Guru PAUD di Banjarmasin Aniaya Murid
Orangtua Bocah Dianiaya Guru PAUD di Banjarmasin Hingga Patah Tulang, Serahkan Bukti ke Polda Kalsel
Update terbaru dari bocah yang dianiaya oknum guru PUAD, kini kasusnya masih dalam proses penyidikan oleh pihak Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).
Penulis: Yuni Astuti | Editor: Hendrik Budiman
TRIBUNBENGKULU.COM - Update terbaru dari bocah yang dianiaya oknum guru PUAD, kini kasusnya masih dalam proses penyidikan oleh pihak Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).
Terbaru, Rizka Amalia yang merupakan orang tua korban mendatangi Polda Kalsel untuk menyerahkan barang bukti ke Penyidik di Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Polda Kalsel, Kamis (3/8/2023).
Dalam penyerahan bukti tersebut Rizka Amalia didampingi oleh penasihat hukumnya, Tommy Landanu.
"Kami datang ke sini inisiatif sendiri untuk menyerahkan bukti-bukti tambahan," ungkap Tommy dilansir dari TribunBanjarmasin.com.
Baca juga: Cerita Rizka Anaknya Dianiaya Guru PAUD di Banjarmasin, Anak Alami Tantrum-Patah Tulang
Tommy juga mengatakan kasunya saat ini masih dalam proses penyidikan oleh pihak kepolisian.
"Ini sedang tahap penyidikan. Harapan kami, perkara ini bisa terungkap dan juga memberikan efek jera kepada pelaku," jelasnya.
Untuk kondisi korban L, saat ini kondisi L sudah membaik, dimana sebelumnya L mengalami patah pada tulang selangka dan sendi bahu bergeser.
Kendati demikian, Tommy mengatakan jika trauma yang dialami L masih sulit untuk ditangani.
"Hanya saja traumatiknya yang sulit ditangani," jelasnya.
Di sisi lain, Rizka yang merupakan orang tua dari L telah sepenuhnya mempercayakan kasus yang dialami sang anak kepada pihak kepolisian.
"Karena ini sudah proses hukum, jadi saya serahkan ke pihak berwajib. Semoga keadilan yang seadil-adilnya untuk anak saya," jelasnya.
Korban Alami Tantrum
Rizka Ahmadi menceritakan sang anak mengalami penganiayaan dari guru PAUD, hingga mengalami tantrum.
Ternyata setelah mengetahui anaknya dianiaya, Rizka kemudian berinisiatif untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain.
Rizka menuturkan saat sang anak berinisial E masuk ke sekolah yang baru, Rizka melihat ada keanehan dari sang anak
"Karena sudah pulih jadi saya masukkan anak saya ke sekolah lain gitu, di sekolah itu sebenarnya di situ ada saya dan pengasuhnya juga kan di dalam kels itu karena saat itu baru masuk, tapi di sekolah itu dia bener-bener tantrum,"ujar Rizka dilansir dari Youtube iNews, Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Kasus Guru PAUD di Banjarmasin Aniaya Murid, 3 Bulan Ditutupi Pihak Sekolah-Korban Diberi Rp 1 Juta
Rizka juga mengatakan jika sang anak ketika masuk ke sekolah yang baru mengalami tantrum yang luar biasa.
"Dia gak terima di dalam kelas itu, jadi dia suka masuk ke kolong meja di ujung, kalau disuruh keluar sama gurunya atau sama saya dia ngamuk jadi saya takut, ya allah ini kenapa anak saya gak senormal itu, tapi saat itu saya belum tahu kejadiannya, berhari-hari kayak gitu, ngamuk, ngerobohin pagar mau keluar berhari-hari," jelasnya.
Akhirnya Rizka disarankan oleh kepala sekolah agar membawa Elzam ke psikiater.
"Akhirnya saya di panggil sama kepala sekolah di sekolah yang baru, ibu ini Eljam ini tantrum terus padahal udah ada saya udah ada pengasuhnya juga, jadi kepala sekolah nyaranin saya untuk ngajak anak saya ke psikolog," ungkapnya
Dan saat Rizka membawa sang anak ke psikiater hasilnya E mengalami trauma di sekolah.
"Setelah saya bawa anak saya ke psikolog, ternyata hasilnya psikolog ni ngomong Elzam ini masih trauma dengan suasana sekolah," jelasnya.
Ibu Korban Ngaku Belum Dapat Permintaan Maaf
Rizka Ahmadi ibu dari anak yang menjadi korban penganiayaan guru PAUD di Banjarmasin mengaku pihak sekolah tidak ada itikad baik untuk meminta maaf pada dirinya.
Berita mengenai bocah yang dianiaya guru PAUD di Banjarmasih baru-baru ini masih menjadi sorotan.
Pasalnya, karena kasus penganiayaan yang dilakukan oknum guru PAUD di Banjarmasin tersebut, sang anak mengalami patah tulang.
Terbaru, ibu dari korban bernama Rizka Ahmadi membeberkan jika pihak sekolah tidak ingin meminta maaf kepada keluarganya.
"Saat mengetahui kejadian yang sebenarnya, saya sudah mengirimkan voice not ke pihak sekolah bahwa saya menunggu itikad baik pihak sekolah, saya menunggu pihak sekolah mengatakan kejadian yang sebenarnya, meminta maaf, menyerahkan pelaku, lalu dari kepala sekolah membalas chat saya "Baik ibu kami tunggu kelanjutannya" katanya (Kepala Sekolah), ya Allah kalian ini kenapa," ujar Rizka dilansir dari Youtube Official iNews, Selasa (1/8/2023).
Dalam kesempatan itu juga Rizka mengatakan sebelumnya dia menunggu itikad baik dari pihak sekolah namun sayangnya tidak ada permintaan maaf dari pihak sekolah hingga akhirnya Rizka menempuh jalur hukum.
"Jadi karena ini saya sudah menunggu itikad baik dari pihak sekolah dan mereka mengatakan seperti itu, ya sudah bismillah karena ini bener-benar kejahatan, jadi saya pasarahkan semuanya ke pihak berwajib," ungkap Rizka sambil menangis
Seperti saat ini korban mengalami trauma yang cukup berat akibat penganiayaan yang dilakukan oknum guru PAUD di Banjarmasin.
3 Bulan Ditutupi Pihak Sekolah-Korban Diberi Rp 1 Juta
Oknum Guru PAUD di Banjarmasin yang tega menganiaya murid berusia 4 tahun hingga alami patah tulang, ternyata kasus sempat ditutupi pihak sekolah.
Bahkan, pihak sekolah juga pernah memberikan uang sebagai ganti rugi ke orangtua korban sebesar Rp 1 juta.
Melalui unggahan di akun Instagram @Rizka Ahmadi, Kak Seto, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak (LPAI), juga sudah menghubungi Rizka Ahmadi untuk memberikan penanganan bagi sang anak.
Sebelumnya, Rizka telah meminta pihak PAUD untuk menceritakan kejadian sebenarnya dan memberitahukan nama guru PAUD yang terlibat.
Namun, yang diterima oleh Rizka adalah uang sebesar 1 juta Rupiah yang masuk ke rekening suaminya.
Rizka merasa sangat sedih dan kecewa karena pihak sekolah tidak memberikan penjelasan atau permintaan maaf atas kejadian itu.
Dia merasa hatinya hancur karena tulang bahu anaknya patah, namun uang sejuta Rupiah dianggap seakan cukup untuk mengatasi masalah tersebut.
"Tapi ulun sangat sedih dan kecewa pihak sekolah tidak ada memberi penjelasan atau minta maaf atas kejadian itu. Sampai siangnya di hari Jumat itu juga setelah ulun dari Polda dan UPTD PPA kami ditf tiba2 1 juta tanpa kami menginformasikan nomor rekening," tulis @rizkaahmadireal.
"Ya rabb, anak ulun ini patah tulang bahu lo, buat apa sejuta ini. ulu kd minta minta uang buhan pian ibu guru. hancur hati ulun patah tulang bahu dihargai 1 jt ini buat apa," sambungnya
Nasib Murid Paud yang Alami Patah Tulang
Nasib E (4) murid yang dianiaya oknum Guru PAUD hingga kini mengalami trauma berat dan ditunda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang TK.
Hal ini diungkapkan oleh sang ibu, Rizka Ahmadi yang membagikan isi chat dengan Kasubdit 4 PPA Polda Kalimantan Selatan.
Dalam unggahan di akun instagram pribadinya @Rizkaahmadireal, Rizka Ahmadi menceritakan kondisi dari sang anak yang menjadi korban penganiayaan.
"Gimana kondisi anak Zen?"tanya Kasubdit 4 PPA Polda Kalimantan Selatan
"Untuk fisik Elzam alhamdulillah bu sehat, tapi unutk psikis nya masih trauma bu, jadi tahun ini tidak kami sekolahkan kan tk, karena masih sangat takut dengan sekolah bu, Ulun bikin kelas kecil dirumah bu, jadi pelan-pelan kami terapu juga setiap hari sekolah seperti sekolah tk, meskipun masih sangat takut sama lagu-lagu tk, gpp pelan-pelan kami obati traumanya," jelas Rizka Ahmadi melalui akun instagram pribadinya @rizkaahmadireal, Minggu (30/7/2023).
Rizka Ahmadi juga menuturkan jika saat ini pihak kepolisian telah mengusut kasus ini ke tahap penyidikan dan menunggu penetapan tersangka.
"Apresiasi untuk PPA Polda Kalsel setelah visum kejiwaan selesai lgsg mmberikan surat perkembangan kasus dari penyelidikan menjadi penyidikan dan terdapat tindak pidana hukum disana pasal 76c jo 80 dan skrg kita tunggu penetapan tersangka," tulis caption instagram @ rizkaahmadireal.
Seperti diketahui, kejadian ini berawal ketika E menyenderkan badan ke oknum guru namun entah apa yang ada di pikiran oknum guru tersebut, secara tiba-tiba menarik tangan kiri E kemudian menyodorkannya ke lantai hingga mengakibatkan E mengalami patah tulang.
Mendapat Pendampingan PPA Kalsel
Bocah yang viral karena dianiaya oknum guru PAUD di Banjarmasin kini telah mendapat pendampingan dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan Anak (PPA).
Seperti diketahui, viral seorang bocah berinisal E berumur 4 tahun mendapatkan tindakan penganiayaan dari oknum guru PAUD di Banjarmasin.
Bahkan saat ini kondisi E mengalami patah tulang, hal ini diceritakan sang ibu melalui akun instagram pribadinya @Rizkaahmadiofficial.
Menindaklanjuti kasus penganiayaan terhadap korban, pihak UPTD PPA Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) turut serta melakukan penanganan terhadap kasus ini.
Hal ini disampaikan oleh pihak UPTD PPA, Naimah melalui postingan akun instagram humas_poldakalses yang diunggah pada, Minggu (30/7/2023).
"Kami dari UPTD PPA Provinsi Kalimantan Selatan, saya Naimah bekerjasama dengan Unit Polda Kalimantan Selatan, pada hari ini Sabtu tanggal 29 Juli 2023, telah memfasilitasi penyampaian tahapan perkembangan kasus anak PAUD di Banjarmasin, yang telah sampai ke tahap penyidikan, semoga kasus ini cepat terselesaikan semua, demi kepentingan terbaik untuk anak," ujar Naimah.
Tidak hanya pihak UPTD PPA, Ketua DPW Srikandi Pemuda Pancasila Cristin, juga turut mendampingi kasus dugaan tindakan kekerasan pada anak PAUD di Banjarmasin.
"Say cristin ketua DPW Srikandi Pemuda Pancasila Kalimantan Selatan, kami ormas yang konsens dalam bidang perempuan dan anak, saat ini kami sedang mendampingi kasus kekerasan terhadap anak yang menyebabkan patah tulang yang terjadi di salah satu PAUD di Banjarmasin kami ucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Unit PPA Polda Kalsel, sehingga kasus ini sudah dinaikkan ke tahap penyidikan, semoga mendapat keadilanyang sebaik-baiknya bagi korban," jelas Cristin
Seperti diketahui kasus ini menimpa seorang bocah berinisial E yang mendapat perlakuan penganiayaan dari salah satu oknum guru PAUD di Banjarmasin hingga mengakibatkan sang anak patah tulang.
Kejadian ini viral setelah sang ibu dari korban mengunggah cerita nya melalui akun instagram pribadinya @Rizka Ahmadi.
Motif Guru PAUD di Banjarmasin Aniaya Murid
Diduga karena menyandarkan badan pada sang guru, anak murid dianiaya oknum guru PAUD di Banjarmasin.
Anak tersebut berinisial E berumur 4 tahun yang menjadi korban penganiayaan oknum guru PAUD di Banjarmasin hingga mengakibatkan patah tulang.
Hal ini diceritakan oleh ibu dari E bernama Rizka Ahmadi melalui unggahan di Instagramnya.
Begitu hancur hati Rizka Ahmadi mengetahui guru dari sang anak tega menganiaya anaknya yang masih di bawah umur.
Penganiayaan ini berawal ketika sang anak E menyandarkan tubuhnya ke tubuh oknum guru tersebut sambil ngedot.
Kemudian oknum guru tersebut bertanya pada saksi siapa yang menyandarkan badan padanya, lantas dijawab oleh saksi mata jika yang menyandarkan badan pada gurut tersebut adalah E.
Mengetahui hal tersbut kemudian oknum guru itu menarik tangan kiri E kemudian menyodorkan badan E ke lantai keramik hingga E mengalami kesakitan.
Melihat dari postingan akun instagram @rizkaahmadireal, terlihat sang anak E duduk kereta bayi, E terlihat begitu lesu dan hanya berdiam, meski sang ibu sudah berusaha untuk mengajak E mengobrol namun tetap saja, E tampaknya masih merasakan trauma.
Di video itu juga terlihat ada sang adik yang setia menemani sang kakak yang kini kondisinya sangat memilukan.
Video lain juga menunjukkan ketika Rizka menggendong E yang kesakitan karena karna patah tulang bahu sebelah kanannya dan sendinya geser akibat di aniaya oleh oknum guru di salah satu sekolah PAUD di Banjarmasin.
Masih menelusuri akun instagram @rizkaahmadireal, melalui postingannya, ada salah satu komentar dari warganet yang menyebutkan PAUD yang dimaksud.
"ada itu di google maps cari Sekolah Paud jalan kinibalu. Rating 3.9, bapak anak nya malah pernah kasih bintang 5. Udah ada yg komentar juga "patahin tulang anak" ada Ig nya juga," tulis akun @
wryan_s.th
"Paud pelangi jlan kinibalu," tulis akun @mahyunialvaro.
Oknum Guru PAUD di Banjarmasin Diduga Aniaya Muridnya
Baru-baru ini viral sebuah video curhatan seorang ibu dimana sang anak diduga mengalami tindakan kekerasan dari oknum guru PAUD di Banjarmasin.
Anak tersebut berinisial E yang saat ini masih berusia 4 tahun dan saat ini masih duduk di bangku PAUD.
Kejadian ini dialami oleh Rizka, melalui akun instagram pribadi @Rizkaahmadireal, Rizka menceritakan kejadian yang dialami sang anak.
Rizka menceritakan melalkui akun instagram @rizkaahmadireal, 27 Juni 2023, kasus kekerasan yang dialami sang anak ini dilakkan oleh oknum guru PAUD di Banjarmasin, penganiayaan ini berawal ketika sang anak E menyandarkan tubuhnya ke tubuh oknum guru tersebut sambil ngedot.
Kemudian oknum guru tersebut bertanya pada saksi siapa yang menyandarkan badan padanya, lantas dijawab oleh saksi mata jika yang menyandarkan badan pada gurut tersebut adalah E.
Mengetahui hal tersbut kemudian oknum guru itu menarik tangan kiri E kemudian menyodorkan badan E ke lantai keramik hingga E mengalami kesakitan.
Namun sayangnya kronologi yang sebenarnya baru diberitahu oleh saksi pada ibu korban pada 26 Mei 2023.
Selama kurun waktu tiga bulan lamanya pihak sekolah menutupi kejadian kekerasan yang dilakukan oknum guru dari orang tua korban.
“Jadi saya baru tau kejadian yang sebenarnya itu hari Jumat kemarin tanggal 26 mei 2023 setelah sholat subuh. Saksi mata di tempat kejadian chat saya : bunda boleh telpon, saya mau menceritakan kejadian yang sebenarnya. Allahu Akbar tiga bulan disimpan, dalam sekejap Allah membuka semuanya,” tulis @rizkaahmadireal pada 28 Mei 2023.
Masih menelusuri akun instagram @rizkaahmadireal, melalui postingannya, ada salah satu komentar dari wargantet yang menyebutkan PAUD yang dimaksud.
"ada itu di google maps cari Sekolah Paud jalan kinibalu. Rating 3.9, bapak anak nya malah pernah kasih bintang 5. Udah ada yg komentar juga "patahin tulang anak" ada Ig nya juga," tulis akun @wryan_s.th
"Paud pelangi jlan kinibalu," tulis akun @ mahyunialvaro.
Setelah mengetahui kronologi sebenarnya dari saksi, Rizka Ahmadi pun telah melaporkan kejadian ini pihak berwajib, dan kini kasusnya masih dalam tahapan penyidikan.
Tak hanya itu saja, kasus ini juga telah diutangani oleh pihak PPA Polda Kalsesl untuk mebberikan pendampingan terhadap korban.
Tak hanya itu saja, melalui unggahan akun instagram @Rizka Ahmadi, Kak Seto Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak (LPAI) juga telah menghubungi Rizka Ahmadi, agar sang anak mendapat penanganan.
Murid Dianiaya Guru PAUD di Banjarmasin
Guru PAUD di Banjarmasin
Guru PAUD di Banjarmasin Aniaya Murid
Paud di Banjarmasin
viral
berita viral
viral di media sosial
| Guru PAUD Aniaya Murid di Banjarmasin Ternyata Masih Mengajar Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka |
|
|---|
| Sosok Guru PAUD Aniaya Murid di Banjarmasin Hingga Patah Tulang, Kini Tersangka & Terancam 3 Tahun |
|
|---|
| Bocah Dianiaya Guru PAUD di Banjarmasin Hingga Patah Tulang, Orangtua: Kepsek Sebut Anaknya Jatuh |
|
|---|
| Oknum Guru PAUD Aniaya Murid di Banjarmasin, Orangtua Pasrah Kasus Sang Anak Diserahkan ke Polisi |
|
|---|
| Cerita Rizka Anaknya Dianiaya Guru PAUD di Banjarmasin, Anak Alami Tantrum-Patah Tulang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Orang-Tua-Bocah-yang-Dianiaya-Guru-PAUD-di-Banjarmasin-Serahkan-Bukti-ke-Polda-Kalsel.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.