Pembunuhan Brigadir Yosua

Versi Kamaruddin Motif Awal Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Ketahuan Putri Punya Wanita 'Cantik'

Versi Kamaruddin, motif awal pembunuhan lantaran Ferdy Sambo ketahuan oleh Putri Candrawathi memiliki wanita 'cantik" atau wanita simpanan lain.

Editor: Hendrik Budiman
ISTIMEWA
Putri Candrawathi, Irjen Ferdy Sambo, dan Brigadir J. Kamaruddin Simanjutak menduga Brigadir J dibunuh Ferdy Sambo karena dendam. Brigadir J diduga memberikan informasi soal wanita simpanan Sambo kepada Putri Candrawathi. 

Hal tersebut kemudian memicu pertengkaran antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Skuad lama yang pro kepada Ferdy Sambo kemudian diduga mengancam Brigadir J.

"Pengancaman misalnya dari skuad lama yang pro kepada Bapak mengatakan gara-gara Yosua, Ibu jadi sakit katanya, itu terjadi 21 Juni 2022," katanya.

Kamaruddin pun meminta penyidik untuk menelusuri penyebab sakitnya Putri Candrawathi pada tanggal tersebut.

Namun hingga saat ini Putri Candrawathi belum bisa dimintai keterangan.

Ferdy Sambo CS kuras ATM Brigadir J Rp 200 Juta

Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebut Irjen Ferdy Sambo CS diduga sempat menguras isi ATM Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J senilai Rp200 juta.

Uang tersebut diambil dari empat rekening Brigadir J usai ia dibunuh pada 8 Juli 2022 lalu.

Hal tersebut diketahui seusai adanya transaksi dalam empat rekening milik Brigadir J.

"Ada empat rekening daripada almarhum ini dikuasai atau dicuri oleh terduga Ferdy Sambo dan kawan-kawan. HP, ATMnya di empat bank, laptop bermerek ASUS dan sebagainya ternyata benar seperti saya katakan kemarin, melibatkan PPATK, mengapa ada transaksi sedangkan orangnya sudah mati?," kata Kamaruddin dikutip dari TribunNews.com, Selasa (16/8/2022).

Ia menuturkan bahwa transaksi di rekening Brigadir J tercatat pada 11 Juli 2022.

Baca juga: Kuat Maruf Disebut Ikut saat Pembicaraan Skenario Rencana Pembunuhan Brigadir J

Rekening kliennnya tampak dipakai untuk mengirimkan sejumlah uang ke rekening salah satu tersangka.

"Tadi terkonfirmasi sudah, memang benar apa yang saya katakan bahwa tanggal 11 juli 2022 itu masih transaksi, orang mati mengirimkan duit. Nah kebayang gak kejahatannya? itu masih transaksi orang mati, mengirimkan mengirim duit," jelasnya.

"Nah terbayang ngga kejahatannya. Orang mati dalam hal ini almarhum transaksi uang, mengirim duit ke rekeningnya salah satu tersangka. Ajaib toh, nah itulah Indonesia," sambungnya.

Uang yang dikuras dari rekening Brigadir J total sebanyak Rp200 juta.
Dia pun meminta pihak kepolisian untuk mengusut dugaan tersebut.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved