Kelangkaan Elpiji di Bengkulu

Elpiji Langka di Kota Bengkulu Dikeluhkan Pedagang, Pilih Harga Mahal Ketimbang Tak Dapat

Penggunaan gas sendiri sangat vital di dagangan Pardi, karena digunakan untuk menghangatkan kuah mie dagangannya

Penulis: Romi Juniandra | Editor: M Arif Hidayat
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
Pedagang mie ayam di Kota Bengkulu keluhkan kelangkaan gas melon. Harganya juga sudah naik hingga Rp 30 ribu 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Langkanya gas elpiji 3 kilogram atau gas melon juga mempengaruhi pedagang kaki lima (PKL) di Kota Bengkulu.

Salah satunya dikeluhkan Pardi, pedagang mie ayam di Jalan Cempaka Kota Bengkulu.

Penggunaan gas sendiri sangat vital di dagangan Pardi, karena digunakan untuk menghangatkan kuah mie dagangannya. Setiap hari, Pardi menghabiskan 1 tabung gas untuk berjualan.

Beruntung, dia memiliki warung langganan, yang bisa menjual gas melon kepadanya setiap saat. Karena sudah langganan, pemilik warung selalu menyisihkan 1 tabung untuk Pardi setiap harinya.

"Kalau cari sendiri, kapan jualannya. Untuk di rumah, saya cari sendiri, tidak dapat," kata Pardi kepada TribunBengkulu.com, Rabu (26/7/2023).

Selain langka, harga gas melon juga naik. Jika sebelumnya hanya Rp 23 ribu per tabung, maka kini dia harus membeli Rp 27 ribu atau Rp 30 ribu.

"Modal jualan juga ikut-ikutan naik," ujar Pardi.

Sementara, untuk menaikkan harga mie ayam dagangannya, Pardi tak berani karena takut pembeli menjadi sepi. Kondisi ini sudah dialami Pardi sekitar 1 minggu terakhir.

"Kalau bisa milih, saya milih harga gas naik, tapi stok ada. Ini sudahlah harganya naik, stoknya susah," ungkap dia.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved