Oknum Polisi Ancam Pengendara

Kekayaan Bripka EP Polisi Ancam Pria di Palembang Disorot, Gaji Rp 4 Jutaan Punya Fortuner-Alphard

Kekayaan Bripka EP Polisi Ancam Pria di Palembang Disorot, Gaji Rp 4 Jutaan Punya Fortuner-Alphard

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Mobil Alphard Milik Bripka EP (kiri) dan Tampang Bripka EP saat Diamankan (Kanan). Kekayaan Bripka EP Polisi Ancam Pria di Palembang Disorot, Gaji Rp 4 Jutaan Punya Fortuner-Alphard 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kekayaan Bripka EP Polisi Ancam Pria di Palembang Disorot, Gaji Rp 4 Jutaan Punya Fortuner-Alphard

Bripka Edi Purwanto tercatat bertugas di Polsek Muara Padang, Polres Banyuasin.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Haryo Sugihartono.

Menurut dia, oknum polisi itu yang mengancam warga bintara berpangkat Bripka.

"Yang bersangkutan dinas di Polsek Muara Padang, pangkatnya Bripka mas. Bripka Edi Purwanto, " ujar Haryo.

Haryo menegaskan, yang bersangkutan akan tetap mendapat sanksi dan diproses secara hukum sesuai pasal 335 KUHP tentang pengancaman yang dikenakan padanya.

"Tetap. Sanksi pidana-nya tetap ada, kita proses secara hukum sesuai pasal 335 KUHP tentang pengancaman. Barang bukti sajamnya ada kami amankan, sekarang yang bersangkutan masih kami periksa " katanya.

Kapolrestabes menegaskan, pihaknya hanya memproses tindak pidana dalam peristiwa dugaan pengancaman tersebut.

Baca juga: Bripka EP Oknum Polisi Ancam Pengendara di Palembang Pakai Sajam Akhirnya Minta Maaf, Ngaku Khilaf

Sedangkan soal PTDH menurut dia bukan ranahnya melainkan propam.

"Kalau di kami ini proses tindak pidananya saja mas, kalau PTDH nya itu ranah Propam, " katanya.

Haryo juga belum mengetahui lebih dalam tentang pelaku apakah ada bisnis atau tidak.

Hal ini berkaitan dengan pelaku yang memiliki mobil Alphard dan Fortuner.

"Kalau itu saya belum sempat baca semua barang buktinya apa saja, karena masih ada giat, " tutupnya.

Daftar Gaji Polri

Berikut urutan pangkat polisi dan gajinya berdasarkan golongan dari Tamtama hingga Perwira Tinggi. Rincian ini belum termasuk tunjangan:

1. Urutan pangkat polisi dan gajinya golongan I (Tamtama)

  • Ajun Brigadir Polisi (Abripol): Rp 1.917.100 hingga Rp 2.960.700.
  • Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu): Rp 1.858.900 hingga Rp 2.870.900.
  • Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda): Rp 1.802.600 hingga Rp 2.783.900.
  • Bhayangkara Kepala (Bharaka): Rp 1.747.900 hingga Rp 2.699.400.
  • Bhayangkara Satu (Bharatu): Rp 1.694.900 hingga Rp 2.699.400.
  • Bayangkara Dua (Bharada): Rp 1.643.500 hingga Rp 2.538.100.


2. Urutan pangkat polisi dan gajinya golongan II (Bintara)

  • Ajun Inspektur Satu (Aiptu): Rp 2.454.000 hingga Rp 4.032.600.
  • Ajun Inspektur Dua (Aipda): Rp 2.379.500 hingga Rp 3.910.300.
  • Brigadir Polisi Kepala (Bripka): Rp 2.307.400 hingga Rp 3.791.700.
  • Brigadir: Rp 2.237.400 hingga Rp 3.676.700.
  • Brigadir Polisi Satu (Briptu): Rp 2.169.500 hingga Rp 3.565.200.
  • Brigadir Polisi Dua (Bripda): Rp 2.103.700 hingga Rp 3.457.100.

3. Urutan pangkat polisi dan gajinya golongan III (Perwira Pertama atau Pama)

  • Ajun Komisaris Polisi (AKP): Rp 2.909.100 hingga Rp 4.780.600.
  • Inspektur Polisi Satu (Iptu): Rp 2.820.800 hingga Rp 4.635.600.
  • Inspektur Polisi Dua (Ipda): Rp 2.735.300 hingga Rp 4.425.200.

4. Urutan pangkat polisi dan gajinya IV (Perwira Menengah dan Perwira Tinggi)

Perwira Menengah atau Pamen

  • Komisaris Besar (Kombes): Rp 3.190.700 hingga Rp 5.243.400.
  • Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP): Rp 3.093.900 hingga Rp 5.084.300.
  • Komisaris Polisi (Kompol): Rp 3.000.100 hingga Rp 4.930.100.

Perwira Tinggi atau Pati (Jenderal Polisi)

  • Jenderal Polisi: Rp 5.238.200 hingga Rp 5.930.800.
  • Komisaris Jenderal Polisi (Komjen): Rp 5.079.300 hingga Rp 5.930.800.
  • Inspektur Jenderal Polisi (Irjen): Rp 3.290.500 hingga Rp 5.576.500.
  • Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen): Rp 3.290.500 hingga Rp 5.407.400.

Diduga Gunakan Plat Palsu

Oknum polisi pengemudi Alphard ancam Pengendara di Palembang pakai sajam diduga gunakan plat bodong.

Diketahui oknum polisi pengemudi Alphard tersebut menggunakan plat dengan nomor polisi BG 999 ED.

Namun ketika dicek melalui aplikasi E-Dempo Samsat Sumatera Selatan, plat tersebut terdaptar sebagi plat kendaraan jenis mitshubishi yang berbeda dengan Alphard yang digunakannya.

Diketahui, oknum polisi pengemudi Alphard yang ancam pria di Palembang ternyata gara-gara sang anak terlibat laka

Pengemudi Alphard yang ancam pria di Palembang pakai sajam sudah diamankan Poltrestabes Palembang, Selasa (19/12/2023).

Sosok Bripka EP

Sosok oknum polisi yang nacam pengemudi di Palembang ternyata bertugas di Polsek Banyuasin.

Adapun hal tersebut diungkap oleh Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihartono.

Awalnya, berhembus informasi bahwa peria arogan pengemudi Alhard yang ancam dan lempar mobil pengendara di Palembang tersebut berasal dari Polrestabes Palembang.

Kendati demikan Kombes Harryo Sugihartono dengan tegas membantah hal tersebut.

Menurutnya, pria tersebut merupakan personel di Polsek Muara Padang di Polres Banyuasin, berinisial Bripka EP.

“Bukan (anggota Polrestabes Palembang) ya. Dia itu anggota di salah satu Polres di Banyuasin. Bukan perwira, tapi Bintara ya,” kata Harryo seperti yang dikutip dari keterangan instagram @palembang-terciduk, Selasa (19/12/2023)

Tak hanya itu, Harryo memastikan, saat ini oknum tersebut sudah diamankan di Polrestabes Palembang guna dilakukan pemeriksaan, atas tindak pidana pengancaman bersenjata tajam yang dia lakukan.

“Iya, sudah diamankan di Polrestabes. Masih diperiksa terkait tindak pidananya,” katanya.

Diamankan

Penampakan oknum polisi yang ancam pengendara di Palembang pakai senjata tajam, kini memelas saat diamankan

Awalnya aksi pria yang merupakan oknum polisi itu, sebelumnya viral di media sosial setelah koran mengirim DM ken instagram viral dan menceritakan kronologi kejaidan.

Kini, pria tersebut diketahui sudah ditangkap oleh polisi.

Berdasarkan informasi pria tersebut ternayata adalah oknum polisi.

Adapun hal tersebut diketahui dari postingan di akun instagram @polisi_palembang, Selasa (19/12/2023).

"Pelaku Tindak Pidana Pengancaman yang merupakan oknum anggota Polri telah diamankan oleh Propam Polda Sumsel dan saat ini dalam pemeriksaan Penyidik Sat Reskrim Polrestabes Palembang.

Kolase Oknum Polisi Ancam Pengendara Pakai Sajam di Palembang.
Kolase Oknum Polisi Ancam Pengendara Pakai Sajam di Palembang. (HO TribunBengkulu.com/Istimewa)

BACK TO BASIC AND PROPORTIONAL," tulis keterangan beredar.

Di kolom kementar, akun@satreskrimpolrestabespalembang juga turut memberi pernyataan terkait pelaku yang dikabarkan sudah diamankan di Propam Polda Sumsel.

"Memang benar, untuk Pelaku Tindak Pidana Pengancaman yang merupakan oknum anggota Polri telah diamankan oleh Propam Polda Sumsel dan saat ini dalam pemeriksaan Penyidik Sat Reskrim Polrestabes Palembang," tulisnya.

Kronologi Kejadian

Oknum polisi pengemudi Alphard yang ancam pria di Palembang, ternyata gara-gara anak terlibat laka

Pengemudi Alphard yang ancam pria di Palembang pakai sajam sudah diamankan Poltrestabes Palembang, Selasa (19/12/2023).

Diketahui, pelaku merupakan anggota Polri aktif.

Hal itu diketahui dari unggahan akun resmi sosmed Polrestabes Palembang @Polisi_Palembang.

Dalam unggahannya, Polisi Palembang memberitahukan bahwa pelaku adalah anggota Polri dan kini sudah diamankan di Polrestabes Palembang.

"Pelaku Tindak Pidana Pengancaman yang merupakan oknum anggota Polri telah diamankan oleh Propam Polda Sumsel dan saat ini dalam pemeriksaan Penyidik Sat Reskrim Polrestabes Palembang," tulis Polisi Palembang.

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial seorang pria diancam oleh pengemudi lainnya yakni pria yang mengenakan kaos polo putih.

Di video terlihat pria tersebut memegang sajam dengan tangan yang ia letakkan di belakang tubuhnya.

"Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye!, " ujar pria berkaos polo putih itu yang sedang mengancam korban.

Dalam unggahan yang tersebar di media sosial, pria yang menjadi korban diketahui bernama Dodi Tisna Amijaya (34), yang menceritakan awalnya ia tengah mengemudikan mobil kemudian bersenggolan dengan pengemudi lain yang merupakan seorang perempuan tidak memiliki SIM.

Setelah terlibat cek-cok, perempuan tersebut menelpon ayahnya dan mendatangi lokasi sampai akhirnya korban diarahkan ke kawasan Talang Buruk dan mendapat pengancaman dari pria tersebut.

Kini Dodi sudah melaporkan peristiwa pengancaman tersebut ke Polrestabes Palembang karena merasa tindakan terlapor semena-mena.

"Awal ceritanya saya dari arah RS Bhayangkara mau ke arah KM, putar lewat jalan bawah Fly Over Simpang Polda disana ada mobil Fortuner BG 99 ED warna hitam dari arah Jalan Basuki Rahmat mau ke arah yang sama, " ujar Dodi saat dihubungi, Senin (18/12/2023).

Lanjut Dodi, tiba-tiba mobilnya dan mobil Fortuner itu bersenggolan di bagian depan sehingga sama-sama penyok.

Awalnya pengemudi Fortuner yang merupakan seorang perempuan turun dari mobil dan Dodi pun ikut turun. Disana mereka terlibat cek-cok.

"Kebetulan di sana lagi tidak ada polisi, kejadian sekitar jam 12 siang. Kami sempat cek-cok ketika saya minta SIM dia tapi dia tidak bisa menunjukkan.

Sepertinya perempuan itu masih usia sekolah. Akhirnya dia menelpon ayahnya, " kata pria yang berprofesi sebagai sales mobil itu.

Setelah ayah perempuan alias terlapor itu datang, dia langsung mendorong Dodi.

Mulanya terlapor ingin keduanya impas sebab mobil sama-sama penyok, namun Dodi yang terlanjur mendapatkan perlakuan kasar tidak terima karena justru anak terlaporlah yang lebih dulu salah.

"Dia sudah caci maki saya dan dorong saya, saya sudah cara baik-baik tapi anaknya ini yang marah-marah sama saya, " sambungnya.

Dari situ terlapor semula mengajak Dodi mencari tempat menyelesaikan masalah dan diarahkan terlapor dan anaknya ke Jalan Talang Buruk.

Dodi mengaku ia diiringi dua mobil yakni oleh mobil terlapor dan mobil yang dibawa anaknya.

"Awalnya mau ngajak ke Polda untuk menyelesaikan masalah. Tapi mereka mengiring saya, ya saya ikuti saja dulu, sampai lah kami di Talang Buruk.

Posisinya saya di tengah, mobil terlapor di depan bawa Alphard dan anaknya bawa mobil Fortuner, " katanya.

Setelah turun dan sampai di TKP, terlapor mulai menantang Dodi dan memegang lehernya sambil membawa sebuah senjata tajam dibalik punggungnya.

"Dia ngancam pakai pisau Bayonet. Awalnya saya tidak sadar ternyata dia sudah memegang itu dibelakang punggungnya.

Sambil nada mengancam dia juga mencengkram leher saya, teman saya di dalam mobil merekam kejadian yang dia megang Bayonet itu, " ujarnya.

Tak sampai disitu, terlapor juga mengaku bahwa ia kenal dengan banyak anggota polisi dan menantunya adalah polisi.

"Katanya dia banyak kenal dengan polisi suami anaknya juga polisi, " lanjut Dodi.

Dodi yang merasa terancam dengan cepat masuk ke dalam mobil, namun saat dia berusaha lari ternyata ada terlapor dan dua orang temannya yang mengendarai sepeda motor memukul mobilnya.

"Ada yang ngejar saya, teman dia. Sambil mukul-mukul mobil. Mereka baru berhenti mengejar waktu saya sudah dekat ke simpang Macan Lindungan, " katanya.

Dodi yang sudah melaporkan peristiwa itu ke polisi berharap ini akan menjadi pelajaran bagi terlapor agar jangan semena-mena dan seenaknya di jalan.

"Cuma mau ngasih pelajaran saja ke terlapor, " tandasnya.

Sebagian Artikel Ini Telah Tayang di Sripoku.com

Dapatkan Informasi Lainnya di GoogleNews, Klik: Tribun Bengkulu

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved