Berita DPRD Provinsi Bengkulu

Warga Kota Bengkulu Keluhkan Jalan Rusak, Sampah hingga Banjir di Reses Suimi Fales

Masyarakat mengeluhkan persoalan jalan rusak, ancaman banjir hingga menggunung di Kota Bengkulu pada reses Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Suimi Fales. Masyarakat mengeluhkan persoalan jalan rusak, ancaman banjir hingga sampah menggunung di Kota Bengkulu pada reses Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Suimi Fales, Rabu (22/11/2023).  

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Masyarakat mengeluhkan persoalan jalan rusak, ancaman banjir hingga sampah menggunung di Kota Bengkulu pada reses Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, Rabu (22/11/2023). 

Menanggapi hal ini, Wan Sui sapaannya, menilai bahwa seluruh persoalan tersebut, tergabung dalam satu muara. Yakni berkenaan dengan anggaran di Provinsi Bengkulu ini sangat minim.

Sehingga, pemerintah daerah tertatih dalam menjalankan programnya. Karena untuk keseluruhan APBD berkisar Rp 3 triliunan, untuk seluruh persoalan yang ada di provinsi ini. 

"Terkait dengan masalah banjir, sampah, infrastruktur jalan, pendidikan, juga tambang. Dari akumulasi itu, intinya di anggaran. Saya simpulkan bahwa pak gubernur itu sudah memberikan pelayanan yang optimal. Tapi anggarannya itu yang gak ada, anggarannya minim," kata Wan Sui. 

Reses sui
reses Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, Rabu (22/11/2023).

Tidak hanya di Pemerintah Provinsi Bengkulu saja, lanjut Suimi, namun persoalan serupa juga terjadi di kabupaten/kota yang ada di Bumi Raflesia ini.

Masing-masing pemda maupun legislatif harus bersinergi untuk bisa mendatangkan anggaran dari pemerintah pusat. Di luar dari APBN rutin yang diterima oleh Provinsi Bengkulu setiap tahunnya. 

"Kita itu termasuk kabupaten kota, minim anggarannya. Karena masih bergantung ke pemerintah pusat. Makanya kita butuh yang melobi pusat, berjuang agar APBN turun ke Bengkulu. Melebihi porsi yang ada. Jangan hanya menunggu datangnya presiden, baru diperbaiki," jelasnya. 

Terpisah, salah satu peserta reses, Slamet Riyadi mengeluhkan hingga saat ini Kecamatan Ratu Agung belum memiliki kantor camat permanen, pasca kebakaran besar beberapa tahun belakang. 

"Ratu agung, tidak punya kantor camat. Tolong sentil agar 2024 nanti kantor camat kami bisa di bangun. Juga bangun taman kota, yang bisa jadi tempat bermain anak-anak dan lingkungan hijau," ungkap Slamet. 

Baca juga: Minim Lapangan Kerja di Bengkulu Hingga Parkir Liar, Keluhan Warga saat Reses Dempo Xler

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved