dan hewan ternaknya. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Saat ini Wabah PMK Sapi di Bengkulu mulai tampak. Sebanyak 5 ekor hewan ternak di Kabawetan, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Dinas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Syarkawi mengatakan, 5 ekor sapi di Kabawetan, Kabupaten Kepahiang yang dinyatakan positif terjangkit Wabah PMK Sapi di Bengkulu.

Baca juga: Harga Daging Sapi di Bengkulu Stabil Meski Ada Wabah PMK di Sejumlah Wilayah Indonesia

"Sampelnya itu diambil pada tanggal 8 Juni 2022 lalu, namun hasilnya itu baru keluar hari ini tanggal 13 Juni 2022 dan dinyatakan positif terjangkit Wabah PMK Sapi di Bengkulu," kata Syarkawi dikonfirmasi TribunBengkulu.com, Senin (13/6/2022).

Untuk menindaklanjuti temuan wabah PMK tersebut, sementara pihaknya akan memberikan pengobatan terhadap sapi-sapi tersebut.

Baca juga: Ada Wabah PMK di Sejumlah Wilayah Indonesia, Harga Daging di Bengkulu Stabil, Pedagang: Pembeli Sepi

Selain itu pihaknya juga untuk sementara akan menutup akses keluar masuk ternak ke Provinsi Bengkulu, terutama untuk akses keluar masuk ternak di Kabupaten Kepahiang.

"Masuknya wabah PMK ini juga sudah kita laporkan kepada bapak Gubernur. Beliau meminta untuk segera melokalisir tempat tersebut dan menutup sementara akses lalulintas ternak di Provinsi Bengkulu," kata Syarkawi.

Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor di Bengkulu Utara Hantam 2 Kecamatan, Dilanda Hujan Selama 3 Hari

Sementara itu Syarkawi menyebutkan untuk potensi penyebarluasan wabah PMK ini tentunya ada. Maka dari itu menurut Syarkawi pihaknya akan bergerak cepat untuk mencegah penyebarluasan wabah PMK ini.

"Wabah ini tidak menular jika pada manusia, namun menular pada hewan-hewan yang berkuku belah," katanya.

Baca juga: Kawanan Sindikat Pembobol Bank di Bengkulu Dituntut Berbeda, Berikut Tuntutan Jaksa untuk 9 Terdakwa

Terpisah Gubenur Bengkulu, Rohidin Mersyah meminta masyarakat untuk tidak panik, meskipun wabah ini telah ditemukan di Provinsi Bengkulu.

"Beberapa hal yang perlu dilakukan, segera pisahkan hewan yang sakit dan yang sehat, pastikan lalulintas ternak, dan sementara kita hentikan dulu ternak untuk masuk bahkan untuk keluar Bengkulu," ungkap Gubernur Rohidin.

Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor di Bengkulu Utara, 58 Unit Rumah di 2 Kecamatan Terdampak

Menurutnya hanya perlu edukasi kepada masyarakat bahwa penyakit ini tidak menular terhadap manusia. Selain itu antisipasi secara cepat akan dapat mencegah wabah PMK ini menular ke Kabupaten Kota lainnya.

"Kita harus segera sosialisasikan kepada Kabupaten/Kota lain untuk lebih siaga dalam menghadapi wabah yang lebih luas," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved