Mobil Terjun ke Jurang di Benteng
Kondisi Terkini Sopir Mobil Terjun ke Jurang di Liku Sembilan Bengkulu Tengah, Alami Patah Tulang
Akibat kecelakaan tunggal di di Liku Sembilan Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) Provinsi Bengkulu, Sabtu malam (21/10/2023)
Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Mobil Avanza terjun ke jurang di kawasan Liku Sembilan Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) Provinsi Bengkulu, Sabtu malam (21/10/2023).
Kecelakaan tunggal itu merenggut 1 nyawa penumpang atas nama Agnes (30) warga Muara Aman, Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu.
Sedangkan sopir mobil bernama Galaksi (33) warga Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu selamat.
Ia saat ini dalam kondisi stabil dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah M Yunus (RSMY) Bengkulu.
Korban mengalami patah tulang dan dalam pengawasan Tim Medis RSMY Bengkulu.
"Pasien kondisi stabil saat ini, Ada patah di tulang pinggul. Sedang direncanakan pemeriksaan selajutnya CT scan," kata Direktur RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu, dr. Anjari Wahyu Wardani, Minggu (22/10/2023).
Kronologi Kejadian
Kronologi kejadian, bermula saat mobil Avanza 1971 VIP yang dikendarai Galaksi melaju dari arah Kota Bengkulu menuju Kabupaten Kepahiang pada Sabtu malam (21/10/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.
Tiba di lokasi kejadian yang merupakan jalan menikung dan dalam kondisi hujan, diperkirakan mobil tiba-tiba hilang kendali dan melaju ke luar batas jalan hingga terjun ke jurang sedalam 30 meter di kawasan Liku Sembilan tepatnya di Kilometer 42.
Akibat kecelakaan ini, selain memakan korban jiwa juga ada kerugian materil yang nilainya ditaksir sekitar Rp 30 juta.
Sementara itu, evakuasi korban butuh waktu berjam-jam lantaran kondisi yang gelap dan tempat kejadian yang sulit dijangkau petugas.
Kasat Lantas Polres Bengkulu Tengah Iptu Wiyanto mengungkapkan, sesaat setelah kecelakaan tersebut terjadi, korban selamat ternyata sempat menelepon pihak kepolisian untuk meminta bantuan.
Diketahui, korban selamat adalah sopir bernama Galaksi (33) warga Kabupaten Lebong yang membawa penumpang Agnes (30) yang juga warga Kabupaten Lebong.
"Waktu setelah kecelakaan, kita dapat informasi itu dari korban selamat yang menelepon dari bawah jurang, makanya kita langsung pergi ke lokasi," ujar Wiyanto, Minggu (22/10/2023).
Namun sayangnya, pihak kepolisian membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan lokasi pasti kejadian kecelakaan tersebut.
"Kita juga sempat beberapa kali bolak-balik untuk mencari tempat kejadian, karena memang lokasinya jauh di dalam jurang," ungkap Wiyanto.
Setelah mendapatkan lokasi pasti, pihak kepolisian langsung menginformasikan kejadian tersebut ke Basarnas Bengkulu untuk meminta melakukan evakuasi terhadap kedua korban yang terjepit.
"Kondisinya, kedua korban ini terjebak di dalam mobil dan sulit untuk dievakuasi, setelah dibantu pihak Basarnas, akhirnya pada Minggu (22/10/2023) sekitar pukul 06.00 WIB, kedua korban berhasil kita evakuasi," kata Wiyanto.
Mobil yang dikendarai Galaksi, merupakan mobil jenis minibus merek Toyota Avanza warna silver dengan nomor polisi B 1971 VIP tampak ringsek pada bagian depan, belakang dan atas.
"Mobil hilang kendali sehingga kendaraan terperosok ke dalam jurang. Pengemudi mobil mengalami luka berat berupa luka robek di bagian kepala dan patah tulang kaki kanan," ujar Wiyanto.
"Sedangkan penumpang meninggal di tempat lantaran mengalami luka di bagian depan kepala, patah tulang kedua kaki," sambung Wiyanto.
Saat ini, kedua korban sudah dibawa ke RSUD M Yunus Bengkulu.
"Kita baru berhasil melakukan evakuasi setelah bekerjasama dengan pihak Basarnas Bengkulu, dan evakuasi selesai sekira pukul 06.00 WIB pagi tadi, karena memang kondisinya cukup jauh dibawah jurang," ungkap Wiyanto.
Atas kejadian tersebut, kasat lantas berpesan kepada setiap pengemudi agar selalu waspada dan berhati-hati saat melintasi kawasan liku sembilan yang menikung dan terdapat jurang pada sisi kanan dan kiri jalan.
"Bagi pengemudi yang hendak melakukan perjalanan saat malam hari di kawasan liku sembilan, diimbau untuk beristirahat terlebih dahulu apabila dalam kondisi mengantuk," kata Wiyanto.
Apalagi, di lokasi tersebut banyak jalan yang berkelok-kelok dan tak ada penerangan jalan.
"Untuk mobil yang mengalami kecelakaan belum kita lakukan evakuasi, karena masih menunggu alat derek," jelas Wiyanto.
Baca juga: BREAKING NEWS: Suami Bunuh Istri di Kepahiang, Pelaku Sempat Hendak Akhiri Hidup
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Igd-RSMY.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.