Pelajar di Bengkulu Tak Punya SIM Diingatkan Tak Boleh Gunakan Kendaraan

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Pelajar di Bengkulu yang masih di bawah umur yang belum memiliki KTP dan SIM akan tetap ditindak oleh petugas kepolisian.

Penindakan untuk pelajar di Bengkulu tersebut ditegaskan Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, Selasa (14/6/2022).

Menurut Sudarno, sesuai aturan, setiap orang yang mengendarai kendaraan di jalan raya termasuk pelajar yang ada di Bengkulu harus mampu menunjukkan SIM.

Para pelajar ini, kata Sudarno, belum cukup umur untuk memiliki KTP, yang pada akhirnya tak bisa mendapatkan SIM.

"Jadi, tetap dilakukan penindakan kepada pelajar (yang tak memiliki SIM)," kata Sudarno.

Hanya saja, menurut Sudarno, selain diberikan penindakan, pihaknya juga melakukan edukasi, baik melalui sekolah, atau melalui orang tua.

Tanggung jawab dalam mengantarkan pelajar, baik pergi atau pulang sekolah, lanjut Sudarno, ada di orang tua.

Selain itu, sekolah juga harus memiliki bus untuk mengantar pulang pergi siswanya.

Meskipun kenyataan di lapangan, kata Sudarno, bus sekolah ini tak berfungsi, atau sepi peminat.

"Tapi, itu tidak menjadi alasan anak-anak diperbolehkan membawa kendaraan bermotor (tanpa SIM)," ungkap Sudarno.

Dirlantas Polda Bengkulu sendiri saat ini tengah menggelar Operasi Patuh Nala 2022 mulai Senin (13/6/2022) hingga 26 Juni 2022 mendatang.

Dalam operasi ini, polisi menyasar beberapa pelanggaran yang bisa berakibat kecelakaan lalu lintas, seperti kendaraan yang tidak standar pabrikan, ataupun nomor kendaraan tak sesuai spesifikasi, ataupun tak mampu menunjukkan surat kendaraan dan SIM.

Selain itu, kepolisian juga akan menyasar mobil sipil yang menggunakan strobo atau lampu rotator.