Mobil Ketua KPU Lubuklinggau Kecelakaan
Tangis Pilu Orangtua Kakak Adik Tewas Ditabrak Ketua KPU Lubuklinggau, Masih Tunggu Iktikad Baik
Orangtua dua bocah yang tewas usai ditabrak oleh mobil ketua KPU Lubuklingga hingga saat ini masih syok.
TRIBUNBENGKULU.COM - Orangtua dua bocah yang tewas usai ditabrak oleh mobil ketua KPU Lubuklingga hingga saat ini masih syok.
Apalagi, korban yang meruoakan kakak adik tersebut meninggal di usia yang masih sangat muda.
Terlebih anak dari pasangan Purnomo dan Evi Sartika itu memang hanya dua orang.
Tangis pilu tak terbendung kala Purnomo dan Evi mendapat kabar jika kedua anaknya itu meninggal secara bersamaan.
Usai kejadian naas yang dialami kakak adik tersebut Purnomo dan Istrinya hanya bisa murung dan tidak bisa berkata apa-apa, ketika mengetahui kedua putri tercintanya sudah tiada.
Ketika ditemui di kediamannya di Desa Sungai Baung Kecamatan Talang Ubi, Purnomo tampak terduduk lesu di depan rumahnya, sementara istrinya Evi Sartika masih terisak tangis meratapi kepergian kedua putrinya.
Tampak para tetangga yang datang menenangkan dan menghibur hati Purnomo dan istrinya yang saat ini sedang syok atas peristiwa kecelakaan maut yang menimpa kedua putrinya.
Purnomo mengatakan, dia hanya memiliki dua orang anak yakni Citra Kirana dan Aura.
Citra yang berusia 13 tahun saat ini sedang duduk di kelas 6 SD dan bersekolah di pondok pesantren Mbaul Hadi di Desa Sungai Baung.
Sementara Aura baru berusia 7 tahun dan saat ini duduk di kelas 2 SD disekolah yang sama dengan kakaknya.
Baca juga: Lukas Enembe Eks Gubernur Papua Meninggal, KPK Sebut Pertanggungjawaban Pidana Terdakwa Berakhir
Purnomo pekerjaan sehari-harinya sebagai buruh tani ini, waktu peristiwa kecalakan maut tersebut terjadi.
Dirinya sedang bekerja menarik kayu, sedangkan istrinya Evi Sartika sedang menggembala sapi.
Purnomo mendapatkan kabar kalau kedua putrinya mengalami kecelakaan pada pukul 15.30 wib.
Ia pun bergegas pulang dan mengajak sang istri untuk melihat keadaan kedua putrinya.
"Waktu dapet kabar, diberitahukan kalau sudah dibawa di Rumah Sakit Pertamina Pendopo, namun pas sampai sana, Citra sama Aura sudah meninggal dunia, "ungkapnya lirih, Selasa (26/12/2023).
Tak Ada Firasat
Purnomo juga mengatakan, dia bersama istrinya tidak mempunyai firasat apapun sebelum peristiwa kecelakaan maut ini.
"Sebelumnya Citra berasama Aura cuma bilang ijin ke Ibunya untuk menonton Barongan di Desa Benakat Minyak. Mereka bertiga pergi berboncengan menggunakan sepeda motor, Citra yang membawa motor, Aura di bonceng ditengah kemudian temannya Nada di belakang,"
"Kami tak menyangka akan ada kejadian seperti ini," ujarnya.
Diceritakan Purnomo, Citra Kirana merupakan anak yang baik dan penurut, sejak tamat TK ia mau nya sekolah di pondok pesantren Mbaul Hadi yang ada di Desa Benakat.
"Cita-cita memang ingin belajar ilmu agama, ia sekolah di pondok pesantren Mbaul Hadi, dan pulang pergi dari rumah bersama adiknya setiap hari,"ucapnya.
Sementara Aura, Purnomo mengatakan merupakan anak yang periang, dan bercita-cita ingin menjadi guru sejak kecil.
"Kalau Aura sejak umur 5 tahun, ia pernah bilang kalau sudah besar nanti dia ingin menjadi guru," kenang Purnomo.
Saat ini Purnomo dan Evi Sartika hanya bisa pasrah atas kepergian kedua buah hati mereka tersebut.
Sementara Sugianto kakak kandung Purnomo berharap adanya Iktikad baik dari pihak pengemudi Mobil Toyota Rush.
"Semalam istri sama adik nya sudah datang bersilaturahmi kesini, dia bilang akan datang lagi pas takzia hari ke 7 kematian Citra dan Aura,"
"Kami masih menunggu iktikad baik, dan pertanggungjawaban nya, karena adik saya bersama istrinya syok berat atas kepergian kedua Anaknya,"tukasnya.
Baca juga: Berani Sumpah Pengakuan Pria di Situbondo Diduga Dipukuli Oknum Polisi saat Beli Nasi Goreng
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut antara mobil Toyota Rush yang dikendarai Ketua KPU Lubuklinggau, Topandri menyebabkan dua orang meninggal dunia dan satu orang dirawat di rumah sakit dalam keadaan kritis.
Kakak beradik yang tewas sudah dimakamkan dalam satu liang lahat pada Minggu (24/12/2023) malam sekira pukul 21.00 Wib.
Sementara temannya Nada atau Bening (14) saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Mohammad Husein Palembang dan harus menjalani operasi karena mengalami patah pada pangkal paha kaki sebelah kanannya.
Kondisi Bening saat ini sudah sadar dan bisa diajak komunikasi.
"Ketiga korban ini berboncengan mengendarai motor mau pulang ke rumahnya di Desa Sungai Baung, sehabis main dari Desa Benakat Minyak,"ujar Sulhandi.
Lanjut dikatakan, kedua korban tewas yakni Citra dan Aulia merupakan kedua putri Purnomo sedangkan Nada merupakan putri dari Bambang dan semuanya merupakan warga Desa Sungai Baung Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.
Atas peristiwa kecelakaan maut tersebut tentunya membuat Purnomo bersama istrinya sangat terpukul karena harus kehilangan kedua putrinya.
"Minggu malam jam 9 malam kedua kakak beradik tersebut sudah dimakamkan dalam satu liang," kata dia.
Sementara untuk korban bernama Nada, Kades Sungai Baung Sulhandi mengatakan saat ini sudah dirujuk ke RS Mohammad Husein di Palembang.
"Nada ini waktu kejadian sempat dilarikan ke RSUD Talang Ubi kemudian ke RS Pertamina, karena mengalami patah pada pangkal paha kaki sebelah kanan nya, dan harus menjalani operasi, kemudian dirujuk kerumah sakit Palembang,"ungkapnya.
Ketiga korban dikenal sebagai sosok anak yang periang dan dikenal baik oleh masyarakat sekitar.
Kronologi
Kasat Lantas Polres PALI, AKP Kukuh Fefrianto mengatakan, kecelakaan tersebut diduga akibat kelalaian dari pengemudi Toyota Rush B 2473 POZ.
Menurut AKP Kukuh, pengemudi Toyota Rush B 2473 POZ diduga mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tidak mengetahui situasi serta kondisi jalan sehingga menabrak kendaraan sepeda motor Honda Beat tanpa nomor polisi.
AKP Kukuh mengatakan, kronologis kejadian awalnya, mobil Toyota rush yang dikemudikan Topandri melaju dari arah simpang 5 Talang Ubi menuju ke arah Lubuklinggau.
Namun saat melintas di Desa Benakat Minyak, berpapasan dengan pengendara sepeda motor honda beat tanpa No Pol yang dikendarai oleh Citra berjalan dari arah Desa Benakat Minyak menuju Simpang 5 Talang Ubi.
"Diduga pengemudi mobil mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan tidak mengetahui situasi dan kondisi jalan,"
"Sehingga kaget ketika melihat ada sepeda motor honda beat datang dari arah berlawanan dan menyebabkan kecelakaan tidak dapat terhindarkan," ujarnya ketika dikonfirmasi Selasa (26/12/2023).
AKP Kukuh juga mengatakan pasca terjadinya kecelakaan maut tersebut telah diamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat Tanpa No Pol dan satu unit Mobil R4 Toyota Rush B 2473 POZ.
"Untuk dua korban yang meninggal sudah diserahkan ke pihak keluarga dan sudah dimakamkan kemarin, sementara korban satu lagi masih dalam perawatan intensif di rumah sakit,"kata dia.
Saat dilakukan olah TKP, AKP Kukuh juga mengungkapkan bahwa tempat terjadi kecelakaan maut tersebut berada pada kondisi jalan lurus, tanjakan dan menurun.
"Ditemukan barang bukti, ditemukan jejak ban serta tidak terdapat marka jalan dan juga jauh dari pemukiman penduduk," ungkapnya.
Ia juga mengatakan untuk upaya hukum kecelakaan maut tersebut unit Laka Polres PALI bersama Tim TAA Subdit Gakkum Ditlantas Polda Sumsel pada Senin (25/12/2023) kemarin, kembali melakukan Olah TKP untuk mencari bahan analisa tambahan di TKP kecelakaan.
Pihaknya bersama TAA Subdit Gakkum Ditlantas Polda Sumsel melakukan investigasi untuk mengukur jarak awal titik tabrakan dan menganalisa penyebab kecelakaan tersebut.
“Kemarin kita dibantu tim TAA Subdit Gakkum Ditlantas Polda Sumsel melaksanakan olah TKP untuk menganalisis penyebab lakalantas,"
"Kasus kecelakaan ini masih dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi," tandasnya.
Penjelasan Ketua KPU Kota Lubuklinggau
Terpisah, Ketua KPU Kota Lubuklinggau, Topandri saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp membenarkan insiden kecelakaan melibatkan dirinya di Pali.
"Iya kakak kecelakaan (di Pali) , alhamdulillah sehat," kata Topandri saat dihubungi Tribunsumsel.com, Selasa (26/12/2023).
Topandri mengaku saat ini tengah melakukan pendekatan dengan pihak keluarga dan tengah mengupayakan upaya perdamaian atau restorative justice (RJ).
"Sekarang lagi diupayakan perdamaian," ungkapnya lagi.
Artikel Ini telah tayang di TribunSumsel.com
Baca juga informasi lainya di GoogleNews: TribunBengkulu.com
Mobil Ketua KPU Lubuklinggau Kecelakaan
Ketua KPU Lubuklinggau
Pengakuan Topandari
Kecelakaan Maut
Ketua KPU Lubuklinggau Topandri Resmi Jadi Tersangka Pasca Tabrak Kakak Adik Hingga Tewas di PALI |
![]() |
---|
Terancam Dipenjara Usai Tabrak Kakak Adik Hingga Tewas, Tugas Ketua KPU Lubuklinggau Dijabat Plt |
![]() |
---|
Nasib Ketua KPU Lubuklinggau, Kini Terancam 6 Tahun Penjara Pasca Tabrak Kakak Adik hingga Tewas |
![]() |
---|
'Anak Kami Cuma Dua Inilah' Kata Orangtua Kakak-Adik Tewas Ditabrak Mobil Ketua KPU Lubuklinggau |
![]() |
---|
Nasib Orangtua Dua Bocah Tewas usai Ditabrak Mobil Ketua KPU Lubuklinggau Pilu, Ayah Syok Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.