Pungli PPDB Bengkulu

Anak Kuli Angkut di Bengkulu yang Mengaku Diminta Uang Rp 15 Juta saat PPDB Belum Juga Dapat Sekolah

Dari penyampaian pihak sekolah mereka akan mempertimbangkan kembali, apakah nantinya anaknya akan diterima atau tidak di sekolah tersebut.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
istimewa
Ilustrasi suap. Anak seorang kuli angkut di Bengkulu Dedi yang mengaku diminta menyiapkan uang sejumlah Rp 15 juta saat PPDB SMA hingga saat ini belum juga dapat sekolah. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Anak seorang kuli angkut di Bengkulu Dedi yang mengaku diminta menyiapkan uang sejumlah Rp 15 juta saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) hingga saat ini belum juga dapat sekolah.

Diakui Dedi memang sebelumnya anaknya sempat kembali dipanggil oleh pihak sekolah, usai dinyatakan tidak lulus PPDB jalur zonasi beberapa waktu yang lalu.

Pemanggilan tersebut dilakukan oleh pihak sekolah pada hari Jumat (7/7/2023).

Informasi yang ia dapat ada sekitar 5 orang murid yang kembali dipanggil oleh pihak sekolah pada hari Jumat kemarin, termasuk anaknya.

Dari penyampaian pihak sekolah mereka akan mempertimbangkan kembali, apakah nantinya anaknya akan diterima atau tidak di sekolah tersebut.

Sayangnya sampai tanggal 10 Juli 2023, saat siswa baru sudah masuk sekolah, tidak ada kabar lagi dari pihak SMA Negeri 5 Kota Bengkulu, tempat ia mendaftarkan anaknya sebelumnya.

"Nampaknya yang kemarin pemanggilan kembali itu hanya drama saja, sampai saat ini anak saya belum dapat sekolah," ungkap Dedi, saat dikonfirmasi, Rabu (12/7/2023).

Terkait dengan hal tersebut diakui Dedi jika ia sudah menghadap ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu.

Hasil dari koordinasi dengan pihak Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu, ia akan diarahkan ke sejumlah SMA yang ada di wilayah Kota Bengkulu.

"Kemarin sudah ke Dinas Dikbud, dan dari mereka diteruskan ke SMA 1, SMA 9 dan SMA 10 Kota Bengkulu," kata Dedi.

Diberitakan sebelumnya, usai anaknya dinyatakan tidak lulus zonasi, Dedi mengaku sempat diminta menyiapkan uang sejumlah Rp 15 juta, jika ingin anaknya masuk ke sekolah yang diinginkan.

Kronologi kejadian tersebut bermula saat anak Dedi yang baru lulus SMP, mendaftar ke SMA Negeri 5 Kota Bengkulu.

Karena anaknya ia nilai berprestasi, maka saat itu dirinya mendaftarkan anaknya untuk masuk ke SMA 5 Kota Bengkulu, melalui jalur prestasi.

Selanjutnya setelah keluarnya pengumuman, anak Dedi dinyatakan oleh pihak sekolah tidak lulus dalam tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur prestasi tersebut.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved