Siswa SMK di Bogor Tewas Dibacok

Ayah Siswa SMK di Bogor yang Dibacok Hingga Tewas, Minta Pelaku Dihukum Berat: Nyawa Dibayar Nyawa

Orang Tua Siswa SMK di Bogor yang Dibacok Hingga Tewas Minta Pelaku Dihukum Berat: Nyawa Dibayar Nyawa

Kolase Tribun Bengkulu
Ayah korban, Jejen (48) meminta pihak kepolisian agar memberikan hukuman berat kepada 3 terduga pelaku yang telah menghabisi nyawa anaknya tersebut. 

Di balik peristiwa itu, orang tua korban, Jejen (48) mengungkapkan hal yang membuatnya tetap tegar meskipun anaknya sudah tak lagi bernafas.

Ia mengatakan saat mendatangi anaknya di Puskesmas Ciampea, Jejen merasa takjub lantaran sang anak meninggal dunia dengan kondisi tersenyum walaupun pakaian sekolahnya sudah berlumuran darah.

"Itu yang saya bangga, engga sia-sia mendidik anak saya, dia senyum, dari kejadian di puskesmas juga saya melihat dia senyum," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com di kediamannya, Sabtu (2/12/2023).

Bahkan, ia juga sempat membisikan sebuah kalimat perpisahan sambil menutup mata anak kedua dari tiga bersudara yang masih terbuka ketika di Puskesmas Ciampea.

"Saya tutup matanya sambil ngomong 'Im ayah ikhlas, ayah ridho, mudah-mudahan kamu diterima sama Allah di Surga' saya tutup matanya, tapi senyumnya itu engga, masih tetep senyum," ungkapnya.

Tak sampai di situ, kata dia, ketika anaknya di bawa ke Jakarta untuk dilakukan autopsi pun jenazah anaknya masih dalam kondisi tersenyum.

Bahkan, ia mengaku mendapat kalimat pujian dari petugas rumah sakit yang mengaku takjub dengan jenazah anaknya.

"Pengakuan di RS Kramat Jati pihak yang memandikannya juga bilang 'baru pertama saya ngeliat anak dimandiin tersenyum'," ucapnya.

Jejen menerangkan, selama merawat membesarkan anaknya, ia selalu menanamkan nilai-nilai kebaikan dan juga selalu mengarahkan anaknya menjadi ahli agama.

Untuk memantapkan harapannya terhadap sang anak, ia memasukkan anaknya ke dalam pondok pesantren agar mendapat ilmu agama yang lebih matang dan bermanfaat di kemudian hari.

Setelah tiga tahun menimba ilmu di pondok pesantren, Baim memutuskan untuk mengenyam pendidikan di SMK Golden karena suatu hal.

Meski begitu, Jejen mengaku sudah ikhlas dengan kepergian sang anak dan selalu mendoakannya agar mendapat tempat terbaik di sisi Sang Pencipta.

"Makanya saya bangga, engga sia-sia saya mondokin anak saya," pungkasnya.

Semua itu diceritakannya dengan mata yang berkaca-kaca memendam kesedihan mendalam mengingat sosok sang anak yang diharapkan menjadi penerusnya kelak.

Tiga Pelaku Diamankan Polisi

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved