Siswa Pukul Guru di Bengkulu
Siswa SMP Bengkulu Jadi Tersangka Setelah Aniaya Guru, Tidak Ada Permintaan Maaf dari Orang Tua
Selain itu, ditegaskan juga tidak ada permintaan maaf dari orang tua siswa kepada dirinya.
Penulis: Romi Juniandra | Editor: M Arif Hidayat
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Guru yang melaporkan siswanya hingga jadi tersangka di Kota Bengkulu menyebutkan jika dirinya dianiaya sang murid.
Selain itu, ditegaskan juga tidak ada permintaan maaf dari orang tua siswa kepada dirinya.
"Orangtuanya (siswa) sempat mengutarakan, ngemis nian untuk minta maaf. Ada saksinya," kata sang guru yang meminta identitasnya dirahasiakan kepada TribunBengkulu.com, Kamis (12/1/2023).
Terkait soal matematika yang jadi awal permasalahan, sang guru menyebutkan jika materinya sudah dijelaskan dalam pertemuan sebelumnya.
Soal tersebut juga dibuat dan dijawab sendiri oleh siswa dalam presentasi kelompok.
"Seorang guru tidak akan memberikan tugas jika materi belum dijelaskan," ujar dia.
Kemudian, yang menyalahkan tugas siswa tersebut juga bukan guru, melainkan siswa lain.
Versi Orang Tua/Siswa
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Provinsi Bengkulu, Ainul Mardiati menceritakan kronologis kejadian ini, versi siswa.
Disebutkan kejadian ini terjadi sekitar bulan Agustus 2022 lalu, dimana siswa berumur 13 tahun ini berkelahi dengan sang guru.
Permasalahan perkelahian ini berawal dari salah paham. Sang guru merasa bahwa soal yang dikerjakan siswa masih salah, dan memberikan soal baru. Soal ini dikhususkan untuk siswa tersebut.
"Anak ini merasa tidak mengerti, karena soal tersebut tidak dijelaskan," kata Ainul kepada TribunBengkulu.com, Kamis (12/1/2023).
Siswa tersebut kemudian meminta guru menjelaskan penyelesaian soal tersebut. Namun, tidak dijelaskan.
Karena emosional, siswa ini kemudian membenturkan kepalanya ke kepala sang guru. Terjadi perkelahian antara guru dan siswa.
Guru ini kemudian melapor ke Polsek Gading Cempaka Polresta Bengkulu, dan divisum. Hasil visum, ada luka memar dan luka goresan akibat perkelahian.
Upaya perdamaian dengan kekeluargaan sebenarnya sudah beberapa kali diupayakan.
Upaya perdamaian yang dilakukan antara lain dengan pihak keluarga menemui sang guru. Namun, di tahap ini, perdamaian tidak berhasil.
Kemudian, upaya perdamaian juga sempat dilakukan melalui kepala sekolah, yang juga gagal.
"Melalui orang ternama di Bengkulu juga sudah, upaya itu gagal semua, hingga diversi di PN Bengkulu ini," kata Ainul.
Siswa ini sendiri disebutkan ingin meminta maaf, dan bersedia mengganti semua kerugian yang diderita sang guru.
"Kamipun menyarankan seperti itu," kata Ainul.
Kasus ini sendiri kini dalam tahap diversi (penyelesaian kasus pidana anak di luar peradilan pidana) di Pengadilan Negeri (PN) Bengkulu.
| Siswa SMA Pukul Guru Dikembalikan ke Orang Tua, PGRI Bengkulu: Lebih Baik Tak Sampai Pengadilan |
|
|---|
| Pengamat Pendidikan Soroti Siswa SMP di Kota Bengkulu Disidangkan Karena Dilaporkan Guru |
|
|---|
| Siswa SMA di Bengkulu Pukul Guru Pakai Alat Briket, Dikbud: Jangan Terulang Kembali |
|
|---|
| Kasus Siswa di Bengkulu Pukuli Guru Berujung ke Pengadilan, Berikut Perkembangan Kasusnya |
|
|---|
| Keluarga Siswa Minta Kasus Pemukulan Guru di Bengkulu Dimediasi, Ini Jawaban Sang Guru! |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Gedung-Pengadilan-Negeri-PN-Bengkulu-Selasa-1112022.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.