Mensos Risma ke Bengkulu

Soroti Kasus Kekerasan Seksual Anak di Bengkulu, Mensos Risma Turunkan Tim Khusus

Persoalan kasus kekerasan terhadap anak dan perempun di Provinsi Bengkulu turut menjadi perhatian Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

|
Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
HO MC Pemprov Bengkulu
Mensos Risma saat berbincang dengan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai mengunjungi korban asusila oknum guru di Bengkulu Utara, Rabu (10/5/2023). Kekerasan seksual anak di Bengkulu ikut menjadi konsen mantan Walikota Surabaya ini. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Persoalan kasus kekerasan terhadap anak dan perempun di Provinsi Bengkulu turut menjadi perhatian Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Bahkan Mensos Risma mengunjungi langsung korban asusila oknum guru di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu pada Selasa (9/5/2023).

Tidak hanya memberi dukungan secara moril kepada korban asusila oknum guru, Mensos Risma juga menurunkan tim khusus untuk mengungkap sekaligus mendampingi korban kasus kekerasan seksual.

Kepedulian Mensos Risma terhadap kasus kekerasan anak dan perempuan di Bengkulu diungkapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

"Beliau (mensos) sangat konsen menyelesaikan persoalan kekerasan terhadap anak dan perempuan. Karena memang sudah sangat menggejala di setiap daerah di Bengkulu," kata Rohidin saat ditanya tentang pertemuannya dengan mensos saat kunjungannya di Bengkulu, Rabu (10/5/2023).

Selain di Bengkulu, potret kasus kekerasan seksual ini juga terjadi di sejumlah daerah. Sehingga untuk sekarang ini, kasus kekerasan seksual, tindakan asusila di tengah masyarakat sudah menggurita. 

Tidak hanya konsen dengan kasus 30 anak yang menjadi korban asusila oknum guru di Bengkulu Utara, 30 mensos juga ikut menyoroti kasus asusila yang terjadi di Kota Bengkulu.

"Tadi ada juga kasus di Kota Bengkulu, anak usia SMP yang sekarang ditangani proses hukum, itu ada potret dibaliknya yang harus diungkap,".

"Kok bisa anak yang orang tuanya dalam keterbatasan, maaf tunanetra. Tapi anaknya kok bisa beraktivitas seperti itu. Bu menteri sampai seperti itu menyorotinya, ini ada apa. Jangan-jangan anak-anak kecil itu ada human trafficking," papar Rohidin. 

Untuk itu, lanjut Rohidin, usai melihat sejumlah kasus kekerasan seksual di Bengkulu Menteri Sosial membentuk tim khusus untuk diturunkan ke Bengkulu.

Tim ini terdiri dari psikologi klinik, psikiater, untuk bagaimana menyisir giat dan perilaku seperti itu bisa ditangani bersama-sama.

"Iya di Bengkulu beliau akan menurunkan tim khusus. Terutama di kota, karena disinyalir ada banyak kejadian seperti itu," ujar Rohidin. 

Baca juga: Deklarasi AMSI Bengkulu, Gubernur Rohidin Mersyah Sebut Media Bisa Jadi Potret Daerah dan Bisnis

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved