Strategi Pemprov Bengkulu Atasi Kenaikan Harga Beras, Stok Beras Aman hingga akhir Tahun

PJ Sekda Provinsi Bengkulu Nandar Munadi mengatakan, kenaikan harga beras ini juga menyumbang angka inflasi.

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
PJ Sekda Provinsi Bengkulu Nandar Munadi memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bengkulu, Kamis (21/9/2023). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Menindaklanjuti keluhan masyarakat di Provinsi Bengkulu akan melonjaknya harga beras, Pemprov Bengkulu melakukan sejumlah strategi dalam upaya pengendalian harga bahan pokok. 

PJ Sekda Provinsi Bengkulu Nandar Munadi mengatakan, kenaikan harga beras ini juga menyumbang angka inflasi.

Untuk itu, pihaknya berkolaborasi dengan pihak terkait, guna menekan permasalahan harga beras ini. 

"Harga beras tren nya naik, sehingga hari ini kita bersama Bulog, BI, BPS, dan Satgas Pangan dengan Dinas ketahanan pangan se Provinsi Bengkulu mengumpulkan para pengecer beras yang bekerjasama dengan bulog agar nanti tetap melaksanakan penyaluran beras di masyarakat itu sesuai dengan HET yang ditentukan oleh pemerintah," kata Nandar usai memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bengkulu, Kamis (21/9/2023). 

Ia menjelaskan dari hasil kajian dan pemantauan pihaknya, diketahui ada sejumlah hal yang menyebabkan kenaikan harga beras.

Di samping faktor cuaca, yang menyebabkan penurunan produksi beras di sejumlah kabupaten. Juga ada pengecer nakal yang menjual beras di atas HET. 

"Dari pantauan kami, sebenarnya dari pengecer yang bekerja sama dengan bulog itu tidak ada masalah. Hanya mungkin yang di luar itu yang ada kendala, dan mereka akan siap menyalurkan beras dengan harga sesuai HET," paparnya.

Rapat tapd 21 September
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bengkulu, Kamis (21/9/2023).

Untuk pengawasan ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan Satgas Ketahanan Pangan, termasuk didalamnya lembaga yang ada di kepolisian.

Juga meminta dinas ketahanan pangan untuk sama-sama memantau, disamping pengawasan dari Bulog, untuk memantau perkembangan di lapangan.

"Inflasi tadi disampaikan oleh BI dan BPS memang karena beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat dan harga melonjak maka itu berperan besar untuk inflasi. Untuk stok beras bulog masih cukup, perlu pengendalian harga saja," ungkap Nandar. 

Ditambahkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu Sisardi, bahwasanya stok beras sampai tahun depan di Provinsi Bengkulu dipastikan aman.

"Tapi kita bagaimana cara mengendalikan harga yang tidak terlalu tinggi. Jadi yang dilakukan saat ini mengumpulkan seluruh dinas ketahanan pangan se Provinsi Bengkulu dan pengecer RPK biar mereka betul-betul menaati HET," kata Sisardi.

Menurutnya, hingga saat ini tidak ada yang namanya penimbunan, namun karena kondisi produksi yang menurun, dampak kekeringan. Untuk itu akan dilakukan bagaimana menstabilkan harga beras di provinsi bisa stabil.

"Memang ada kebaikan harga dibandingkan Agustus lalu, yakni Rp 11.500 perkilogram. Tapi di tingkat RPK atau pengecer iu menjual di atas HET," ucap Sisardi.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved