Mesin Pabrik Sawit Meledak
DPRD Dukung Polisi Usut Tuntas Pabrik Sawit Meledak di Bengkulu Selatan yang Tewaskan 2 Orang
Setelah diambil dan dilakukan Pemeriksaan oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumsel. Hasil baru akan diketahui 7 hari kedepan.
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bengkulu Selatan menudung penuh pihak kepolisian mengungkap penyebab ledakan yang terjadi di pabrik sawit PT SBS Bengkulu Selatan yang menewaskan 2 orang pekerja.
Ketua DPRD Bengkulu Selatan, Barli Halim mengatakan, jika memang karena akibat kesalahan fatal ledakan mesin tersebut, maka pihaknya akan secepatnya menyurati PT SBS dan eksekutif untuk memberhentikan operasi PKS tersebut di wilayah Bengkulu Selatan.
"Kita tunggu dulu ya penyidikan dari pihak kepolisian masalah pengungkapan penyebab ledakan tersebut. Jika, hasilnya nanti sudah keluar dan memang kesalahan dari PKS. Maka, kita akan mengambil tindakan tegas terhadap PKS," kata Barli Halim kepada TribunBengkulu.com, Senin (24/10/2022).
Sementara, itu dirinya bersama komisi II DPRD Bengkulu Selatan telah memantau dan berkunjung langsung ke lokasi ledakan mesin PT SBS tersebut.
Bahkan, menurut keterang pihak kepolisian, hasil pemeriksaan dari Tim Labfor Palembang akan keluar 7 hari kedepan.
Mesin Indikator Grafik Tidak Berfungsi
Dugaan sementara penyebab ledakan mesin rebusan sawit di PT SBS Bengkulu Selatan akibat Human Error.
Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Fajri A. Chaniago kepada TribunBengkulu.com, Senin (24/10/2022).
"Dugaan sementara, kalau memang hasil dari pemeriksaan tim Labfor Polda Sumsel nanti akibat mesin tersebut lupa dihidupkan oleh operator. Maka, Human Error yang terjadi, buka kelalaian dari manajemen," jelas Kasat.
Baca juga: Pabrik Sawit di Bengkulu Selatan dan Kaur Kompak, Harga TBS Sawit Terus Alami Kenaikan
Bahkan, sampel yang diambil oleh tim Labfor, kemarin (23/10/2022) berupa sebongka mesin indikator grafik pembaca tekanan suhu udara.
Sementara, yang menjadi tanda tanya kapan terakhir mesin tersebut berfungsi pada pukul 04.40 Wib, Jumat (21/10/2022).
"Sebelum pergantian shift, mesin masih hidup. Setelah pergantian shift mesin itu (indikator) hidup. Bahkan, sangat jelas di kertas sebelumnya mesin tersebut masih bekerja," kata Kasat.
Akibat adanya temuan tersebut, pihak kepolisi juga akan melakukan pemeriksaan terhadap 2 orang operator sebelum digantikan oleh 2 orang korban tersebut.
Polisi Libatkan Labfor Palembang
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Dewan.jpg)