Karyawan RSUD Bengkulu Tengah Ngaku Dipecat Sepihak Pihak Outsourcing, Ternyata Habis Kontrak Kerja

Sejumlah karyawan RSUD Bengkulu Tengah ya g mengaku dipecat sepihak oleh pihak outsourcing ternyata sudah habis kontrak dan tidak diperpanjang.

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Hendrik Budiman
Suryadi Jaya
Sejumlah karyawan RSUD Bengkulu Tengah yang mengaku dipecat sepihak oleh pihak outsourcing ternyata sudah habis kontrak dan tidak diperpanjang lagi, Senin (2/1/2023). 

"Anggaran untuk RSUD tidak ada yang dipangkas sedikitpun, informasi dari siapa dia (outsourcing, red) itu," kata Fepi. 

Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pihak DPRD Bengkulu Tengah akan memanggil outsourcing dan para karyawan agar mendapatkan titik terang. 

"Dalam waktu dekat akan kita panggil pihak outsourcing itu, apa alasan mereka memecat karyawan, kalau memang kinerjanya tidak bagus ya pecat dengan cara yang baik jangan seperti ini," kata Fepi.

Puluhan Karyawan RSUD Bengkulu Tengah Dipecat Lewat WA

Puluhan karyawan rumah sakit umum daerah (RSUD) Bengkulu Tengah melapor ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bengkulu Tengah, lantaran diberhentikan secara sepihak, Senin (2/1/2023). 

Diketahui, puluhan karyawan yang diberhentikan tersebut berasal dari pihak ketiga atau outsourcing dari PT Zero Kata Karya. 

Nanang Supriadi, salah satu karyawan yang dipecat mengungkapkan, pemecatan tersebut terjadi pada Senin (2/1/2023) pagi melalui pesan Whatsapp. 

"Kami tidak terima dipecat secara sepihak seperti ini, makanya kami melapor ke DPRD, dan tadi kami sudah membuat laporan tertulis, karena anggota dewan sedang tidak ada," kata Nanang. 

Diketahui, puluhan karyawan tersebut berstatus satpam, loundry, teknisi dan cleaning service yang telah bekerja cukup lama. 

"Satpam ada 6 orang, laundry dan cleaning servis itu dipecat semua ditambah lagi ada dua orang dari teknisi yang juga dipecat," ungkap Nanang. 

Hal tersebut memberatkan para karyawan lantaran pemecatan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. 

"Alasannya melakukan pemecatan katanya karena anggarannya yang sedikit, tetapi setelah kami dipecat masuk orang baru," ujar Nanang. 

Nanang pun mengaku, ia dan rekan-rekan yang dipecat sempat mendatangi Dinas Kesehatan Bengkulu Tengah untuk mempertanyakan terkait pemangkasan anggaran yang menjadi alasan pihak outsourcing. 

"Sempat kami mengumpulkan informasi dari Dinas Kesehatan, katanya tidak ada pemangkasan anggaran untuk karyawan RSUD Bengkulu Tengah," ucap Nanang.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved