Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri
Cara Licik Pembunuh Berantai di Wonogiri, 3 Bulan Tidur Bareng Jenazah yang Dikubur di Bawah Ranjang
Cara Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri, 3 Bulan Tidur Bareng Jenazah yang Dikubur di Bawah Ranjang.
"Itu tidak mengajak, karena saya sudah terlalu banyak ditekan sama Agung, saya tidak sanggup akhirnya saya lari ke gubug, akhirnya Agung nusul lewat jalan berbeda," ujarnya.
Setelah korban meregang nyawa, Sarmo berusaha menghilangkan barang bukti dengan menguburkan jasad korban.
"Dikubur di Alas Dorog, sama gubug lumayan jauh, saya gotong sendiri," jelasnya.
Kronologi Kejadian
Kronologi pembunuhan berantai di Wonogiri, Jawa Tengah, pelaku Sarmo diduga racuni 2 temannya hingga tewas lalu jasadnya dikubur di kamar.
Pembunuhan berantai yang dilakukan seorang pria bernama Sarmo ini terkuak usai ditemukannya kerangka manusia di dua lokasi berbeda, pada Kamis (7/12/2023).
Awalnya, penemuan kerangka manusia di dua lokasi berbeda menghebohkan warga Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Kedua kerangka ditemukan dalam kondisi terkubur di tanah.
Saat digali, kerangka manusia tersebut hanya tinggal tulang belulang berukuran kecil.
Belakangan diketahui kedua korban adalah Sunaryo dan Agung Santoso.
Mereka adalah korban pembunuhan berantai pelaku yang bernama Sarmo.
Sarmo membunuh Agung Santoso, warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten pada tahun 2021.
Setelah itu Sarmo membunuh korban Sunaryo, warga Kecamatan Jatipurno, Wonogiri pada tahun 2022.
Keduanya dibunuh menggunakan racun potas.
"Pak Sunaryo dicampur ke es teh, Pak Agung saya berikan ke botol air minum kecil," ujar Sarmo, saat diamankan oleh Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).
Kedua korban itu dibunuh kemudian dikuburkan sendiri oleh Sarmo.
Motif Pembunuhan Berantai
Sarmo mengaku korban Agung adalah rekan kerja yang sama-sama memiliki usaha bersama penggergajian kayu yang berada di Girimarto.
"Tega membunuh karena tekanan, yang pertama (korban Agung), saya selalu dipojokkan.
Intinya tidak bisa menerima kalau penggergajian sepi.
Dia juga ingin penggergajian dipindah ke Klaten," ujarnya.
"Bagi hasilnya kalau pas ramai bisa penuh, karena sepi berkurang dia tidak bisa menerima, mintanya penuh terus. Dikira saya korupsi, saya tidak becus," imbuh Sarmo.
Menurut Sarmo tindakan yang membuatnya emosi adalah saat korban menunjuk-nunjuk keningnya sambil berkata bahwa penggergajian akan dipindah ke Klaten.
Sementara untuk korban Sunaryo, Sarmo mengaku memiliki urusan utang piutang. Ia menggadaikan mobil Grandmax ke Sunaryo dengan nilai Rp 48 juta.
"Seharusnya saya kan sudah mengambil, karena sudah tempo saya belum bisa, akhirnya dia (Sunaryo) terus menekan saya. Telatnya dua bulan," jelasnya.
Sarmo mengatakan korban Sunaryo selalu menekannya dengan kata kasar.
"Korban bilang sudah dibantu tapi tidak bisa mengerti, pokoknya mencaci-maki saya," kata Sarmo.
Sarmo mengaku ada dua orang yang selama ini dia bunuh.
"Setiap diinterogasi saya tidak mengaku. Sekecil apapun barang bukti selalu berusaha saya hilangkan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Dapatkan Informasi Lainnya di GoogleNews, Klik: Tribun Bengkulu
Polres Wonogiri
Wonogiri
Pembunuhan Berantai di Wonogiri
Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri
viral
berita viral
Kejamnya Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri, 3 Korban Diracun Pakai Apotas dan 1 Cekik Hingga Tewas |
![]() |
---|
Siasat Licik Sarmo Hilangkan Jejak Pembunuhan Berantai di Wonogiri, 3 Bulan Tidur di Atas Kuburan |
![]() |
---|
Sosok Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri Racun 2 Temannya Pakai Apotas, Ternyata Penggergajian Kayu |
![]() |
---|
Terbongkarnya Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Berawal saat Sarmo Ditangkap Curi Gergaji Mesin |
![]() |
---|
Apa Itu Potasium? 'Racun Maut' yang Dicampur Es Teh Oleh Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.