Walau Stok Menipis dan Harga Naik Akibat Wabah PMK, Sapi Kurban untuk Idul Adha Masih Aman

Stok sapi kurban untuk Hari Raya Idul Adha di Bengkulu masih aman walaupun stok sapi yang ada di Provinsi Bengkulu menipis akibat adanya wabah PMK.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta/TribunBengkulu.com
Sapi rentan terserang wabah PMK. Stok sapi di Bengkulu untuk kurban masih aman. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Walaupun stok sapi yang ada di Provinsi Bengkulu menipis akibat adanya larangan mobilisasi ternak dari luar provinsi imbas wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK), namun stok sapi kurban untuk Hari Raya Idul Adha masih aman.

"Kita pastikan untuk stok sapi kurban itu masih cukup," ungkap Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, Rabu (15/6/2022).

Menurut Rohidin jumlah stok sapi lokal yang diternak di dalam Provinsi Bengkulu masih bisa memenuhi kebutuhan daging sapi, termasuk juga untuk stok sapi kurban, untuk masyarakat. Meskipun saat ini ada wabah PMK.

"Untuk sementara, adanya larangan mobilisasi sapi dari luar Provinsi Bengkulu, belum akan menjadi sebuah kendala," katanya.

Terpisah, salah satu peternak sapi di Kota Bengkulu, Edi Suwanto mengakui memang karena adanya pembatasan mobilisasi sapi dari luar Provinsi imbas wabah PMK, membuat stok sapi terancam menipis.

Kerena untuk kebutuhan pemotongan sapi, terpaksa hanya mengandalkan stok sapi dari peternak lokal saja.

"Jelas karena pembatasan pembelian bibit sapi dari luar akibat wabah PMK ini akan menyebabkan stok sapi jadi menipis," ungkap Edi.

Dampak yang jelas sudah mulai terasa saat ini diakui Edi, adalah dampak kenaikan harga sapi. Ada kenaikan harga sekitar Rp 2.000.000 sampai Rp 2.500.000 untuk satu ekor sapi dewasa.

"Dari tahun lalu harga sapi untuk ukuran daging 80 kilogram (Kg) hanya berkisar Rp 15 jutaan. Saat ini kita jual itu sudah pada angka Rp 17,5 juta," kata Edi.

Sementara itu, pembelian sapi untuk dijadikan hewan kurban pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, diakui Edi hingga saat ini masih belum berpengaruh.

Meskipun kenaikan harga sapi jika dibandingkan dengan tahun lalu cukup tinggi, namun pemesanan masyarakat masih tergolong normal.

"Mungkin karena untuk sapi kurban ini adalah kebutuhan ibadah juga, makanya tidak ada pengaruhnya yang terlalu signifikan meskipun harga sapi sudah naik semenjak adanya wabah PMK ini," ujar Edi. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved