Heboh Isu Penculikan Anak
Ketua DPRD Hingga Bupati Minta Maaf Soal 5 Sales Asal Garut yang Dituduh Penculik Anak di Muratara
Ketua DPRD Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Efriyansyah, turut prihatin atas kejadian main hakim sendiri yang dialami lima warga Garut.
"Ujung-ujungnyo apo, ngerusak namo daerah kito. Kito tinggal di tepi lintas, siapo bae biso datang ke Muratara, jadi jangan main hakim sendiri," tegasnya.
Diberi Rp 30 Juta
Sebagai bentuk kepedulian, 5 sales jaket asal Garut korban hoax penculikan anak di Muratara, Sumatera Selatan diberi Rp 30 juta.
Uang tersebut juga menjadi akhir dari cerita pilu 5 sales asal Gatur tersebut yang sebelumnya diamuk massa dan dijarah karena diduga menjadi pelaku penculikan anak di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Kelima pria tersebut bersama Pemerintah Kecamatan Karang Jaya dan lima pemerintah desa yang berkaitan dengan kejadian itu menyatakan sepakat berdamai.
Perdamaian di antara mereka difasilitasi oleh Polres Muratara, Koramil 406-03/Muara Rupit, dan pemerintah daerah setempat.
"Mudah-mudahan ini dapat dimengerti oleh semua, jadi pelajaran kita semua, tentunya sudah melalui mediasi sehingga lahirlah sebuah kesepakatan, kesepahaman, ini menjadi musibah kita semua," kata Kapolres Muratara, AKBP Ferly Rosa Putra dalam keterangan pers, Rabu (8/2/2023) petang.
Ferly menyebutkan kelima pria tersebut diberi sejumlah uang dari 5 kepala desa dan pemerintah kecamatan yang telah sepakat dalam mediasi bersedia bertanggungjawab.
"Ini bentuk kepedulian sebagai bantuan kemanusiaan dari pihak pemerintah kecamatan dan beberapa pemerintah desa memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang kemarin sempat terjadi kesalahpahaman," katanya.
Menurut Ferly, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan hingga akhirnya kelima pria tersebut bersedia berdamai dan tidak melapor balik atas perbuatan tak mengenakkan dan kerugian yang dialami.
"Sudah dicantumkan dalam poin-poin hasil mediasi, dalam surat pernyataan bahwa memahami ini adalah sebuah musibah dan kesalahpahaman," jelasnya.
Baca juga: Dituduh Komplotan Penculik Anak, 5 Sales Jaket Asal Garut Diamuk Massa dan Dijarah di Muratara
Terkait mobil yang dirusak dan barang dagangan mereka yang dijarah warga, Ferly menyebut semuanya telah disepakati ada bentuk pertanggungjawaban berupa uang.
"Itu semua telah disepakati tadi, bahwa ada bentuk pertanggungjawaban sebagai bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban, memperbaiki kerusakan kendaraan itu, jadi ini sudah clear, selesai," ujar Ferly.
Sementara itu, Kepala Desa Sukamenang, Alfatah menyebutkan jumlah total uang dari kesepakatan patungan 5 pemerintah desa dan pemerintah kecamatan yaitu Rp 30 juta.
| Kapolres Bantah 5 Sales Jaket Asal Garut Dituduh Penculik Anak di Muratara Dipaksa Damai |
|
|---|
| 'Ngaku Terpaksa Damai' Isi Surat Damai 5 Sales Jaket Asal Garut Dituduh Penculik Anak di Muratara |
|
|---|
| 5 Sales Jaket Asal Garut Diberi Rp 30 Juta Korban Hoax Penculikan Anak di Muratara |
|
|---|
| Dituduh Komplotan Penculik Anak, 5 Sales Jaket Asal Garut Diamuk Massa dan Dijarah di Muratara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Lima-pria-yang-kadi-korban-karena-dituduh-pelaku-penculikan-anak-di-Muratara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.