Kontroversi Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Didemo Warga Indramayu Atas Dugaan Aliran Sesat, Panji Gumilang Siapkan Massa Tandingan

Polres Indramayu melakukan pengamanan ketat di Depan Gerbang Ponpes Al Zaytun yang berlokasi di kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Penulis: Kartika Aditia | Editor: Hendrik Budiman
kolase TribunBengkulu.com Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Kolase potret massa dari pihak Ponpes Al Zaytun saat menunggu pendemo datang (kiri) dan sosok Panji Gumilang (kanan). Panji Gumilang siapkan masa tandingan yang akan demo di depan pesatren Al Zaytun hari ini, Kamis (15/6/2023) 

Organisasi NII sendiri dinyatakan telah dibubarkan pada saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Namun, Panji yang menjadi pimpinan Ponpes Al-Zaytun membatah dengan tegas bahwa dirinya sebagai Abu Toto.

Di tahun 2017, Panji Gumilang sempat bermasalah dengan guru-guru di Ponpes Al Zaytun yang diduga telah melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap guru-guru.

Akibatnya, sebanyak 117 guru tidak bisa mengajar di Ponpes Al Zaytun karena belum mengajukan surat seperti yang diminta oleh Panji Gumilang.

Kontroversi berlanjut pada tahun 2021, Panji Gumilang dilaporkan oleh mantan pegawai Ponpes Al Zaytun atas dugaan pencabulan terhadap pegawai berinisial K.

Namun, sampai saat ini kasus dugaan pencabulan yang telah di laporkan. Ke kepolisian tersebut belum juga menemui titik terang.

Ia juga menjadi sorotan gegara salat Idul Fitri dengan menggabungkan barisan pria dan wanita, video tersebut pun viral di media sosial.

Bahkan belum lama ini Panji Gumilang juga menuai kontroversi lantaran ajak tamu undangan dan peserta pondok pesantren nyanyikan lagu Havenu Shalom Aleichem.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved