Remaja di Gresik Tewas di Parit

Rekayasa MFRM Pelaku Duel Maut Remaja di Gresik, Sebut Korban Alami Kecelakaan-Beri Santunan

Rekayasa MFRM Pelaku Duel Maut Remaja di Gresik, Sebut Korban Alami Kecelakaan-Beri Santunan

Editor: Hendrik Budiman
http://www.ladbible.com
Ilustrasi penganiayaan. Rekayasa MFRM Pelaku Duel Maut Remaja di Gresik, Sebut Korban Alami Kecelakaan-Beri Santunan 

TRIBUNBENGKULU.COM - Rekayasa Muh Fahrudin Rizqi Maulana (20) alias MFRM pelaku duel maut tewaskan remaja di Gresik, sebut korban alami kecelakaan hingga datang ke rumah duka beri santunan.

Diketahui, pemuda berinisial ADM (17) asal Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik dikira meninggal karena kecelakaan tunggal, pelaku beserta keluarganya datang memberikan santunan kecelakaan.

Keluarga korban, Munif Ridwan mengaku dia melihat keganjilan setelah keponakannya dimakamkan.

Pasalnya, sepeda motor yang dikendarai korban tidak ada lecet sediki tpun.

Kemudian, korban ditemukan dalam keadaan babak belur di dalam parit.

Lalu, korban dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik dan beberapa lama menjalani perawatan nyawa ADM tak tertolong.

Keluarga tanpa meminta autopsi dan lapor polisi, kemudian memakamkan korban.

Kecurigaan keluarga korban pun akhirnya terjawab ketika mendapatkan video perkelahian antara korban dengan pelaku, Muh Fahrudin Rizqi Maulana (20).

Baca juga: Remaja di Gresik Tewas Usai Duel di Parit, Dikira Korban Kecelakaan, Pelaku Datang saat Doa Bersama

Video berdurasi 44 detik itu, masuk ke ponsel keluarga.

Dari rekaman tersebut, terlihat ADM dan Muh Fahrudin Rizqi Maulana berkelahi hebat di dalam parit.

Kemudian, pelaku dan keluarganya mendatangi keluarga korban di rumah duka.

"Setelah doa bersama untuk almarhum selesai, pelaku bersama keluarganya datang ke rumah untuk memberikan santunan. Katanya dia yang sempat menolong waktu kecelakaan itu. Padahal kami sudah tahu ada perkelahian antara ponakan saya dengan pelaku dari video," kata Munif, Senin (25/12/2023).

Munfi heran, jika memang waktu itu menolong, kenapa memberikan santunan.

"Lha wong dia (pelaku) tidak nabrak atau menyakiti ponakan saya," lanjut Munif.

Munif juga mengaku, keluarganya memang sengaja tidak memberitahukan kepada pelaku bahwa pihaknya sudah melihat video rekaman perkelahian tersebut.

Hal itu bertujuan agar pelaku tidak melarikan diri dari rumahnya.

"Kami lapor polisi setelah pelaku dan keluarganya pulang. Kemudian laporan kami diteruskan ke Polres Gresik," imbuhnya.

Kronologi Kejadian

Awalnya, kematian remaja berinisial ADM (17) asal Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik itu dikira karena kecelakaan tunggal.

Kendati demikia keluarga korban, Munif Ridwan mengaku dirinya melihat keganjilan setelah keponakannya dimakamkan.

Salah satunya adalah sepeda motor yang di kendarai korban tidak ditemukan lecet sedikitpun.

Selain itu, korban juga ditemukan dalam keadaan babak belur di dalam parit tersebut.

Kemudian, korban dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik. Beberapa lama menjalani perawatan, nyawa ADM tak tertolong.

Keluarga tanpa meminta autopsi dan lapor polisi, kemudian memakamkan korban.

Kecurigaan keluarga korban pun akhirnya terjawab ketika mendapatkan video perkelahian antara korban dengan pelaku, Muh Fahrudin Rizqi Maulana (20).

Video berdurasi 44 detik itu, masuk ke ponsel keluarga.

Dari rekaman tersebut, terlihat ADM dan Muh Fahrudin Rizqi Maulana berkelahi hebat di dalam parit.

Kemudian, pelaku dan keluarganya mendatangi keluarga korban di rumah duka.

"Setelah doa bersama untuk almarhum selesai, pelaku bersama keluarganya datang ke rumah untuk memberikan santunan. Katanya dia yang sempat menolong waktu kecelakaan itu. Padahal kami sudah tahu ada perkelahian antara ponakan saya dengan pelaku dari video," kata Munif, Senin (25/12/2023).

Munfi heran, jika memang waktu itu menolong, kenapa memberikan santunan.

"Lha wong dia (pelaku) tidak nabrak atau menyakiti ponakan saya," lanjut Munif.

Munif juga mengaku, keluarganya memang sengaja tidak memberitahukan kepada pelaku bahwa pihaknya sudah melihat video rekaman perkelahian tersebut. Hal itu bertujuan agar pelaku tidak melarikan diri dari rumahnya.

"Kami lapor polisi setelah pelaku dan keluarganya pulang. Kemudian laporan kami diteruskan ke Polres Gresik," imbuhnya.

Sebelumnya, Kanit Pidum Satreskrim Polres Gresik Ipda Komang Andhika Haditya Prabu mengatakan, saat ini kasus tersebut sedang didalami. Dari hasil yang sudah didapatkan, kemungkinan besar karena penganiayaan.

"Tapi, masih perlu kamia dalami lagi proses penyidikan. Sampai saat ini, saksi yang diperiksa baru dari pihak keluarga korban saja," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id

Dapatkan Informasi Lainnya di GoogleNews, Klik: Tribun Bengkulu

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved