Penemuan Jasad Ayah dan Anak di Koja

Saksi Kunci Kasus Kematian Ayah dan Anak di Koja Akan di Tes Kejiwaan, Kondisinya Masih Belum Stabil

Kasus kematian ayah dan balitanya di Koja hingga saat ini masih bergulir. Adapun sosok korban tersebut bernama Hamka Rusdi dan Abid Qushayyi Akma

Editor: Kartika Aditia
TribunJakarta
Saksi Kunci Kasus Kematian Ayah dan Anak di Koja Akan di Tes Kejiwaan, Kondisinya Masih Belum Stabil 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kasus kematian ayah dan balitanya di Koja hingga saat ini masih bergulir.

Adapun sosok korban tersebut bernama Hamka Rusdi (50) dan Abid Qushayyi Akma (2).

Keduanya tewas dalam keadaan jasad telah membusuk.

Sementara itu, saksi kunci tewasnya Ayah dan anak itu adalah NFH.

NFH sendiri merupakan istri Hamka yang saat itu ditemukan bersama anak sulungnya (AD) tinggal bersama jasad suami dan anak bungsunya.

Saat ditemukan warga, NFH tampak lemas dan linglung duduk di sofa ruang tamu rumahnya.

Baca juga: Pengakuan Mulyana Adik Yosef Tersangka Pembunuhan Tuti & Amalia di Subang, Rumahnya Digeledah Polisi

NFH diketahi telah tinggal selama 10 hari bersama jasad suaminya di rumah.

Sementara anak bungsunya, baru meninggal 3 hari sebelum jasadnya ditemukan warga.

NFH dikenal sebagai sosok yang tertutup engan tetangga sekitar ini tak bisa menjawab pertanyaan warga yang saat itu mendobrak rumahnya.

"Anak saya.. anak saya," ucap NFH meracau,

Kini, setelah tiga hari dirawat di RA Polri Kramatjati, kondisi NFH masih memprihatinkan.

"Kondisinya (NFH) sangat memprihatinkan. Kami masih fokus untuk perbaikan kondisi umum," tutur Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2023).

Saat ini, NFH dan AD masih dirawat secara intensif di RS Polri Kramatjati. Saat ini NFH belum bisa dimintai keterangan.

"Karena mungkin sudah beberapa hari tidak makan, kondisinya kami periksa Hb-nya (hemoglobin) rendah. Kemudian, kondisinya lemah," kata Hariyanto.

Menurut Hariyanto, ada kemungkinan kondisi kesehatan NFH stabil dalam beberapa hari mendatang sehingga bisa dimintai keterangan.

Saat ini pihak RS Polri Kramatjati masih fokus pada pemulihan kesehatan NFH dan AD.

Pihak RS belum melakukan tes kejiwaan karena belum diminta oleh penyidik.

"Tentunya nanti (tes kejiwaan). Ini kan baru perawatan. Jadi, dari penyidik belum ada permintaan untuk pemeriksaan kejiwaan," tutur dia.

Di bagian lain, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban Jalan Balai Rakyat V, RT 06/RW 03, Nomor 12, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Selasa (31/10/2023).

Pada olah TKP kali ini, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara melibatkan ahli histopatologi forensik, ahli psikologi forensik, dan toksikologi forensik.

Baca juga: Pengakuan Maryam Wartawati di Mamasa Babak Belur Dianiaya 4 Istri Polisi, Diduga Gegara Cemburu

Olah TKP bertujuan untuk mengungkap penyebab kematian Hamka bersama anak balitanya tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tim penyidik tampak mengenakan alat pelindung diri (APD) atau baju hazmat putih.

Ada beberapa barang bukti yang dianggap penting lalu dibawa pihak kepolisian.

"Tadi kami sampaikan, beberapa sampel yang kami ambil di TKP ada bentuk cairan, sisa makanan, beberapa benda-benda yang kami anggap penting untuk dilakukan pemeriksaan," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iver Son Manossoh usai olah TKP, Selasa.

Ada temuan Luka Lebam di Tubuh Balita

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkap temuan baru dari jasad ayah dan anak tersebut.

Pada jasad Abid, Gidion mengatakan ada luka lebam tepatnya di wajah korban.

Soal penyebab luka lebam itu, Gidion menyebut pihaknya masih menelusuri apakah berasal dari kekerasan atau korban sempat jatuh dari tempat tidur.

Pasalnya, jasad Abid ditemukan ada di bawah tempat tidur.

"Ada luka di bagian wajah dan kening, tapi itu yang harus kita uji forensik," ucap Gidion di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).

Gidion kemudian mengatakan, Abid diduga sudah meninggal sejak tiga hari sebelum ditemukan.

"Si anak ada luka, tapi apakah luka itu signifikan dengan kematian itu yang perlu diuji jaringan. Karena memang usia kematian sudah 3 hari, jadi tidak nampak kasat mata luka terbuka," sambungnya.

Sedangkan Hamka, diduga tewas lebih dulu dibanding Abid.

Baca juga: Empat Istri Polisi Aniaya Wartawan Perempuan di Mamasa Hingga Babak Belur, Diduga Karena Cemburu

Polisi menyebut Hamka diduga sudah meninggal lebih dari 10 hari.

Tidak ditemukan ada luka di tubuh Hamka, tetapi ada darah berceceran di dekat jasadnya saat pertama kali ditemukan.

Penyebab kematian Hamka dan Abid sampai saat ini masih misteri.

Namun 10 hari sebelum Hamka tewas, ia sempat curhat soal kondisinya.

Menurut keterangan Gidion, Hamka sempat mengeluh tentang sakit yang dirasakan saat berkomunikasi dengan keluarganya.

"Penelusuran jejak kita sebelumnya, ada komunikasi antara korban dengan keluarganya, ada menyebutkan ada keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," kata Gidion.

Akan tetapi dalam hal ini, polisi masih belum bisa memastikan apakah itu berhubungan dengan penyebab kematiannya atau bukan.

Yang jelas, tidak ditemukan adanya luka terbuka pada jasad Gidion saat dilakukan evakuasi.

Komunikasi Hamka ke Keluarga Sebelum Ditemukan Tewas

Sebelumnya, polisi juga mengungkap adanya penemuan baru terkait tewasnya ayah dan anak di Koja itu.

Hamka rupanya sempat berkomunikasi kepada keluarganya sesaat sebelum ia tewas.

Komunikasi tersebut berlangsung 10 hari yang lalu sebelum ia ditemukan tewas, tepatnya pada 18 Oktober 2023.

Jika dicocokan dengan hasil autopsi, Hamka memang diperkirakan sudah meninggal sejak 10 hari sebelum ditemukan.

Menurut keterangan Gidion, Hamka sempat mengeluh tentang sakit yang dirasakan saat berkomunikasi dengan keluarganya.

"Penelusuran jejak kita sebelumnya, ada komunikasi antara korban dengan keluarganya, ada menyebutkan ada keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," kata Gidion.

Akan tetapi dalam hal ini, polisi masih belum bisa memastikan apakah itu berhubungan dengan penyebab kematiannya atau bukan.

Yang jelas, tidak ditemukan adanya luka terbuka pada jasad korban.

Baca juga: Jenazah Sopir Truk yang Tewas Kecelakaan Adu Kambing Truk Vs Truk di Bengkulu Dibawa ke Sumbar

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved