Harga Pupuk Melejit, Petani Sawit di Bengkulu Tengah Gunakan Limbah Sebagai Pupuk

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Sejumlah petani sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah mengeluhkan mahalnya harga pupuk di pasaran. 

Pasalnya harga pupuk di pasaran sudah menyentuh harga Rp 850 ribu hingga Rp 1 juta per 50 kilogram. 

Zainul (59) petani asal Kabupaten Bengkulu Tengah ini tidak habis akal dan memanfaatkan limbah dari pabrik kelapa sawit (PKS) sebagai pupuk pengganti. 

"Sejak harga pupuk ini melejit, saya sudah menggunakan limbah pabrik, janjang kosong (Jangkos) dan solid," ujar Zainul kepada TribunBengkulu.com, Kamis (6/10/2022). 

Jangkos dan solid yang didapat dari sejumlah PKS yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah tersebut terbilang gratis hanya mengeluarkan biaya upah muat saja. 

"Kalau ambil sendiri pakai mobil, paling bayar Rp 50 ribu kepada petugas yang bantu menaikkan jangkos dan solid ke dalam mobil," ujar Zainul. 

Menurut Zainul, efek kombinasi dari kedua limbah pabrik tersebut hampir menyamai pupuk pabrikan kualitas tinggi. 

"Kalau hasilnya sangat bagus, tapi memang saat ini sedang musim jarang berbuah sehingga hasil panen tetap menurun," kata Zainul. 

Biasanya, dalam satu hektar lahan perkebunan kelapa sawit milik Zainul menghasilkan satu ton TBS sawit, namun saat ini berkurang setengahnya. 

"Sekarang memang musim trek, meskipun kita pupuk juga hasil panen akan tetap menurun, biasanya musim jarang berbuah seperti ini akan terjadi selama 3 bulan," ungkap Zainul.

Baca juga: Harga TBS Sawit di Bengkulu Tengah Naik Rp 100, Tertinggi Sentuh Harga Rp 1.930 per Kilogram

Baca juga: Harga Emas Naik Lagi, Berikut Daftar Terbaru Harga Emas Antam dan UBS 0,5 Gr- 1 Kg di Bengkulu