6.138 Hewan Ternak Babi di Bengkulu Bakal Divaksin, Tekan Penyebaran PMK
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu saat ini sudah mendata hewan ternak berkuku belah yang akan mendapatkan vaksin PMK
Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu saat ini sudah mendata hewan ternak berkuku belah yang akan mendapatkan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Ternyata bukan hanya hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing dan domba saja yang didata oleh pihak dinas terkait untuk pemberian vaksin PMK.
Namun ternyata ribuan babi yang diternak masyarakat Provinsi Bengkulu untuk dikonsumsi juga sudah didata untuk diberi vaksin PMK.
Tercatat ada sebanyak 6.138 babi yang sudah didata oleh pihak Dinas terkait, yang tersebar di 5 Kabupaten di Provinsi Bengkulu.
Terbanyak ada di Kabupaten Seluma dengan jumlah 5.104 ekor babi dan Bengkulu Utara dengan jumlah 935 ekor babi.
Sedangkan 3 lainnya yakni ada di Kabupaten Mukomuko dengan jumlah 54 ekor, Kepahiang 35 ekor dan Rejang Lebong sebanyak 10 ekor.
Dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Syarkawi untuk saat ini babi tidak termasuk dalam prioritas utama penyuntikan vaksin PMK.
Termasuk juga kambing dan domba hingga saat ini baru didata saja, dan belum mendapat jatah suntikan vaksin.
Hal ini dikarenakan penyebaran kasus PMK di Provinsi Bengkulu saat ini didominasi oleh sapi dan kerbau.
Oleh karena itu pihak Dinas Peternakan, mendahulukan hewan ternak sapi dan kerbau untuk diprioritaskan mendapat vaksin PMK.
"Untuk yang lain seperti kambing domba dan babi saat ini tren kasusnya tidak terlalu signifikan. Mungkin jika masih nanti ada sisa vaksin yang belum disuntikkan, kita akan kita larikan ke sana," ungkap Syarkawi.
Alasan lain mengapa babi, kambing dan domba belum menjadi prioritas utama vaksin PMK ini karena tingkat konsumsi masyarakat Bengkulu terhadap hewan ternak ini cukup rendah.
Tingkat konsumsi tertinggi masyarakat Bengkulu saat ini memang ada pada daging sapi dan kerbau.
"Jika tiba saatnya kita nanti tetap akan.? laksanakan juga untuk kambing, domba dan babi. Tapi kita lihat dulu ketersediaan vaksin sisanya nanti, ujar Syarkawi.
