Tragedi Carok di Bangkalan Madura

Kakak Beradik Tersangka Carok di Bangkalan Bukan Orang Sembarangan, 4 Orang Tewas & Tak Alami Luka

Kakak Beradik Tersangka Carok di Bangkalan Bukan Orang Sembarangan, 4 Orang Tewas & Tak Alami Luka

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Kakak Beradik Tersangka Carok (kiri) dan Evakuasi Korban (Kanan). Kakak Beradik Tersangka Carok di Bangkalan Bukan Orang Sembarangan, 4 Orang Tewas & Tak Alami Luka 

Warga yang terlibat carok di Bangkalan sempat adu mulut
Sebelum aksi carok terjadi, sempat terjadi adu mulut antara HB bersama MT dan MR.

Adu mulut itu berawal saat HB hendak berangkat tahlilan ke rumah tetangganya.

Ketika HB duduk di pos ronda, MT dan MR melintas naik sepeda motor secara berboncengan.

Diduga, sepeda motor itu dipacu kencang, sehingga HB menegurnya.

Lantaran ditegur, MTJ menghampiri HB disertai bentakan karena tidak terima ditegur. Ketiga orang itu lantas terlibat adu mulut.

"Kemudian berlanjut ke adu pukul. MR memegang tubuh HB agar tidak bergerak. Sedangkan MT memukuli HB," ujarnya, Sabtu (13/1/2024).

Karena kalah adu pukul, HB kemudian pulang. Namun, ia meminta MT dan MR agar tetap berada di lokasi karena dirinya akan kembali lagi.

Sewaktu perjalanan pulang, HB berpapasan dengan adiknya, MN.

Usai menceritakan perkelahian itu, kakak-beradik tersebut pulang ke rumah untuk mengambil celurit.

Sementara itu, di lokasi kejadian, MT dan MR mendapat dua tambahan orang, yaitu NJ dan HFD.

Setelahnya, perkelahian pun terjadi, HB dan MN berkelahi dengan MT, MR, NJ, dan HFD.

Buntut perkelahian itu, MT, MR, NJ, dan HFD mengalami luka senjata tajam.

Saat ini, HB dan MN sudah ditangkap polisi.

Febri menuturkan, selepas aksi carok itu, polisi berjaga-jaga untuk mencegah kejadian serupa.

"Sejak kejadian hingga malam ini personel kami masih berjaga-jaga mengantisipasi kemungkinan adanya carok susulan," ucapnya, dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan, kondisi Desa Bumi Anyar dan Larangan Timur kondusif.

Ia meminta agar kedua kubu tak melakukan aksi balas dendam.

Sosok 4 Korban

Melansir dari Surya.co.id, berdasarkan informasi yang dihimpun empat korban tewas itu adalah MTD asal Desa Larangan, MTJ asal Desa Larangan, NJR asal Desa Larangan, dan HFD asal Desa Banyuanyar.

Disebutkan bahwa MTD dan MTJ adalah kakak beradik.

Meski demikian, hingga berita diunggah, polisi belum mengungkap identitas resmi dari empat korban tersebut.

KBO Sat Reskrim Polres Bangkalan, Iptu Sugeng Hariana ketika ditemui di Kamar Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan hanya mengungkapkan bahwa empat korban berdomisili dalam satu kecamatan.

“Informasi yang bertikai sama-sama warga (Kecamatan) Tanjung Bumi, Desa Bumianyar dan Desa Larangan. Nama-nama korban masih belum kami ketahui, masih dalam penyelidikan,” singkat Sugeng.

Seperti diketahui, aksi carok ini diketahui dari video yang beredar di grup media sosoal WhatsApp (WA) pada Jumat (12/1/2024) mulai pukul 19.45 WIB.

Tidak hanya video, informasi melalui chat (WA) secara berantai juga ramai beredar dengan tulisan, ‘Info carak tanjung bumi mati 4’ pada pukul 19.33 WIB.

Dikonfirmasi terkait informasi tersebut, Kapolsek Tanjung Bumi, AKP Fery Riswantoro membenarkan peristiwa tersebut.

Ia mendapat laporan dari masyarakat bahwa telah terjadi perkelahian bersenjata tajam sekitar pukul 19.00 WIB.

“Ia benar, masih upaya ungkap, sebentar. TKP Bumianyar, Tanjung Bumi. Dugaan awal masih belum, ini meninggal semua,” ungkap Fery melalui sambungan seluler kepada Tribun Madura.

Berdasarkan tayangan sejumlah video, lokasi carok tampak terjadi di sebuah pekarangan rumah yang tidak jauh dari pinggir jalan raya.

Terdengar suara pria pada video berdurasi 20 detik sambil merekam satu per satu tubuh diduga korban carok, ‘Sittong (satu), duwek (dua), tellok (tiga), iyeh empat se mateh (iya empat yang mati)’,

“Saya masih upaya cari saksi, juga cari ambulan dari Banyuates (Sampang) karena (ambulan) di Tanjung Bumi kosong, ini juga minya tolong ke kepala desa. Semoga dapat pelakunya,” pungkas Fery.

Sementara itu, pantauan dari RSUD Syamrabu Bangkalan, suasana hening terasa begitu iring-iringan empat mobil ambulan berisikan satu per satu korban carok di Desa Bumianyar, Kecamatan Tanjung Bumi memasuki halaman Kamar Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan, Sabtu (13/1/2024) sekitar pukul 00.17 WIB.

Empat unit mobil ambulan itu melaju perlahan dengan kawalan satu unit mobil operasional Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) dipimpin Kasat Samapta Polres Bangkalan, AKP Buntoro.

Secara bergantian, mobil ambulan menurunkan satu per satu jenazah.

“Kami sebatas mengawal 4 jenazah dari Puskesmas Tanjung Bumi, satu jenazah satu mobil ambulan. Untuk perkaranya ditangani teman-teman satreskrim,” singkat Buntoro di hadapan awak jurnalis di Kamar Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan.

Polda Jatim Turun Tangan

Tragedi carok yang menewaskan 4 orang di Desa Banyuanyar tidak hanya menjadi atensi pihak Satreskrim Polres Bangkalan. Pihak Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Jatim pun turun tangan.

Kepastian back up dari Polda Jatim disampaikan Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo yang hingga Sabtu (13/1/2024) dini hari masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan serangkaian penyelidikan di lokasi kejadian.

“Saat ini saya sedang bersama Kasubdit Jatanras Polda Jatim, AKBP Jumhur Arbaridi, kami bergabung di sini untuk melakukan serangkaian penyelidikan,” ungkap Heru ketika dihubungi Tribun Madura.

Heru memastikan dalam peristiwa ini ada empat korban tewas dan tidak ada korban luka.

"Kami sudah melakukan olah TKP, dugaan pelaku juga masih belum bisa kami simpulkan,” pungkas Heru.

Artikel ini telah tayang di TribunNewsBogor.com

Dapatkan Informasi Lainnya di GoogleNews, Klik: Tribun Bengkulu

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved