Orang Tua Siswi SMA di Langkat Tak Terima Sang Anak Jadi Korban Perundungan Minta Pelaku Dikeluarkan

Dalam video itu terlihat para siswi mengenakan seragam pramuka berada di dalam kelas.

Pelaku yang merundung berkali-kali merusak jilbab yang digunakan korban hingga terlepas.

Tak hanya itu saja, pelaku juga mencoba m

Baca juga: Kronologi Kakek 70 Tahun Diamuk Massa, Minta Ganti Rugi Rp 50 Juta, Tak Terima Pohon Durian Ditebang

emegang bagian sensitif korban.

Sambi tertawa, pelaku tampaknya begitu puas dengan aksi perundungan yang dilakukannya itu.

Unggahan inipun menuai sorotan dari warganet, banyak warganet yang menyayangkan adanya aksi perundungan ini.

"Tidak ada toleransi bagi anak2 berakhlak tdk baik spt ini. Sanksi yang tepat adl dikeluarkan dari sekolah agar tdk menjdi preseden buruk. Suatu saat akan terulang krn pelaku akan berpikir toh sanksinya hanya minta maaf," tulis akun @abuzacky24.

"Kebanyakan dinormalisasi, jd bocah membully bukannya kapok," tulis akun @y*kita792.

"Ga cukup minta maaf aja kok enak..kasi sangsi sosial keluarkan dr sekolah," tulis akun @ni*not.776.

Di sisi lain, Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin membenarkan adanya aksi bully yang dilakukan anak-anak didiknya.

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan penyelesaian terkait aksi perundungan itu.

"Masih dalam proses penyelesaian. Besok (16/10/2023) semua orang tua dipanggil ke sekolah," ujar Nano.

Terkait video klarifikasi yang dianggap sepihak, Nano menyebut, hanya permintaan maaf saja dari pelaku.

"Itu hanya permintaan maaf dari pelaku, proses tetap berjalan dengan melibatkan orang tua siswa," jelas Nano.

Baca juga: Alasan PKL Depan Kampus Unib Ditertibkan, Pemkot Bengkulu Sebut Sudah Lakukan Upaya Persuasif

Baca juga: Hamil Diluar Nikah, Wanita Muda di Makassar Tewas di RS dengan Mulut Berbusa, Keluarga Lapor Polisi

Baca juga: Polres Bengkulu Selatan: 6 Kategori Laka Lantas Ini Tidak Bisa Dapatkan Santunan Jasa Raharja