Bengkulupedia

Bakal Ada Aplikasi Sampah Online 'SALIN' di Bengkulu, Apa Itu SALIN, Simak Manfaatnya!

Dalam waktu dekat akan ada aplikasi sampah online dengan nama SALIN yang diinisiasi oleh Komunitas Limbah Berkah Sejahtera (LMS).

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Ketua Komunitas Limbah Berkah Sejahtera, Arif Sudibyo menjelaskan tentang akan ada aplikasi SALIN di Bengkulu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Dalam waktu dekat akan ada aplikasi sampah online dengan nama SALIN yang diinisiasi oleh Komunitas Limbah Berkah Sejahtera (LMS).

Ide awal Komunitas LMS membuat aplikasi tersebut karena terinspirasi dari banyaknya sampah yang memiliki nilai jual di rumah tangga.

Agar sampah tersebut memiliki nilai ekonomis, dan dalam rangka membantu pemungut barang bekas yang ada di Kota Bengkulu, kemudian Komunitas LMS merancang aplikasi tersebut.

"Jadi kita lihat pemulung yang sering keliling ke komplek-komplek, kita kasian karena kadang ada yang datang ada yang nggak, hingga kami berfikir dengan kawan-kawan bagaimana caranya membuat aplikasi yang membantu untuk kawan-kawan pemulung tersebut," ungkap Ketua Komunitas Limbah Berkah Sejahtera, Arif Sudibyo, Jumat (9/6/2023).

Aplikasi SALIN sendiri sudah dilaunching pada tanggal 5 Juni 2023 lalu di Bencoolen Mall Bengkulu.

Namun aplikasi tersebut baru dapat di download di Playstore sekitar tanggal 12 Juni 2023 mendatang.

"Aplikasinya dapat di download di Playstore, InsyaAllah mulai Senin depan, dengan nama SALIN," kata Arif.

Untuk cara kerjanya, ketika nanti masyarakat download, masyarakat hanya tinggal memfoto saja sampah bernilai ekonomis yang mereka miliki.

Selanjutnya foto tersebut akan tersampaikan ke admin, dan admin akan menyalin dan menerima foto sampah tersebut.

Kemudian aplikasi akan mencari pemulung yang berada di sekitar tempat masyarakat yang mengupload foto sampah menggunakan aplikasi SALIN tersebut.

Selanjutnya nanti pemulung yang bersangkutan akan menemui masyarakat yang bersangkutan.

Di sana akan terjadi transaksi tawar menawar harga, dan setelah ketemu harga yang cocok, masyarakat tidak akan menerima bayaran dari sang pemulung.

"Jadi setelah terjadi transaksi harga, nanti uangnya akan kami transfer secara virtual ke rekening konsumen yang bersangkutan," ujar Arif.

Untuk menjalankan aplikasi tersebut, tentunya saat ini sudah ada beberapa pemulung yang sudah bekerjasama dengan komunitas LMS.

Ke depan pihaknya menargetkan akan ada paling tidak 67 pemulung yang akan direkrut oleh LMS.

"Karena kita ada 67 Kelurahan, jadi kami targetkan paling tidak ada 67 pemulung yang terlibat. Jadi 1 pemulung di 1 kelurahan," ungkap Arif.

Baca juga: Kloter Pertama Jemaah Haji Bengkulu Berangkat 11 Juni 2023, Berikut Jadwal Keberangkatan Lengkap

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved