Mata Siswi SD Dicolok Tusuk Bakso

Siswi SD di Gresik yang Buta Dicolok Kakak Kelas Pakai Tusuk Bakso, Kini Jalani Tes MRI di Surabaya

Siswi SD di Gresik yang Buta Dicolok Kakak Kelas Pakai Tusuk Bakso, Kini Jalani Tes MRI di Surabaya

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa/Kolase
SAH (8) Siswi SD Gresik (Kiri) dan Kapolres Gresik bertemu dengan SAH (8) Siswi yang Matanya dicolok dengan Tusuk Bakso (Kanan) 

Gus Yani menyampaikan bahwa pihak mereka telah meninjau beberapa sekolah terdekat sebagai tempat SA untuk melanjutkan menimba ilmu nantinya.

"Di beberapa desa tetangga ada sekolahan terdekat, SD Negeri. Mana yang cocok, mana yang menyenangkan," urainya.

"Semoga bisa menyenangkan dan dapat beraktivitas kembali untuk sekolah. Karena adik SAH masih kelas 2 dan punya harapan panjang, melanjutkan cita-cita yang bisa diraih," sambung Gus Yani

Dalam kesempatan yang sama Bupati Gresik itu juga menyampaikan bahwa Pemkab Gresik melalui RSUD Ibnu Sina Gresik juga akan membantu korban dalam pemeriksaan gangguan penglihatan yang dialami.

"Dari Pak Direktur Ibnu Sina, akan memfasilitasi pemeriksaan yang akan dilakukan di PHC Surabaya untuk dicek kembali MRI," bebernya lagi

Jikalau kondisi korban dirasa sudah lebik baik dari traumanya, maka SA akan menjalani pemriksaan kembali terkait kondisi matanya itu.

"Mudah-mudahan hasilnya tidak membahayakan. Mudah-mudahan SAH sehat, diberi kemudahan, tidak ada masalah di matanya yang dicurigai ada gangguan di sebelah kanan," kata Gus Yani

Bukti CCTV Sudah Terhapus

Sementara itu, kasus siswi SD di Gresik yang mengalami kebutaan karena dicolok tusuk bakso oleh kakak kelas kini telah naik ke tahap penyidikan.

Penyidik Satreskrim Polres saat ini telah menyita DVR CCTV yang terpasang di SD 235 Desa Randu Padangan, Kecamatan Menganti.

Meski begitu, dari rekaman yang sudah di sita polisi tidak menemukan pada taggal kejadian.

Pasalnya, rekaman CCTV itu bisa hanya dilihat 12 hari ke belakang, sementara laporan baru diterima 28 Agustus, dan insiden terjadi pada 7 Agustus.

Hal itu diungkap oleh Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.

"Kami belum bisa memastikan rekaman CCTV karena rekaman CCTV ini kejadian tanggal 7, sedangkan kami mendapat laporan tanggal 28 Agustus. Jadi sudah terhapus karena kapasitasnya 12 hari," ujarnya dilansir TribunBengkulu.com dari YouTube tvOneNews, Rabu (20/9/2023)

Lebih lanjut, ia mengatakan jika pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Jatim untuk menganalisis video yang terhapus di laboratorium forensik.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved