Kisah Bayi Tertukar di Bogor

Bakal Lapor Polisi, Ini Alasan Ibu Bayi Tertukar di Bogor Tak Mau Damai dengan Pihak RS Sentosa

Alasan ibu bayi yang tertukar di Bogor enggan damai dengan pihak rumah sakit Sentosa dan bakal lapor polisi.

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Kartika Aditia
Kolase TribunBengkulu.com dan TribunBogor.com
Kolase foto Dian dan Siti serta Direktur RS Sentosa Bogor drg. Margaretha Kurnia. Alasan Ibu Bayi Tertukar di Bogor Tak Mau Damai dengan Pihak Rumah Sakit Sentosa Tetap Lapor Polisi 

"Ada yang sempat pingsan, ada yang dari keluarga, ada yang dari pihak korban, lebih dari satu orang. Ya histeris lah, lebih ke histeris," kata Kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho dikutip TribunBengkulu.com dari TribunnewsBogor.com, Sabtu (26/8/2023)

Tak hanya keluarga, Rusdy Ridho mengatakan jika semua pihak yang hadir dalam mediasi tertutup tersebut menangis termasuk Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.

"Manusiawi lah saya kira, ibu siapa yang tidak sedih ketika mendengar berita acara hasil tes DNA. Bahkan semuanya saya kira, semua yang hadir di ruangan itu menangis, bahkan Kapolres juga menangis, dari Deputi Kementrian semua juga ikut merasakan apa yang dirasakan para korban," kata Rusdy Ridho.

Setelah mengetahui hasil tes DNA bayi tertukar ini, meski sempat diwarnai isak tangis, kedua pihak keluarga Ibu S dan Ibu D akhirnya menerima fakta bayi tertukar ini.

"Kami ucap syukur alhamdulillah atas rahmat Allah SWT tuhan yang maha kuasa masing-masing pihak bisa menerima dengan kebahagiaan yang luar biasa," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Dalam proses mediasi dihadiri berbagai pihak antara dua keluarga bayi tertukar ini diselesaikan secara musyawarah atau restoratif justice demi kepentingan kedua anak.

"Dari kasus ini kita menghindari sedapat mungkin memperkarakan ini di hukum dan kita menerapkan apa yang disebut sebagai restoratif justice," tambah Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Kemenko PMK, Imron Rosadi.

Awal Mula Kasus Bayi Tertukar di Bogor

Kuasa Hukum Siti, Rusdy Ridho menceritakan kronologi bayi laki-laki milik pasangan Muhammad Tabrani dan Siti Mauliah yang tertukar.

"Jadi tahun lalu, 18 Juli 2022, klien saya Siti Mauliah itu melahirkan secara caesar di rumah sakit,"

"Hari pertama masih disusui. Ketika hari keduanya dikasih bayi lagi, sudah merasa aneh karena secara psikologis mungkin merasa beda pas nyusui di hari kedua," kata Rusdy.

Di hari ketiga saat siti hendak pulang, Rusdy mengatakan jika seorang suster menanyakan nama pasien pada kliennya.

"Di situ mulai tertukar ternyata gelangnya. Namun saat itu suster bilang ini cuma jatuh aja atau tertukar. Ketika dia pulang, suster datang lagi keesokan harinya menanyakan perihal gelang," ungkapnya.

Rusdy mengatakan, ketika diminta gelangnya lagi, ternyata benar gelang tersebut atas nama pasien lain.

Namun, saat itu pihak rumah sakit membantah jika telah melakukan kelalaian.

Pihak rumah sakit berkilah, jika hanya gelang nama saja yang tertukar, bukan bayinya.

"Jadi semenjak itu klien kami mencari kebenaran informasi, tapi pihak rumah sakit mengatakan hanya gelang saja yang tertukar," ucapnya.

Kemudian, pihak Siti Mauliah pun meminta kepada Rumah Sakit Sentosa agar bayi yang selama ini dirawatnya untuk dilakukan tes DNA pada dua bulan lalu.

"Jadi valid hasil DNA itu bukan anak dari ibu Siti. Jadi sekarang itu yg ada di bu siti bukan anak dia," terangnya.

kasus tersebut lantas dilaporkan ke aparat kepolisian.

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved