Heboh Isu Penculikan Anak
Ketua DPRD Hingga Bupati Minta Maaf Soal 5 Sales Asal Garut yang Dituduh Penculik Anak di Muratara
Ketua DPRD Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Efriyansyah, turut prihatin atas kejadian main hakim sendiri yang dialami lima warga Garut.
Adapun pihak yang bertanggungjawab atas kejadian ini adalah pemerintah Kecamatan Karang Jaya, serta 5 pemerintah desa yakni Desa Terusan, Sukaraja, Rantau Telang, Muara Batang Empu, dan Sukamenang.
"Hasil kesepakatan, 30 juta, itu bentuk kepedulian kemanusiaan, kita semuanya menganggapnya ini musibah bersama. Untuk barang-barang yang dijarah masih kita usahakan dikembalikan," ujar Alfatah.
Salah seorang dari kelima pria korban hoaks penculikan, Asep Erwin mengatakan mereka berlima sudah berembuk dan sepakat tidak akan memperpanjang masalah tersebut.
Baca juga: Heboh Penculik Anak Tertangkap di Bengkulu Tengah Ternyata Pasien RSKJ Soeprapto Bengkulu
"Iya kami tidak lapor balik, sudahlah cukup di sini. Anggaplah ini musibah kami saja lah, ke depan mungkin ada hikmahnya," ujar dia.
Hanya saja, kata Asep, mereka menyayangkan aksi main hakim sendiri yang dilakukan massa saat kejadian tanpa mempertimbangkan penjelasan darinya.
Menurut dia, sejak awal diinterogasi warga ketika dihentikan di lokasi kejadian, mereka sudah menjelaskan bahwa merupakan pedagang keliling atau sales jaket.
"Kami sudah menjelaskan, kami jualan keliling, ngampas, bukan penculik anak, karung-karung kami ini bekas wadah paket jaket, bukan untuk ngarungin anak, tapi warga tidak percaya," katanya.
Asep menambahkan, mereka memang tidak melapor terlebih dahulu kepada pemerintah setempat untuk berjualan di desa tersebut, karena di daerah lain biasanya aman saja.
"Biasanya kami jualan tidak pernah lapor ke desa dulu, karena biasanya di daerah lain biasa-biasa saja. Di Lampung, di Jambi kami jualan lancar-lancar saja tidak ada apa-apa. Tapi mungkin karena marak isu penculikan ini nasib kami apes, jadi korban," katanya.
Salah Paham
Sebelumnya, lima pria pedagang jaket asal Garut Jawa Barat menjadi korban hoax penculikan anak di Muratara, diamuk massa dan barang dagangan dijarah.
Dari pemeriksaan, gelar perkara, keterangan saksi-saksi, dan fakta-fakta yang dikumpulkan polisi di lapangan, ternyata tidak ditemukan adanya percobaan tindak pidana kejahatan penculikan anak yang dilakukan kelima pria itu.
Peristiwa ini terjadi karena kesalahpahaman, ditambah kepanikan masyarakat menanggapi isu-isu tentang penculikan anak yang akhir-akhir ini memang sedang marak terutama di beberapa daerah di wilayah Provinsi Sumsel.
Imbauan untuk Warga dan Pendatang
| Kapolres Bantah 5 Sales Jaket Asal Garut Dituduh Penculik Anak di Muratara Dipaksa Damai |
|
|---|
| 'Ngaku Terpaksa Damai' Isi Surat Damai 5 Sales Jaket Asal Garut Dituduh Penculik Anak di Muratara |
|
|---|
| 5 Sales Jaket Asal Garut Diberi Rp 30 Juta Korban Hoax Penculikan Anak di Muratara |
|
|---|
| Dituduh Komplotan Penculik Anak, 5 Sales Jaket Asal Garut Diamuk Massa dan Dijarah di Muratara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Lima-pria-yang-kadi-korban-karena-dituduh-pelaku-penculikan-anak-di-Muratara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.