Perundungan Pelajar di Cilacap

Sosok Wuri Handayani, Kepsek SMPN 2 Diserang Netizen Usai Sebut Pelaku Perundungan Siswa Berprestasi

Sosok Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 2 Cimanggu Kabupaten Cilacap, Wuri Handayani diserang warganet usai sebut pelaku perundungan siswa berprestasi.

Penulis: Rita Lismini | Editor: Kartika Aditia
TribunJabar.com
Kolase Foto Wuri Handayani. Sosok Kepsek SMP di Cilacap Diserang Warganet Usai Sebut Pelaku Perundungan Siswa Berprestasi 

TRIBUNBENGKULU.COM - Sosok Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 2 Cimanggu Kabupaten Cilacap, Wuri Handayani diserang warganet usai sebut pelaku perundungan siswa berprestasi.

Nama Wuri Handayani langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial lantaran ia mengungkapkan sosok siswanya yang menjadi pelaku perundungan tersebut.

Pasalnya, Wuri mengaku kaget saat mengetahui siswanya MK melakukan perundungan terhadap teman sekolahnya.

Menurut Wuri, MK merupakan siswa yang sudah beberapa kali memenangkan kejuaraan, mulai dari tilawah hingga pencak silat.

Lantas siapakah sosok Kepala Sekolah tersebut?

Diketahui, sosok Kepsek tersebut memiliki nama lengkap Wuri Handayani.

Ia lahir di Cilacap, 6 Agustus 1970.

Wuri menjadi bagian dari ASN sejak Februari 1997.

Ia dipercaya mengemban amanah sebagai Kepala Sekolah SMPN 2 Cimanggu sejak tahun 2022 lalu.

Meski menjabat sebagai Kepala Sekolah, Wuri juga juga tercatat sebagai guru IPA.

Saat ditelusuri, sebelumnya Wuri pernah bertugas i SMPN 2 Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, sebagai guru Biologi.

Kepsek tersebut merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Ia dikenal para guru sebagai sosok yang tegas, disiplin dan pantas dijadikan panutan.

Wuri juga dinilai sebagai Kepala Sekolah yang totalitas dalam bekerja.

Wanita 53 tahun ini memiliki satu anak perempuan dan satu anak laki-laki.

Tak hanya itu, ia juga aktif di media sosial khususnya Facebook untuk membagikan kesibukannya.

Pernyataan Disorot Warganet

Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 2 Cimanggu, Wuri Handayani dihujat netizen usai mengatakan jika pelaku perundungan MK disebut berprestasi.

Usai kasus perundungan yang dilakukan anak muridnya itu, Wuri mengaku kaget dan tidak menyangka MK akan melakukan hal seperti itu.

Hal ini dikatakan Wuri, menurutnya pelaku MK merupakan sosok anak murid yang dikenal berprestasi.

Dikatakan Wuri, pelaku MK sudah beberapa kali memenangkan juara mulai dari tilawah hingga pencak silat.

“Dia anak yang punya bakat, artinya dia itu di pramuka ya oke, terus dia juga ikut ekstra di sekolah," ungkapnya dilansir dari KompasTV, Senin (2/10/2023).

Selain itu, pelaku MK menurut Wuri memang sedari kecil sudah mengikuti pencak silat, sehingga MK juga memenangkan perlombaan itu.

"Kebetulan dia itu latar belakang dari kecil maka nya di SMPN 2 Cimanggu pun pelaku tersebut mengikuti ekstra pencak silat dan pelaku pernah mengikuti lomba pencak silat tingkat kabupaten dan meraih juara 2, jadi prestasi ada,” lanjutnya.

Baca juga: Remaja di Kota Bengkulu Dirudapaksa Teman Pria hingga Alami Trauma, Modus Diajak Jalan-jalan

Tak hanya pandai pencak silat, MK juga pernah menjuarai lomba tilawah.

“Di awal tahun ajaran dia juga mengikuti lomba tilawah, itu juga di tingkat kecamatan, dia bisa mendapatkan juara, prestasi," urainya.

Namun sayangnya pernyataan yang disampainkan Wuri justru dicecar netizen.

Menurut warganet, perundungan yang dilakukan siswa MK adalah perbuatan yang salah sekalipun dirinya adalah siswa yang berprestasi.

Hal ini terlihat dari unggahan akun instagram @undercover.id, dimana akun tersebut mengunggah video pernyataan dari Wuri.

Pernyataan dari Wuri itu justru membuat netizen turut berkomentar dan tidak membenarkan adanya perundungan yang dilakukan MK.

"Ini bukan masalah prestasi tapi masalah kriminal. Pernyataan kepseknya seperti lawyer buat ringankan tuntutan," tulis caption @undercover.id.

"Saran saya, ganti sekalian kepseknya. sudah salah mindsetnya punten," tulis akun @miqdadsy.

"Ada yang ingetin ibu kepsek gak ya kalau pola pikir dia aja udah gagal sebagai pendidik. Adab lebih tinggi daripada ilmu, Bu," tulis akun @bayuchandras.

"Ibu merasa gagal gak sih sebagai kepsek?," tulis akun @yudasaputrah.

"Prestasi kok tdk beradab," tulis akun @sudutsipil.

Kendati demikian, Wuri mengatakan pihaknya tetap mendukung serta menghormati proses hukum yang tengah berjalan terhadap siswanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, video penganiayaan yang dilakukan oleh siswa SMPN 2 Cimanggu berinisial MAK terhadap teman sekolahnya berinisial FF viral di media sosial.

Pelaku Mengaku Menyesal

Adapun pelaku perundungan siswa SMP di Cilacap berinisial MK alias Kamal kini akui menyesal saat dibesuk Kabid Dokkes Polda Jateng.

Diketahui, MK merupakan ketua geng barisan siswa yang menganiaya FF pada beberapa waktu lalu.

Atas tindakannya itu, MK bersama satu orang pelaku lainnya berinisial WS telah ditangkap pada Rabu (26/09/2023) pukul 15.00 WIB.

Kendati demiian, MK dan WS sempat ditahan di tempat khusus usai statusnya naik ditetapkan sebagai anak berkonflik dengan hukum.

Saat dibesuk oleh dr Sumy Hastry Purwanti Kabid Dokkes Polda Jateng, MK akui menyesal dan sadar perbuatan yang dilakukan salah.

Hal ini dibenarkan langsung oleh Hastry yang mengungkapkan kondisi pelaku dalam keadaan sehat.

"Mereka dalam keadaan sehat," ujar Hastry yang dikutip dari TribunnewsBogor.com, Minggu (01/10/2023).

Hastry menyebutkan kedua pelaku secara psikis sudah menyadari bahwa tindakan yang sudah dilakukan itu salah.

"Secara psikis sadar dan mengakui kalau salah," terang Hastry.

Sebelumnya Hastry Purwanti juga sempat menjenguk FF korban perundungan yang dirawat di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Banyumas.

Ia menerangakn bahwa kondisi FF berangsur mulai membaik.

"Kondisinya dalam keadaan sehat dan berangsur membaik," bebernya

Kondisi Siswa SMP Korban Perundungan Mulai Membaik

Sementara itu, kondisi siswa SMP korban perundungan di Cilacap berinisial FF sudah bisa tersenyum meski alami paath tulang rusuk.

Diketahui FF dirujuk ke RSUD Margono usai alami perundungan oleh teman sekolahnya berinisial MK lantaran alami patah tulang rusuk dan abses urat saraf leher.

Menurut keterangan pihak RS bahwa Patah tulang rusuk yang dialami korban tidak menembus ke dalam paru-paru.

Sehingga tidak perlu dilakukan tindakan operasi, korban hanya perlu konservatif atau pemantauan selama 24 Jam.

Melalui tayangan video Instagram @terangmedia kondisi korban mulai membaik atau stabil.

Tampak FF sedang dibesuk oleh beberapa petugas kepolisian yang sempat mengajaknya bercengkrama.

"Kamu kok di sini senyam-senyum," tanya salah satu polisi sembari bercanda yang dikutip TribunBengkulu.com, Sabtu (30/09/2023).

Namun korban tak menjawab pertanyaan tersebut dan hanya memperlihatkan senyumnya saja.

"Berarti kondisinya semakin membaik ya? Semakin bahagia ya?" sambung polisi

Lalu dibalas FF dengan anggukan sembari tersenyum.

Dalam kesempatan yang sama FF petugas polisi itu juga menanyakan perihal FF apakah akan pindah sekolah atau tidak.

"Sekolahnya kepengen di sekolah itu apa pindah ke sekolah lain?" tanya polisi lagi

Kendati demikian FF merasa kebingungan untuk menjawabnya.

"Gak tahu," jawab FF

"Tapi di sekolah itu gak masalah ya kan," ujar polisi

Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Ternyata Berasal dari Keluarga Politikus, Dua Adiknya Terjerat Korupsi

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved