Tragedi Kebakaran di Bengkulu Selatan

Cerita Pilu Ibu Korban Kebakaran Bengkulu Selatan, Sebelum Kejadian Masih Bermain TikTok

Kebakaran rumah di Jalan Puyang Sakti Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna, Bengkulu Selatan merenggut nyawa anak laki-laki dan 2 cucu Ratkuan.

Ahmad Sendy Kurniawan Putra/TribunBengkulu.Com
Rika, ibu dari Bela dan Salsabila korban tragedi kebakaran di Bengkulu Selatan. Kebakaran rumah Ratkuan merenggut 2 nyawa anak perempuan dan adik laki-laki Rika. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Kebakaran rumah Ratkuan di Jalan Puyang Sakti Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna, Bengkulu Selatan merenggut nyawa anak laki-laki dan 2 cucu Ratkuan.

Rehan (15) anak Ratkuan, Bela (6) dan Salsabila (4) cucu Ratkuan tewas terjebak dalam rumah yang terbakar pada Senin dini hari, (7/11/2022) pukul 01.45 WIB

Untuk diketahui, rumah Ratkuan ini ditempati kedua anak Ratkuan (Rehan dan Rika), serta 4 orang cucu Ratkuan anak dari Rika.

Saat kejadian  kebakaran, di rumah hanya tinggal Rehan bersama 4 keponakannya yaitu Davi (12), Bela (6), Salsabila (4) dan Andika (2). Dua diantaranya yaitu Davi dan Andika berhasil selamat.

Sementara kakak Rehan yakni Rika, ibu dari Davi, Bela, Salsabila, dan Andika pukul 23.00 WIB pergi untuk mengecek rumah sekaligus warung tempat usahanya yang berada di Selipi jalan lintas Manna-Bengkulu.

Sedangkan sang ayah yang biasanya menemani anak-anaknya di rumah saat ibunya membuka warung pada malam hari, sudah 2 bulan ini pergi ke Jambi untuk mengurus kebun.

Sehingga ibu korban pun menitipkan anak-anaknya kepada sang adik Rehan yang turut menjadi korban dalam kebakaran rumah Ratkuan.

Tidak ada firasat atau tanda-tanda apapun saat Rika meninggalkan rumah. Bahkan sebelum meninggalkan rumah, Rika dan anak-anaknya termasuk korban Bela dan Salsabila sempat bermain TikTok dan makan bakso depan rumah.

"Dari pukul 20.00 WIB kami masih bermain TikTok serta makan bakso di depan rumah. Bahkan tidak ada tanda-tanda yang datang sebelum kejadian," kata ibu korban Rika kepada TribunBengkulu.com, Rabu (9/11/2022).

2 Anak Selamat

Kedua anak yang selamat, Davi (12) dan Andika (2) berhasil keluar dari rumah sebelum api menghanguskan seluruh bagian rumah.

Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Fajri A. Chaniago membenarkan pada saat kejadian kebakaran ada 5 orang yang berada di dalam rumah. Tetapi, hanya 2 orang selamat dan 3 lainnya meninggal akibat luka bakar.

"Iya memang benar ada 2 orang yang selamat. Untuk secara pasti mereka menyelamat diri kita belum ketahui secara pasti," kata Iptu Fajri kepada TribunBengkulu.com, Senin (7/11/2022).

Polisi pun belum berhasil mendapat keterangan dari anak-anak yang selamat lantaran hingga kini keduanya dalam keadaan trauma yang mendalam. Kedua anak ini tidak berhenti menangis.

"Tadinya kita ingin memintai keterangan kedua anak yang selamat itu, tetapi belum memungkinkan. Karena keduanya mungkin mengalami trauma, soalnya tidak berhenti menangis," ungkap Kasat.

Korban Reihan Sempat Keluar

Korban Reihan (15), sempat keluar lalu masuk kembali ke dalam rumah.

Hal tersebut diakui kakak korban, Albert kepada TribunBengkulu.com, Selasa (8/11/2022).

"Kalau kami dapat cerita dari warga sekitar, saat kejadian Reihan sempat keluar lalu masuk kembali. Tidak tau kenapa dia (Reihan,red) masuk lagi," kata Albert kepada TribunBengkulu.com, Selasa (8/11/2022).

Sampai saat ini, pihak keluarga tidak mengetahui kenapa korban masuk kembali hingga terjebak dan meninggal terbakar di dalam kamar mandi.

"Memang saat dia masuk kembali api belum terlalu besar, mungkin saat hendak kembali keluar api sudah besar dan asap telah mengepul. Mungkin itu korban tidak bisa lagi keluar," ungkap kakak korban.

Bahkan, tidak hanya korban Reihan (15), yang meninggal dunia saja yang hendak masuk. Tetapi dua orang korban yang selamat Davi (12) dan Andika (2), juga ingin masuk lagi. Tetapi tidak disuruh oleh warga sekitar yang sudah ramai berada di luar.

"Davi bersama adiknya juga ingin masuk lagi waktu kejadian, tetapi tidak disuruh oleh masyarakat sekitar yang sudah banyak di luar," jelas Albert.

Kondisi Korban Nyaris Tidak Dikenali

Tiga anak-anak yang meninggal dunia dalam insiden kebakaran rumah Ratkuan alias Ikhwan (50) yakni Reihan (15) anak Ratkuan, Bela (6) dan Salsabila (4) yang merupakan cucu Ratkuan.

Di saat api sudah berhasil dipadamkan, posisi Reihan (15), ditemukan di dalam kamar mandi. Sedangkan Bela (6) dan Salsabila (4) ditemukan dengan posisi di ruangan tengah rumah

Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Fajri A. Chaniago mengatakan api baru bisa dipadamkan sekitar 30 menit.

"Sudah api berhasil dipadamkan, tim identifikasi langsung turun. Sangat sedihnya, 2 korban hampir tidak dikenali lagi. Lantaran sudah hitam dan hampir sama dengan arang serpihan bangunan rumah," kata Fajri kepada TribunBengkulu.com, Senin (7/11/2022).

Ketiga orang korban meninggal dunia akibat tragedi kebakaran yang meludeskan rumah warga Bengkulu Selatan, sudah dikebumikan.

Almarhum Reihan (15), dikebumikan tidak satu liang dengan dua orang keponakannya bela (6) dan Salsabila (4) yang dimakamkan dalam satu liang.

Tidak Ada Orangtua di Rumah

Lantas bagaimana ketiga korban bisa terjebak dalam kebakaran ini?

Diceritakan tetangga korban, Agus (41), mereka mengetahui ada kebakaran saat api sudah berkobar menjalar ke bagian-bagian rumah.

Saat kebakaran, kedua orangtua korban memang sedang tidak berada di rumah karena mereka berprofesi sebagai pedagang di lokasi Wisata Alam Sekunyit yang berada di Jalinbar Bengkulu Selatan (Manna-Bengkulu).

Sementara di rumah hanya tinggal 5 orang anak-anak ini. Rumah korban yang berbentuk ruko hanya memiliki satu pintu membuat korban kesulitan menyelamatkan diri keluar rumah.

"Memang anak-anak korban ini sering ditinggal jualan. Kedua orangtua korban ini, pagi hari pulang dan sore hari baru jualan hingga malam. Naas, malam tadi kejadian kebakaran dan 3 anak korban terjebak di dalam rumah," kata Agus kepada TribunBengkulu.com, Senin (7/11/2022).

Setelah warga mengetahui ada kebakaran, warga langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Untuk melakukan upaya pertolongan tidak memungkinkan lagi karena api dengan cepat membesar. Serta dengan cepat menghanguskan rumah sehingga membuat bagian atap rumah ambruk.

"Mungkin akibat ambruknya bagian atap rumah tadi malam salah satu yang membuat kesulitan melakukan evakuasi atau penyelamatan terhadap 3 korban. Rumah korban yang berbentuk ruko tersebut, tidak memilik akses pintu keluar dari belakang dan tidak memiliki jendela. Lokasi rumah korban memang berada di tengah-tengah ruko," jelas Agus.

Kebakaran karena Korsleting Charger HP

Tragedi kebakaran hebat di Bengkulu Selatan yang menewaskan 3 anak dalam satu keluarga diduga  akibat korsleting listrik charger handphone (HP).

Hal itu diungkapkan, Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Fajri A. Chaniago, Selasa (8/11/2022).

Pasalnya, berdasarkan penyelidikan dinding yang hitam hanya berada di bagian kamar depan tempat charger HP, sedangkan dinding yang lain masih putih tidak ada bekas kebakaran.

"Kalau api berasal dari kamar depan. Di mana dilokasi itu dengan posisi ada charger tercolok beserta handphone," kata Fajri kepada TribunBengkulu.com, Selasa (8/11/2022).

Bahkan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP), dari banyak dinding diseluruh bagian rumah tim hanya menemukan diding hitam dibagian kamar depan.

Dengan adanya kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan hal yang sama, agar tidak terjadi hal yang serupa lagi.

Baca juga: Pemprov Bengkulu Tetap Akan Gunakan Dana Belanja Tak Terduga Untuk Intervensi Kenaikan Inflasi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved