Mertua Bunuh Menantu Hamil di Pasuruan

Petaka Perjodohan Fitria dan Sueb Berujung Tragis, Menantu Hamil 7 Bulan Dibunuh Mertua di Pasuruan

Petaka Perjodohan Fitria dan Sueb, Berujung Tragis Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan di Pasuruan

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa/Kolase
Kolase Foto Fitria Semasa Hidup (Kiri) dan Pelaku Khoiri (Kanan). Petaka Perjodohan Fitria dan Sueb Berujung Tragis, Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan di Pasuruan 

Seandainya insiden nahas ini tak pernah terjadi, dua pekan mendatang, tepatnya Senin (13/11/2023), Ia bersama keluarga besar sang bisan berencana menggelar acara doa bersama sebagai penanda rasa syukur atas kehamilan seorang ibu yang telah memasuki masa kandungan tujuh bulan atau lazim disebut dalam tradisi adat jawa, tingkeban.

"Iya tanggal 13 November 2023 rencananya mau acara Tingkeban,"akunya.

Diakui Nurul, selama kurun waktu tujuh bulan mengarungi bahtera keluarga, sang anak tidak pernah bercerita mengenai perbuatan aneh dari suami maupun mertuanya.

Fitria hanya pernah menceritakan bahwa sang suami, Sueb pernah terlibat pertengkaran dengan ayahnya, Khoiri.

"Pernah, suami anak saya bertengkar dengan bapaknya. Jadi anak saya diam di kamar gak mau ikut ikut," jelasnya.

Sosok Khoiri pun dinilai Nurul awalnya cukup baik.

Karena itu dia tidak curiga apapun ketika akhirnya anaknya harus tinggal bertiga dengan suami dan mertuanya tersebut.

Bahkan, kata Nurul, Khoiri cukup perhatian pada dia dan keluarganya.

"Saya kemarin (saat berkunjung pada hari minggu) saya kan kecapean habis dari jalan sehat hari santri, saya dicarikan dukun pijet biar pijeti badan saya. Yang mencarikan ya, besan saya," kata Nurul yang juga kepala SMP swasta di daerah Gubeng, Surabaya.

"Setiap kami ke sana selalu dibawakan sesuatu (oleh-oleh gitu)," sambung Nurul saat ditemui di kediamannya, kawasan Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Rabu (1/11/2023).

Disadari Nurul, dibalik perilaku baik besannya itu juga acap dikenal kerap berurusan dengan perempuan.

"Gak ada. Cuma wedokan (berurusan dengan perempuan) iya. Kawinan. (Suka nikah atau main perempuan)," ungkapnya.

Terlepas dari itu, Nurul tak menyangka anaknya tewas dengan begitu keji.

Oleh karena itu, ia berharap pihak kepolisian menghukum pelaku seadil-adilnya dan seberat-beratnya.

"Bukan cuma kehilangan anak juga, tapi juga cucu. Kok teganya, sama calon cucu nomor pertama. Motifnya apa. Apa mau menodai anakku. Saya cuma minta keadilan aja," jelasnya

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved