Keluarga Siswa Minta Kasus Pemukulan Guru di Bengkulu Dimediasi, Ini Jawaban Sang Guru!

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Keluarga siswa SMA di Bengkulu, yang memukul gurunya sendiri dengan menggunakan alat brisket mendatangi guru yang menjadi korban ke sekolah.

Hal ini diakui SV (41) guru yang menjadi korban pemukulan siswanya yang saat ini statusnya sudah dikeluarkan dari sekolah.

Kedatangan perwakilan keluarga siswa tersebut, tidak lain adalah untuk mengkonfirmasi cerita atas kasus tersebut kepada pihak sekolah.

Selain itu, dirinya juga meminta agar ada mediasi dalam upaya perdamaian agar kasus ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Apalagi saat ini kasus atas laporan penganiayaan tersebut sudah masuk proses lidik di Polsek Ratu Agung Kota Bengkulu.

"Perwakilan urusan dari keluarga sudah ada datang, dia konfirmasi apakah yang disampaikan orang tuanya dan dengan yang dari sekolah. Kemudian ada permintaan kalau bisa mau mediasi, dan jawaban saya, saya belum bisa memutuskan," ungkap korban, Jumat (6/1/2023).

Terkait permintaan mediasi tersebut, diakui korban dirinya masih akan berdiskusi dulu dengan beberapa pihak.

Mulai dari dengan suaminya, kemudian kepala sekolah, guru-guru termasuk juga dengan pihak PGRI Kota Bengkulu.

Jika nanti proses diskusi sudah dilakukan dengan beberapa pihak tersebut, maka barulah dirinya mungkin bisa memberi jawaban terkait tawaran mediasi tersebut.

"Saya mau ketemu ketua PGRI Kota, kemudian berdiskusi lagi sama Kepsek, sama teman-teman. Jadi dari situ kan kita ada langkah lagi, insyaAllah mungkin lanjut ya kalau sejauh ini," ujar korban.

Siswa Sudah Dikeluarkan dari Sekolah

Siswa SMA, berinisial ST yang tega memukul gurunya dengan alat briket hingga benjol telah dikeluarkan dari sekolah.

Kepala Sekolah SMA tempat terlapor bersekolah, Rustiyono membenarkan bahwa pihaknya telah mengeluarkan terlapor dari sekolah.

Hal tersebut dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.

Selain itu keputusan mengeluarkan terlapor ini juga sudah sesuai dengan hasil rapat para guru, dan berita acara konferensi kasus pelanggaran siswa yang dilakukan terlapor.

Polisi Lakukan Penyidikan

Atas kasus pemukulan yang dilakukan siswa terhadap gurunya tersebut, pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyidikan.

Hal ini dibenarkan Kapolsek Ratu Agung, IPTU Yoga Tama saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (5/1/2023).

Diketahui laporan penganiayaan ini sudah dilaporkan oleh korban SV (41) ke Polsek Ratu Agung, pada tanggal 9 Desember 2022 lalu.

Sementara itu saat dimintai keterangan apakah setelah statusnya naik penyidikan, terlapor sudah diamankan oleh Polsek Ratu Agung, Yoga belum memberikan keterangan saat dikonfirmasi.

Yoga juga belum memberi keterangan apakah terlapor sudah ditetapkan sebagai tersangka atau belum.

Kronologi Kejadian

 Kronologi kejadian bermula saat korban memanggil terlapor ke sekolah bersama orang tuanya, karena terlapor melakukan pengerusakan motor milik temannya.

Selain itu, pelaku juga sering tidak masuk kelas dan mengikuti jam pelajaran serta pelanggaran lainnya, yang membuat poin pelanggaran terlapor terbilang tinggi.

Namun saat diberikan surat peringatan atas pelanggaran dan aturan sekolah yang dilanggar pelaku, pelaku tidak mau menandatangani surat tersebut.

Selanjutnya sambil marah-marah dan cekcok dengan orang tuanya, terlapor yang saat itu sedang berada di ruang BK bersama dengan orang tuanya, keluar meninggalkan ruangan.

Tidak lama berselang, terlapor kembali masuk ke ruang BK dan langsung memukul korban dengan alat briket pada bagian kepada.

Hal ini kemudian membuat kepada korban tepatnya pada bagian kening mengalami benjol dan memar.