Alasan Tenaga Honorer di Bengkulu Selatan Masih Dirumahkan, Sekda: Masih Proses Evaluasi

Laporan Reporter TribunBengkulu.Com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Terungkap alasan Pemkab Bengkulu Selatan belum memanggil kembali tenaga honorer atau Pekerja Harian Lepas (PHL).

Alasan belum sepenuhnya tenaga honorer dikontrak kembali, salah satunya yakni karena belum selesai proses evaluasi.

Sekda Bengkulu Selatan Sukarni Dunip, S.P, M.Si mengatakan, tenaga honorer yang paling banyak dirumahkan ada di Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Bengkulu Selatan.

Kemudian, petugas kebersihan di DLHK, para driver serta tenaga administrasi di Dinas Pendidikan. 

Namun, evaluasi ini sekaligus untuk menyesuaikan data base honorer yang akan dimasukkan kedalam draft CPNS maupun PPPK di Bengkulu Selatan ke depannya.

"Ya, sampai sekarang masih proses evaluasi. Nanti, mereka (tenaga honorer, red) akan dipanggil kembali," kata Sekda, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Saling Klaim Tanah, Pria Paruh Baya di Bengkulu Selatan Nyaris Ditebas Saudara Pakai Pedang

Menurutnya, Pemkab Bengkulu Selatan sendiri mengaku kewalahan dengan dirumahkannya tenaga honorer. 

Sebab, banyak pekerjaan-pekerjaan teknis yang menjadi terhambat dituntaskan.

Sehingga, OPD-OPD yang memperkerjakan honorer untuk segera memanggil petugas honorer untuk masuk kembali setelah proses evaluasi.

Hanya saja, syarat pemanggilan tenaga honorer ini haruslah tenaga teknis yang memiliki prestasi dan rajin.

Apalagi saat ini tercatat total keseluruhan tenaga honorer di Bengkulu Selatan mencapai 1.461 orang lebih.

Sedangkan, anggaran yang disiapkan oleh Pemkab Bengkulu Selatan untuk gaji honorer tahun 2024 mencapai Rp 5 Miliar.

"Silahkan nanti masuk kembali (honorer, red) kalau sudah proses evaluasi dan penilaian," terang Sukarni.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Bengkulu Selatan Fikri Al Jauhari, S.STP, M.Si mengatakan, Pemkab Bengkulu Selatan telah menyiapkan anggaran hingga Rp 5 Miliar.