Remaja di Bengkulu Selatan Diperkosa

Remaja di Bengkulu Selatan Diperkosa 6 Teman Tongkrongan, Polisi: Pengawasan Ortu Penting

Kapolres AKBP Florentus Situngkir melalui Kasi Humas AKP Sarmadi meminta kasus pemerkosaan yang baru-baru ini terjadi dapat dijadikan pelajaran.

Ahmah Sendy Kurniawan/TribunBengkulu.com
AKP Sarmadi. Kasi Humas Polres Bengkulu Selatan ini mengingatkan pentingnya pengawasan orangtua terhadap pergaulan sang anak. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Kasus pemerkosaan yang dialami remaja putri di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu dengan pelaku teman tongkrongan menjadi perhatian banyak pihak.

Polisi sudah menetapkan 6 tersangka dalam kasus pemerkosaan, dan kondisi korban hingga kini diketahui masih mengalami trauma.

Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Florentus Situngkir, S.IK melalui Kasi Humas AKP Sarmadi, SH meminta kasus pemerkosaan yang baru-baru ini terjadi dapat dijadikan pelajaran bagi para orang tua (ortu).

Pengawasan terhadap pergaulan anak sangat penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Ya, pengawasan orang tua kepada anak sangat penting. Anak jangan terlalu dibebaskan, wajib ada kontrol dari orang tua. Soalnya kalau terlalu dibebaskan tanpa pengawasan, mereka akan terjerumus ke dunia yang salah dan akan terjadi hal buruk," pesan kasi humas.

Sarmadi melanjutkan, orang tua juga harus mengatur jam main anak. Jika malam hari anak tidak pulang dan tidak diketahui keberadaannya, maka orang tua harus bertindak.

Seperti menghubungi teman-temannya dan juga memerintahkan anak agar pulang ke rumah. Orang tua jangan masa bodoh atau tidak peduli sama sekali.

"Kalau anak tidak pulang ke rumah hingga tengah malam, orang tua wajib mencari untuk memastikan keberadaannya, apalagi anak perempuan. Soalnya anak yang keluar malam rawan terjerumus ke lingkungan negatif dan hal buruk sangat rentan terjadi terhadap mereka," beber kasi humas.

Lanjutnua, sudah banyak kasus kriminal yang melibat anak sebagai korban ataupun pelaku. Seperti kasus perkelahian dan pengeroyokan.

Salah satu faktornya adalah karena kurang pengawasan orang tua. Oleh karena itu, hal ini harus jadi perhatian serius bagi para orang tua.

"Setiap ada sosialsiasi ke masyarakat kami selalu ingatkan agar orang tua aktif mengawasi anak. Semakin aktif orang tua mengawasi, maka semakin kecil celah anak terjerumus ke dunia kelam. Bimbingan dan pengawasan orang tua sangat dibutuhkan," ujar kasi humas.

Baca juga: Hasil Audit Inspektorat Bengkulu Selatan, Manajemen RSHD Manna Diminta Berbenah

Kronologi Kejadian

Dalam laporan ke polisi, kejadian pemerkosaan itu bermula saat korban bersama teman-temannya (para pelaku, red) pergi ke kafe untuk nongkrong sembari karaoke pada Sabtu, 16 September 2023, sekira pukul 23.00 WIB.

Setelah dari kafe korban bersama temannya berencana ingin melanjutkan kembali karaoke ke tempat lain.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved