Mertua Bunuh Menantu Hamil di Pasuruan

Petaka Perjodohan Fitria dan Sueb Berujung Tragis, Menantu Hamil 7 Bulan Dibunuh Mertua di Pasuruan

Petaka Perjodohan Fitria dan Sueb, Berujung Tragis Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan di Pasuruan

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa/Kolase
Kolase Foto Fitria Semasa Hidup (Kiri) dan Pelaku Khoiri (Kanan). Petaka Perjodohan Fitria dan Sueb Berujung Tragis, Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan di Pasuruan 

Terungkap ucapan terakhir Fitria Almuniroh Hafidloh Diana (23) menantu hamil 7 bulan yang dibunuh mertua di Pasuruan, Jawa Timur ke sang ibunda.

capan terakhir korban kepada ibunya melalui aplikasi perpesanan Whatsapp (WA).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh ibu Fitria, Nurul Afini.

Nurul Afini mengaku sempat berkomunikasi dengan Fitria melalui sambungan telepon video (video call), beberapa jam sebelum tewas sekira pukul 13.00 WIB.

Keduanya berbincang santai seputar menanyakan kabar keseharian, disertai senda gurau hangat seperti biasanya, selama dua jam.

di sela percakapan tersebut, lanjut Nurul Afini, sang anak kerap beberapa kali menyampaikan permohonan maaf yang tak jelas peruntukkan atas kesalahan apa.

"Dia bilang lagi, bu sepurane sing akeh, aku mesti ngerepoti ibu. Jadi dia itu dalam satu bulan ini, setiap kali WA saya selalu bilang ibu baik-baik saja, aku minta maaf merepoti ibu, saya belum bisa membahagiakan ibu," terangnya.

Ucapan aneh dari sang anak itu tak hanya disampaikan saat berkomunikasi terakhir pada siang kemarin, namun, dalam kurun waktu sebulan.

Setiap berkomunikasi melalui sambungan telepon WA, sang anak acap menyampaikan permohonan serupa seperti siang itu.

Dan Nurul Afini mengaku, tidak terlalu memahami pernyataan maaf dari sang anak itu.

Hingga akhirnya peristiwa nahas ini terjadi, kini ia mulai memahami maksud sang anak yang mungkin hendak berpamitan sebelum berpulang.

"Firasat ada. Satu bulan sebelumnya, dia minta maaf terus. Terus bolak-balik WA itu saya ditelponi terus," katanya.

"Biasanya kalau di sekolah, saya gak bisa angkat karena kerjaan. Dia bilang mengiranya saya sedang marah (padahal sibuk urusan sekoah)," tambah wanita yang juga menjabat sebagai kepala sekolah SMP swasta di Kalibokor, Gubeng, Surabaya itu.

Penjelasan Polisi soal Motif Khoiri

Penjelasan polisi soal motif Khoiri (53) alias Satir tega membunuh menantu yang hamil 7 bulan di Pasuruan, Jawa Timur.

Pembunuhan menantu yang melibatkan mertuanya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi itu adalah adanya unsur rudapaksa yang gagal.

Satreskrim Polres Pasuruan menyebut motif Khoiri amembunuh menantunya sendiri, Fitria Almuniroh Hafidloh Diana (23) yang tengah hamil 7 karena tak bisa menahan hawa nafsu.

Tersangka sempat berusaha memperkosa menantunya, dan menjadi emosi karena mendapat perlawanan hingga akhirnya berbuat nekat menghabisi korban yang merupakan istri dari anaknya, Sueb (31).

Wakapolres Pasuruan Kompol Hari Aziz mengatakan, dari hasil pemeriksaan, motif yang mendasari pembunuhan ini karena tersangka tidak bisa menahan hawa nafsunya.

“Saat kejadian, suami korban ini sedang interview pekerjaan. Di dalam rumah, hanya ada korban dan tersangka,” katanya, Kamis (2/11/2023).

Dia menyebut, dugaan kuat, tersangka ini tidak bisa menahan nafsunya saat melihat menantunya yang sedang hamil 6 bulan keluar dari kamar mandi.

“Dari situlah, tersangka tidak bisa menahan nafsunya melihat tubuh menantunya. Tersangka langsung mendatangi korban di kamarnya,” sambung Wakapolres.

Di dalam kamar, kata Wakapolres, tersangka berusaha memperkosa menantunya itu sendiri. Pelaku berusaha melakukan pelecehan seksual.

“Upaya tersangka itu ditolak dan dilawan sama korban. Bahkan, korban pun sempat berteriak setelah aksi percobaan pemerkosaan itu,” ujar dia.

Dugaan kuat, tersangka ini panik dan ketakutan melihat menantunya melawan.

Tersangka langsung keluar kamar dengan cepat dan mengambil pisau di dapur.

“Tersangka pun naik pitam dan langsung mengeksekusi korban. Sehingga korban bersimbah darah dan meninggal dunia,” tuturnya.

Malangnya Nasib Fitria

Malangnya nasib Fitria Almuniroh Hafidloh Diana (23)menantu tengah hamil 7 bulan yang dibunuh Khoiri (53) alias Satir mertua di Pasuruan, Jawa Timur.

Tak hanya Fitria yang meregang nyawa, bayi dalam kandungan korban pun ikut tewas saat perjalanan ke Puskesmas.

Kejadian tersebut membuat Sueb (31) sang suami syok dan terpukul yang tengah menunggu bayi lahir, namun ikut tewas bersamaan dengan meregangnya nyawa sang ibu.

Diketahui Fitria perempuan asal Rungkut Surabaya itu diduga dibunuh oleh mertuanya sendiri Khoiri atau Satir (53) atau ayah kandung dari suaminya.

Korban diduga dibunuh dengan menggunakan senjata tajam (sajam).

Itu setelah ada luka di area leher korban yang sedang hamil 7 bulan tersebut.

Saat kejadian, korban memang sedang di rumah bersama mertuanya.

Sedangkan suaminya sedang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Korban meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas Purwodadi.

Dugaan kuat, korban kehabisan darah sehingga nyawanya tidak tertolong.

Kapolsek Purwodadi AKP Pujianto menyebut, pihaknya sudah mengamankan pelaku yang diduga kuat tega membunuh anak menantunya sendiri.

“Dari hasil pemeriksaan sementara, setelah membunuh korban, pelaku melarikan diri ke rumah tetangganya dan masuk ke dalam kamar, dikunci,” katanya.

Dia menyebut, pelaku sudah diamankan ke Polsek untuk mempertanggung jawabkan perbutaannya. Dugaan kuat, pelaku menggorok leher korban dengan pisau dapur.

“Pelaku sudah kami amankan, dan itu yang terpenting bagi kami. Biarkan dia tenang sebelum dilakukan pemeriksaan,” urai Pujianto.

Menurut Kapolsek, warga tidak berani menangkap pelaku karena takut yang bersangkutan masih membawa pisau dan bisa mengancam lainnya.

“Kami masih dalami motifnya. Ini anggota dan teman - teman dari Polres juga sudah turun untuk mendalami pembunuhan mertua dan menantunya ini,” paparnya.

Sosok Khoiri

Sosok Khoiri alias Satir (53) ayah mertua di Pasuruan yang tega membunuh menantunya Fitria Almuniroh Hafidloh Diana (23) yang tengah hamil 7 bulan.

Khoiri alias Satir diketahui tinggal di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur bersama anaknya Sueb (31) dan menantunya, Almuniroh Hafidloh Diana (23).

Malangnya, Fitria ditemukan oleh suaminya, Sueb dalam kondisi tergeletak di kasur bersimbah darah.

Belakangan diketahui, jika Fitria dibunuh oleh ayah mertuanya sendiri, Satir.

Persitiwa itu diketahui terjadi pada pukul 16.00 WIB, Selasa (31/10/2023)

Satir diduga menggorok leher menantunya dengan pisau tajam.

Sebab, setelah kejadian, Satir langsung pergi ke rumah tetangganya dan langsung masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam.

Saat itu Satir masih membawa pisau dapur yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa menantunya itu.

Selama ini, saat Sueb pergi bekerja, Fitria memang hanya di rumah bersama mertuanya itu.

Pengakuan Khoiri Alias Satir

Pengakuan Khoiri alias Satir mertua tega membunuh Fitria menantunya yang sedang hamil 7 bulan di Pasuruan, Jawa Timur.

Diketahui, Fitria Almuniroh Hafidloh Diana dibunuh mertua menggunakan senjata tajam (sajam).

Itu setelah ada luka di area leher korban yang sedang hamil 7 bulan tersebut.

Pelaku tega membunuh menantu dengan cara menggorok leher korban menggunakan pisau dapur.

Saat kejadian, memang sedang di rumah bersama mertuanya. Sedangkan suaminya sedang bekerja.

Beredar di media sosial salah satu Instagram @kodil_027 terkait pengakuan Khoiri alias Satir yang tega menghabisi nyawa menantunya sendiri.

Baca juga: Nasib Pilu Fitria Menantu Tewas Dibunuh Mertua di Pasuruan, Sedang Hamil 7 Bulan Sang Suami Histeris

Saat ditanya oleh pihak kepolisian Satir membunuh menantunya karena pikiran gelap dan sumpek.

"Saya sumpek, pikiran gelap," ucap Satir yang diartikan ke Bahasa Indonesia.

"Kalau Sumpek ya keluar, jangan bunuh istri anak kamu jadi sasarannya yang hamil 7 bulan," jawab yang merekam.

Nasib Pilu Fitria

Nasib pilu Fitria menantu yang tewas dibunuh oleh mertua di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa (31/10/2023).

Pembunuhan itu diketahui pertama kali oleh suami korban, Sueb (31) saat pulang ke rumah.

Korban diduga dibunuh dengan menggunakan senjata tajam (sajam). Itu setelah ada luka di area leher korban yang sedang hamil 7 bulan tersebut.

Lantas siapakah sosok korban ini ?

Korban bernama Fitria Almuniroh Hafidloh Diana yang saat ini berusia 23 tahun.

Fitria tengah hamil 7 bulan. Saat kejadian, korban yang merupakan warga Rungkur Surabaya memang sedang di rumah bersama mertuanya.

Sedangkan suaminya sedang bekerja. Korban meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas Purwodadi.

Dugaan kuat, korban kehabisan darah sehingga nyawanya tidak tertolong.

Saat ini Kapolsek Purwodadi AKP Pujianto sduah mengamankan pelaku yang diduga kuat tega membunuh anak menantunya sendiri.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, setelah membunuh korban, pelaku melarikan diri ke rumah tetangganya dan masuk ke dalam kamar, dikunci," katanya. Dikutip TribunSumsel dari TribunPasuruan.com, rabu (1/11/2023).

Saat ini pelaku sudah diamankan ke Polsek untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dugaan kuat, pelaku menggorok leher korban dengan pisau dapur.

"Menurut Kapolsek, warga tidak berani menangkap pelaku karena takut yang bersangkutan masih membawa pisau dan bisa mengancam lainnya.

"Kami masih dalami motifnya. Ini anggota dan teman - teman dari Polres juga sudah turun untuk mendalami pembunuhan mertua dan menantunya ini," paparnya.

Adapun sejumlah spekulasi muncul di balik kejadian ini. Rumor yang berkembang adanya cinta segitiga, hingga ada dugaan pemerkosaan.

"Masih kami dalami. Tapi yang jelas, suami korban menyebut istrinya itu sangat gemati ke mertuanya karena sudah dianggap orang tuanya sendiri," paparnya.

Menurut kapolsek, pihaknya juga sudah mendengar informasi itu. Namun pihaknya perlu waktu untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

Motif Pelaku

Motif mertua habisi nyawa menantu di pasuruan hingga saat ini masih didalami oleh pihak kepolisian.

Kendati demikian, beredar rumor dibalik tragedi berdarah ini soal motif pembubuhan yang dilakukan oleh pelaku pembunuhan, yakni Khoiri.

Adapun rumor yang berkembang terkait motif pembunuhan menantu yang dilakukan oleh mertuanya ini lantaran adanya cinta segitiga hingga gegara ditolak berhubungan badan.

Meski begitu polisi mengatakan belum bisa mengungkap motif dan alasan sebenarnya mengapa Khoiri tega membunuh menantunya yang sedang hamil 7 bulan itu.

AKP Pujianto menyebut pihaknya juga sudah mendengar informasi terkait dugaan cinta segitiga tersebut.

Namun pihaknya perlu waktu untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar luas.

“Masih kami dalami. Tapi yang jelas, suami korban menyebut istrinya itu sangat gemati (perhatian, red) ke mertuanya, karena sudah dianggap orang tuanya sendiri,” ungkapnya.

Momen Pelaku Ditangkap

Momen penangkapan mertua yang bunuh menantu hamil 7 bulan beredar di media sosial.

Unggahan video penangkapan pelaku pembunuhan menantunya itu diunggah di berbagai akun viral instagram, salah satunya soe_newsofficial, Rabu (1/11/2023)

Dalam video yang beredar tersebut, terlihat seorang pria bertelanjang dada digelandang oleh kepolisian.

Pria bertubuh gempal itu terlihat mengenakan celana pendek berwarna coklat

Tampak pula warga yang ramai-ramai mengerumuni lokasi penangkapan pria tersebut.

Diduga, pria yang dibawa oleh polisi tersebut adalah ayah mertua yang tega membunuh menantunya.

"Kejadian pembunuhan Blimbing Purwodadi," tulis narasi dalam video tersebut.

"Mertua (lelaki) membunuh menantu perempuan yang hamil karena menolak diajak hubungan badan (saat suami korban seddang bekerja) menantu digorok lehernya," lanjut narasi tersebut.

Video itu lantas dikomentari oleh warganet yang merasa geram dengan pelaku.

"Yg seperti ini kasi salam olah raga tipis2 satiap hari," tulis @**ra.1729

"Knp gk dilepas pak, biarkan warga yg ngantar ke polsek terdekat bonyok benjut dikit gk ngaruh," tulis komentar @thebreadli**smatter

"Ini salah satu alasan kalau sudah berumah tangga, kita harus mandiri, ntah itu ngontrak atau beli rumah," tulis @alfians**jianto

"Pancen napsu klo tidak bisa di kendalikan bisa membuat semuanya pikiran biadab," tulis salah satu warganet.

"Wajib kasih jera ini wkt masuk penjara.. jgan kasih mati dlu.. kasih jera batin dlu.. biar dia paham sakit hati org yg kita cintai dn sayangi," tulis warganet lainya.

"Ini orang sampah, sudah gk layak hidup," timpal warganet lainya lagi.

"Gimana perasaan suaminya sekaligus anak dari pelaku," tulis warganet lagi.

"Yaampun sadis nya tega membunuh sampe mengorok menantu yg lagi hamil lagi," tambah warganet lainnya.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Surya.co.id

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved