Berita Bengkulu Tengah

4 Tahun Berdiri, Shelter Tsunami Akhirnya Disosialisasikan BPBD Bengkulu Tengah ke Warga

Gedung yang dibangun sejak tahun 2018 tersebut hingga saat ini tak kunjung disosialisasikan kepada masyarakat.

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Yunike Karolina
Suryadi Jaya/TribunBengkulu.com
Kalak BPBD Bengkulu Tengah, Syamsul Bahri saat memberikan materi mitigasi bencana sekaligus mensosialisasikan shelter tsunami kepada masyarakat Kecamatan Pondok Kelapa, Kamis (27/7/2023). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah yang berpotensi dilanda bencana tsunami khususnya di area Kecamatan Pondok Kelapa.

Sehingga di tahun 2018, dibangun gedung shelter tsunami. Namun sejak dibangun bangunan ini tak kunjung disosialisasikan kepada masyarakat hingga akhirnya, pada Kamis (27/7/2023) BPBD mengenalkannya ke warga setempat.

Sejumlah warga perwakilan dari beberapa desa yang ada disekitar shelter dan instansi terkait hadir dalam pelatihan mitigasi bencana yang sekaligus digunakan untuk mensosialisasikan shelter tsunami.

"Akhirnya kita bisa mensosialisasikan shelter ini kepada masyarakat sekitar, karena beberapa tahun terakhir kita dilanda pandemi, makanya baru sekarang kita bisa perkenalkan kepada masyarakat," ujar Kepala Pelaksana BPBD Bengkulu Tengah Syamsul Bahri, Kamis (27/7/2023).

Menurutnya, shelter bisa dimanfaatkan oleh warga untuk menjadi lokasi tujuan evakuasi saat terjadi bencana, baik banjir, gempa ataupun tsunami.

Baca juga: Cerita Warga Bengkulu Tengah, Tiga Hari Masak Pakai Kayu Bakar karena Tak Dapat Elpiji 3 Kg

"Gedung ini memang didesain aman terhadap bencana terutama tsunami, kita harapkan gedung ini jangan sampai dipakai ya," kata Syamsul.

Selain sosialisasi gedung shelter, BPBD Bengkulu Tengah juga menggelar pelatihan mitigasi bencana kepada seluruh peserta yang hadir.

"Kita bekali juga dengan pengetahuan tanggap bencana, karena bencana ini kita tidak tahu kapan terjadi, jika sewaktu-waktu terjadi, masyarakat sudah paham dan bisa menyelamatkan diri," jelas Syamsul.

Sementara itu, Kepala Desa Sunda Kelapa Gunadi mengungkapkan, pelatihan mitigasi bencana yang dilakukan oleh BPBD Bengkulu Tengah cukup baik dan harus ditindaklanjuti ke masyarakat luas.

"Kami ini setahun itu bisa empat kali banjir, semoga dengan pelatihan ini kami bisa lebih tanggap dan bisa mencegah bencana banjir terjadi," ujar Gunadi.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved