Penjelasan BMKG soal Kabut Tebal di Kota Bengkulu, Ada Asap dari 8 Titik Panas

Heboh kondisi kabut di sejumlah wilayah Kota Bengkulu, Selasa (17/10/2023) dianggap semakin tebal.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Kolase foto. (Kiri) Anjasman, Prakirawan BMKG Stasiun Fatmawati Bengkulu saat menjelaskan soal kabut. (Kanan) Kondisi kabut di Bengkulu, Selasa (17/10/2023). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Heboh kondisi kabut di sejumlah wilayah Kota Bengkulu, Selasa (17/10/2023) dianggap semakin tebal.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu sebut, adanya kabut yang cukup tebal tersebut bukan hanya karena pengembunan saja.

Melainkan memang ada uap air yang membentuk embun, yang bercampur dengan sedikit kabut asap.

Dari data yang mereka miliki, asap tersebut diduga berasal dari 8 titik panas, yang tersebar di beberapa wilayah yang ada di Provinsi Bengkulu 

8 titik panas tersebut diantaranya tersebar di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara dan Lebong.

"Banyaknya masih dari penguapan atau embun, namun memang masih ada percampuran kabut asapnya sedikit, yang kita duga berasal dari 8 titik panas yang berhasil kita pantau," ungkap Anjasman Prakirawan BMKG Stasiun Fatmawati Bengkulu, Selasa (17/10/2024).

Dari pantauan TribunBengkulu.com, dan juga postingan masyarakat di media sosial, kabut asap yang menyelimuti wilayah Kota Bengkulu pagi ini memang cukup mengganggu jarak pandang pengendara.

Selain 8 titik panas yang ada di Bengkulu, adanya percampuran kabut asap pada udara pagi ini, diduga juga akibat adanya karhutla yang terjadi di daerah Sumatera Selatan yang mengarah ke Bengkulu.

"Jadi fenomena itu dikategorikan kabut bercampur dengan asap. Karena kalau kita lihat dari hitungan jarak pandang itu kurang dari 1 kilo meter, kelembaban udaranya 90 persen, itu yang kita masukkan dalam kategori kabut. Sedangkan untuk asap sendiri memang ada beberapa titik panas," ujar Anjasman.

Sedangkan utuk kabut sendiri, diakui Anjas adalah akibat cuaca cerah yang terjadi sejak pagi hari kemarin.

Sedangkan Bengkulu sendiri dekat dengan Samudera Hindia, sehingga dengan adanya cuaca cerah, daratannya mulai mendingin.

"Sehingga uap air yang dari laut masuk ke daratan, sehingga terjadilah kabut," kata Anjasman.

Baca juga: Hindari Pelajar Terobos Lampu Merah, Truk Molen Pengangkut Semen di Bengkulu Terguling

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved